Anda di halaman 1dari 34

TATA NASKAH

RUMAH SAKIT
FIRDAUS

RUMAH SAKIT FIRDAUS


Jl. Siak J5/14 Komp. Bea Cukai Jakarta
Telp. (021) 4407322, email : i@rsfiradus.com
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat serta energi yang positif, sehingga dapat terselesaikan buku pedoman ini
dengan baik.
Buku ini berjudul Pedoman Tata Naskah di Rumah Sakit Firdaus Tahun 2022,
diharapkan dapat menjadi acuan pengelolaan dan pembuatan naskah di
lingkungan Rumah Sakit Firdaus. Selama penyusunan buku pedoman ini penyusun
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa bantuan moril, bimbingan,
pengarahan, pemikiran dan saran-saran yang sangat berarti dan bermanfaat bagi
penyusun di dalam penyusunan buku pedoman ini. Untuk itulah, penyusun
mengucapkan banyak terima kasih.
Akhir kata penyusun berharap agar buku pedoman ini dapat berguna dan
bermanfaat semua pihak Rumah Sakit Firdaus.

Tata Naskah RS Firdaus Page i


DAFTAR ISI

Tata Naskah RS Firdaus Page ii


LAMPIRAN

SURAT KEPUTUSAN
NOMOR :
…/SK-DIR/III/2022
TENTANG
PEDOMAN UMUM TATA NASKAH
DI LINGKUNGAN RUMAH SAKIT
FIRDAUS

DIREKTUR UTAMA
RUMAH SAKIT
FIRDAUS

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pedoman Umum Tata Naskah di Lingkungan Rumah Sakit Firdaus


diperlukan dalam mendukung tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Firdaus.
Salah satu komponen penting dalam ketatalaksanaan Rumah Sakit Firdaus
adalah administrasi umum. Ruang lingkup administrasi umum meliputi tata
naskah penamaan lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan, dan tata ruang
perkantoran. Tata Naskah di Lingkungan Rumah Sakit Firdaus sebagai salah satu
unsur administrasi umum mencakup pengaturan tentang jenis, penyusunan,
penggunaan lambang rumah sakit, logo, stempel, penggunaan bahasa Indonesia
yang baik dan benar dalam naskah. Keterpaduan tata naskah di lingkungan
Rumah Sakit Firdaus sangat diperlukan untuk menunjang kelancaran komunikasi
tulis dalam penyelenggaraan tugas Rumah Sakit Firdaus secara berdaya guna
dan berhasil guna.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud

Pedoman Umum Tata Naskah di Lingkungan Rumah Sakit Firdaus


dimaksudkan sebagai acuan pengelolaan dan pembuatan naskah di
lingkungan Rumah Sakit Firdaus.

Tata Naskah RS 3
2. Tujuan
Pedoman Umum Tata Naskah di Lingkungan Rumah Sakit Firdaus
bertujuan menciptakan kelancaran komunikasi tulis yang berhasil guna dan
berdaya guna dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi di Lingkungan
Rumah Sakit Firdaus.

C. SASARAN
1. Tercapainya kesamaan pengertian, bahasa,dan penafsiran dalam
penyelenggaraan tata naskah di Lingkungan Rumah Sakit Firdaus;
2. Terwujudnya keterpaduan pengelolaan tata naskah dengan unsur lainnya
dalam lingkup administrasi umum;
3. Tercapainya kemudahan dalam pengendalian komunikasi tulis;
4. Tercapainya penyelenggaraan tata naskah di Lingkungan Rumah Sakit
Firdaus yang efisien dan efektif.

D. ASAS

1) Asas Daya Guna dan Hasil Guna


Penyelenggaraan tata naskah secara berdaya guna dan berhasil guna dalam
penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah, spesifikasi informasi, serta
dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik, benar dan lugas.

2) Asas Pembakuan
Naskah diproses dan disusun menurut tata cara dan bentuk yang telah
dibakukan, termasuk jenis, penyusun naskah, dan tata cara
penyelenggaraannya.

3) Asas Pertanggungjawaban
Penyelenggaraan tata naskah dapat dipertanggungjawabkan dari segi isi,
format, prosedur, kearsipan, kewenangan , dan keabsahan.

4) Asas Keterkaitan
Kegiatan penyelenggaraan tata naskah terkait dengan kegiatan administrasi
umum dan unsur administrasi umum lainnya.

Tata Naskah RS 4
5) Asas Kecepatan dan Ketepatan
Untuk mendukung kelancaran tugas dan fungsi satuan kerja atau satuan
organisasi, tata naskah harus dapat diselesaikan tepat waktu dan tepat
sasaran, antara lain dilihat dari kejelasan redaksional, kemudahan prosedural,
kecepatan penyampaian dan distribusi.

6) Asas Keamanan
Tata naskah harus aman secara fisik dan substansi (isi) mulai dari
penyusunan, klasifikasi, penyampaian kepada yang berhak, pemberkasan,
kearsipan dan distribusi.
7) Asas Kekeluargaan
Penyelenggaraan tata naskah diperuntukan kepada semua keluarga karyawan
yang aktif bekerja di rumah sakit.

E. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Pedoman Umum Tata Naskah di Lingkungan Rumah
Sakit Firdaus meliputi pengaturan tentang jenis, bentuk, dan penyusunan
naskah, serta kelengkapan naskah termasuk penggunaan logo, stempel dan amplop
serta kewenangan penandatanganan naskah.

F. PENGERTIAN UMUM
1. Naskah adalah semua informasi tertulis sebagai alat komunikasi
kedinasan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.
2. Tata Naskah adalah pengelolaan informasi tertulis (naskah) yang mencakup
pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi
dan penyimpanan serta media yang digunakan dalam komunikasi.
3. Administrasi Umum adalah rangkaian kegiatan administrasi yang
meliputi tata naskah (tata persuratan, distribusi, formulir, dan media),
penamaan lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan, dan tata ruang
perkantoran.
4. Komunikasi Intern adalah tata hubungan dalam penyampaian
informasi yang dilakukan antar unit kerja di lingkungan Rumah Sakit
Firdaus, secara vertikal dan horisontal.

Tata Naskah RS 5
5. Komunikasi Ekstern adalah tata hubungan penyampaian informasi yang
dilakukan oleh Rumah Sakit Firdaus dengan pihak lain di luar lingkungan
Rumah Sakit Firdaus.
6. Format adalah susunan dan bentuk naskah yang menggambarkan bentuk
redaksional, termasuk tata letak dan penggunaan lambang, logo, dan stempel.
7. Kewenangan Penandatanganan Naskah adalah hak dan kewajiban yang ada
pada seorang pejabat untuk menandatangani naskah sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab pada jabatannya.
8. Kode Klasifikasi Naskah adalah tanda pengenal isi informasi dalam naskah
berdasarkan sistem tata berkas instansi bersangkutan.
9. Logo adalah tanda pengenal atau identitas dalam bentuk gambar atau tulisan.

Tata Naskah RS 6
BAB II

TATA NASKAH

A. JENIS

Naskah di lingkungan Rumah Sakit Firdaus terdiri dari dua jenis, yaitu:
1. Naskah yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk produk – produk hukum
berupa regulasi.
2. Naskah yang dirumuskan dalam bentuk bukan produk – produk hukum berupa
surat.
a. Naskah yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk produk – produk
hukum berupa regulasi.
1) Peraturan Direktur;
Peraturan Direktur Rumah Sakit Firdaus adalah naskah yang berbentuk
peraturan, yang mengatur urusan Rumah Sakit Firdaus untuk
mewujudkan kebijakan dan kebijaksanaan baru, melaksanakan
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan menetapkan
sesuatu dalam lingkungan Rumah Sakit Firdaus.

2) Keputusan Direktur;

Keputusan adalah naskah yang bersifat penetapan, dan memuat


kebijakan pokok atau kebijakan pelaksanaan yang merupakan
penjabaran dari peraturan perundang-undangan, yaitu kebijakan dalam
rangka ketatalaksanaan, penyelenggaraan tugas umum dan
pembangunan, misalnya: penetapan organisasi dan tata kerja Unit
Pelaksana Teknis, penetapan ketatalaksanaan organisasi, program kerja
dan anggaran, pendelegasian kewenangan yang bersifat tetap.

3) Instruksi Direktur;
Instruksi adalah naskah yang memuat arahan atau perintah tentang
pelaksanaan kebijakan.

4) Surat Edaran Direktur;


Surat Edaran adalah naskah yang memuat pemberitahuan tentang hal

Tata Naskah RS 7
tertentu, bisa berupa perintah, petunjuk, atau penjelasan yang dianggap
penting dan mendesak.

5) Standar Prosedur Operasional;


Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah naskah yang memuat
serangkaian petunjuk tentang cara serta urutan suatu kegiatan
operasional atau administratif tertentu yang harus diikuti oleh individu
pejabat atau unit kerja.

6) Perjanjian.
Surat perjanjian adalah naskah yang berisi kesepakatan bersama
tentang suatu objek yang mengikat antara kedua belah pihak atau
lebih untuk melaksanakan suatu tindakan atau perbuatan hukum yang
telah disepakati bersama.

8) Pedoman/ Panduan
Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah
bagaimana sesuatu harus dilakukan, dengan demikian merupakan hal
pokok yang menjadi dasar untuk menentukan atau melaksanakan
kegiatan. Sedangkan panduan adalah merupakan petunjuk dalam
melakukan kegiatan. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa pedoman
mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya meliputi 1 (satu)
kegiatan. Agar pedoman/ panduan dapat diimplementasikan dengan
baik dan benar, diperlukan pengaturan melalui SPO.
b. Naskah yang dirumuskan dalam bentuk bukan produk-produk hukum
berupa surat.
1) Surat Biasa
Surat Biasa adalah alat penyampaian berita secara tertulis yang berisi
pemberitahuan, pertanyaan, permintaan jawaban atau saran dan
sebagainya.
2) Surat Keterangan
Surat keterangan adalah naskah yang berisi informasi mengenai hal
atau seseorang untuk kepentingan kedinasan.

Tata Naskah RS 8
3) Surat Tugas
Surat tugas adalah naskah yang dibuat oleh atasan kepada bawahan
dan memuat tugas yang harus dilakukan.
4) Surat Izin
Surat izin adalah surat yang berisi informasi tentang pemberian izin
kepada seseorang untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan
sesuatu.
5) Surat Kuasa
Surat kuasa adalah surat pernyataan pelimpahan wewenang dari
pimpinan kepada pejabat/pegawai bawahannya atau orang lain guna
bertindak dan atas namanya melakukan suatu perbuatan hukum
mengenai hak dan wewenang yang tersebut di dalamnya.
6) Surat Undangan
Surat undangan adalah surat yang memuat undangan kepada
pejabat/pegawai pada alamat tujuan untuk menghadiri suatu acara
tertentu, misalnya rapat, pertemuan, dan sebagainya.
7) Surat Panggilan
Surat Panggilan adalah naskah yang dipergunakan untuk memanggil
pejabat instansi Pemerintah/Badan Hukum/Swasta/Perorangan, guna
diminta keterangan mengenai sesuatu permasalahan/persoalan.
9) Memo internal
Memo internal adalah bentuk naskah intern yang dibuat oleh seorang
pejabat/ pegawai dalam melaksanakan tugas guna menyampaikan
pemberitahuan, pernyataan atau permintaan pejabat lain. Memo
internal memuat hal yang bersifat rutin, berupa catatan ringkas yang
tidak memerlukan penjelasan yang panjang dan dapat langsung
dijawab dengan disposisi oleh pejabat yang dituju.
10) Pengumuman
Pengumuman adalah naskah yang memuat pemberitahuan yang
ditujukan pada pegawai di lingkungan Rumah Sakit Firdaus.

Tata Naskah RS 9
11) Laporan
Laporan adalah naskah yang berisi informasi mengenai pertanggung
jawaban seorang pejabat atau pegawai kepada atasannya sehubungan
dengan pelaksanaan tugas yang diberikan/dipercayakan kepadanya.
Laporan dibuat dan ditandatangani oleh pejabat atau pegawai yang
diserahi tugas.
12) Surat Pengantar
Surat pengantar adalah naskah yang berisikan penjelasan singkat atau
informasi mengenai suatu pengiriman yang digunakan untuk
mengantar/ menyampaikan barang atau naskah.
13) Lembar Disposisi
Lembar Disposisi adalah alat komunikasi tertulis yang ditujukan
kepada bawahan yang berisi informasi atau perintah. Lembar disposisi
dibuat diatas kertas ukuran ¼ folio.
14) Berita Acara
Berita Acara adalah Naskah yang berisi pernyataan yang bersifat
pengesahan atas sesuatu kejadian, peristiwa, perubahan status dan lain-
lain bagi suatu permasalahan baik berupa perencanaan, pelaksanaan
maupun pengendalian kebijaksanaan pimpinan.
15) Telaahan Staf
Telaahan Staf adalah naskah yang dibuat oleh staf atau bawahan yang
memuat analisis pertimbangan-pertimbangan, pendapat dan saran-
saran tentang sesuatu masalah.
16) Rekomendasi
Rekomendasi adalah naskah yang berisikan keterangan/ penjelasan
atau catatan dari pejabat yang berwenang tentang sesuatu hal urusan
yang dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh atasan.
17) Daftar Hadir
Daftar Hadir adalah naskah yang dipergunakan untuk mencatat dan
mengetahui kehadiran seseorang.
18) Sertifikat Pelatihan
Sertifikat Pelatihan adalah surat tanda bukti seseorang telah mengikuti

Tata Naskah RS 1
kegiatan.

19) Notulen.
Notulen adalah naskah Dinas yang memuat catatan jalannya kegiatan
sidang, rapat, mulai dari acara pembukaan, pembahasan masalah
sampai dengan pengambilan Peraturan serta penutupan.
20) Surat Peringatan
Surat Peringaan adalah pemberitahuan formal yang dikeluarkan oleh
seseorang yang berwenang terhadap tindakan individu yang dianggap
melanggar.
21) Formulir Pra Kontra
Formulir Pra Kontra adalah tahapan awal dari sebuah kesepakatan
antara para pihak yang sepakat, dalam form ini masih terdapat tahapan
negosiasi atau perundingan atau kesepahaman awal sebelum memasuki
kontrak yang sebenarnya.
22) Formulir Purchase Request
Formulir Purchase Request adalah formulir yang mendokumentasikan
permintaan list barang-barang pesanan yang diajukan.

B. BENTUK
1) Naskah yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk produk – produk
hukum berupa regulasi
a. Peraturan Direktur
Bentuk dan susunan naskah peraturan Direktur adalah sebagai berikut :
1) Kepala
a) Kop naskah peraturan terdiri atas gambar logo Rumah Sakit Firdaus.
b) Kata peraturan ditulis simetris dengan huruf kapital.
c) Nomor peraturan ditulis dengan huruf kapital di bawah kata
Peraturan.
Penomoran Naskah Peraturan Direktur

Tata Naskah RS 1
001/ PER - DIR / RSF / III / 2022

Tahun penerbitan surat


Bulan penerbitan surat
Singkatan nama instansi
Singkatan untuk jenis surat-
Singkatan Direktur
Nomor urut penerbitan
surat

d) Kata penghubung tentang ditulis dengan huruf kapital.


e) Judul peraturan ditulis dengan huruf kapital.
f) Nama jabatan yang menetapkan peraturan ditulis dengan huruf
kapital.
2) Pembukaan
a) Jabatan pembentuk peraturan ditulis simetris, diletakkan di tengah
margin serta ditulis dengan huruf kapital.
b) Konsiderans
(1) Konsiderans Menimbang, memuat uraian singkat tentang
pokok-pokok pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan
pembuatan peraturan. Huruf awal kata menimbang ditulis
dengan huruf kapital diakhiri dengan tanda baca titik dua (:)
dan diletakkan di bagian
(2) Konsiderans Mengingat, yang memuat dasar kewenangan dan
peraturan perundang-undangan yang memerintahkan
pembuatan peraturan tersebut. Peraturan perundang - undangan
yang menjadi dasar hukum adalah peraturan yang tingkatannya
sederajat atau lebih tinggi. Konsiderans Mengingat diletakkan
di bagian kiri tegak lurus dengan kata menimbang.
c) Diktum
(1) Diktum Memutuskan ditulis simetris di tengah,
seluruhnya dengan huruf kapital, serta diletakkan di tengah
margin;
(2) Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata

Tata Naskah RS 1
memutuskan disejajarkan ke bawah dengan kata menimbang
dan mengingat, huruf awal kata Menetapkan ditulis dengan
huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua;
(3) Nama peraturan sesuai dengan judul (kepala) tanpa RI,
seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan
tanda baca titik.
3) Batang Tubuh
a) Batang tubuh memuat semua substansi peraturan yang dirumuskan
dalam diktum-diktum, misalnya :
PERTAMA : KEDUA :dst
b) Dicantumkan saat berlakunya peraturan, perubahan, pembatalan,
pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
c) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran peraturan, dan pada
halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan
peraturan.
4) Kaki
Kaki peraturan merupakan bagian akhir substansi peraturan yang
memuat penanda tangan penetapan peraturan, pengundangan peraturan
yang terdiri atas tempat dan tanggal penetapan, nama jabatan, tanda
tangan pejabat, dan nama lengkap pejabat yang menandatangani.
5) Penandatanganan.
Peraturan Direktur ditandatangani oleh Direktur Rumah Sakit Firdaus
dan sebelum ditandatangani oleh Direktur dibubuhi paraf terlebih
dahulu oleh Direksi yang bertugas menyiapkan Peraturan tersebut.
Paraf Direksi dibubuhkan disebelah kiri/sebelum nama Direktur
penandatangan peraturan.

Tata Naskah RS 1
Format Naskah Peraturan Direktur

PT PRISINDO MITRA UTAMA RUMAH SAKIT FIRDAUS

Jl. Siak J5/14 Komp. Bea Cukai Jakarta Utara Telp. (021) 4407322, 4400077, Fax. (021) 4400063
Email:

PERATURAN
NOMOR: 000/PER-DIR/RSF/X/0000 TENTANG
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXX
DIREKTUR RUMAH SAKIT FIRDAUS

Menimbang : a) Bahwa xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


b) Bahwa xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
c) Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana poin a) dan b) xxx

Mengingat : 1. Undang-undang xxxxxxxxxxxxxxxxxx


2. Peraturan xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
3. dst,

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
PERTAMA :Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

KEDUA :Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

KETIGA :Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

KEEMPAT :Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

KELIMA :Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

KEENAM :Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

KETUJUH :Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

KEDELAPAN :dst.

: Jakarta
Ditetapkan di Pada Tanggal Mengetahui,
Rumah Sakit Firdaus, : 00 xxxx 20xx PT Prisindo Mitra Utama

dr. Arfiana Talita Asri Imam Bintang Bahtiar, BA


Direktur Direktur

Tata Naskah RS 1
b. Keputusan Direktur

Bentuk dan susunan naskah keputusan Direktur adalah sebagai berikut :


1) Kepala
a) Kop naskah keputusan terdiri atas gambar logo Rumah
Sakit Firdaus.
b) Kata surat keputusan ditulis simetris di tengah margin dengan
huruf kapital.
c) Nomor keputusan ditulis dengan huruf kapital.
Penomoran Surat Keputusan
001/ SK - DIR / RSF / III / 2022

Tahun penerbitan surat


Bulan penerbitan surat
Singkatan nama instansi
Singkatan untuk jenis surat-
Singkatan Direktur
Nomor urut penerbitan
surat

Untuk penomoran Surat Keputusan terdiri dari 3 digit angka.


Apabila surat keputusan sudah dibubuhi dengan nomor selanjutnya
dan sudah disahkan tetapi ada Surat Keputusan dengan tanggal
yang lebih dulu terbit maka tambahkan dengan huruf kapital.
Contoh : 001-A, 001-B, dan seterusnya.

d) Kata penghubung tentang ditulis dengan huruf kapital.


e) Judul keputusan ditulis dengan huruf kapital.
2) Pembukaan
a) Nama jabatan pejabat yang menetapkan keputusan ditulis simetris di
tengah dengan huruf kapital.
b) Konsiderans
(1) Konsiderans Menimbang, memuat uraian singkat tentang
pokok-pokok pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan
pembuatan keputusan. Huruf awal kata menimbang ditulis
dengan huruf kapital, diakhiri tanda baca titik dua, dan
diletakkan di bagian kiri.

Tata Naskah RS 1
(2) Konsiderans Mengingat memuat dasar kewenangan dan
keputusan yang memerintahkan pembuatan keputusan tersebut.
Keputusan yang menjadi dasar hukum adalah keputusan yang
tingkatannya sederajat atau lebih tinggi.

3) Diktum
a) Diktum Memutuskan, ditulis seluruhnya dengan huruf kapital
tanpa spasi di antara suku kata dan diletakkan di tengah margin.
b) Diktum Menetapkan, dicantumkan sesudah kata Memutuskan,
disejajarkan ke bawah dengan kata menimbang dan mengingat,
huruf awal kata Menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan
diakhiri dengan tanda baca titik dua.
c) Nama keputusan sesuai dengan judul (kepala) keputusan
seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda
baca titik.
4) Batang Tubuh
a) Batang tubuh memuat semua substansi keputusan yang
dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya: PERTAMA:,
KEDUA:, dst
b) Dicantumkan saat berlakunya keputusan, perubahan, pembatalan,
pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
c) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran keputusan, dan
pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang
menetapkan keputusan.
5) Kaki
Kaki memuat nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun, nama jabatan,
tanda tangan dan stempel jabatan serta nama lengkap pembuat
keputusan.
6) Penandatanganan.
Surat Keputusan ditandatangani oleh Direktur Utama Rumah Sakit
Firdaus dan sebelum ditandatangani oleh Direktur Utama dibubuhi
paraf terlebih dahulu oleh Direksi terkait apabila yang bertugas

Tata Naskah RS 1
menyiapkan surat keputusan tersebut adalah Direksi terkait. Paraf
Direksi dibubuhkan disebelah kiri/ sebelum nama Direktur Utama
penandatangan surat keputusan dan keabsahan salinan dilakukan oleh
Sekretaris Direksi.

Format Naskah Surat Keputusan Direktur

PT PRISINDO MITRA UTAMA RUMAH SAKIT FIRDAUS

Jl. Siak J5/14 Komp. Bea Cukai Jakarta Utara Telp. (021) 4407322, 4400077, Fax. (021) 4400063
Email:

SURAT KEPUTUSAN NOMOR: 000/PER-DIR/RSF/X/0000


TENTANG

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXX
DIREKTUR RUMAH SAKIT FIRDAUS

Menimbang : a) Bahwa xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


b) Bahwa xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
c) Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana poin a) dan b) xxx

Mengingat : 1. Undang-undang xxxxxxxxxxxxxxxxxx


2. Peraturan xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
3. dst,

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
PERTAMA :Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

KEDUA :Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

KETIGA :dst.

: Jakarta
Ditetapkan di Pada Tanggal Mengetahui,
Rumah Sakit Firdaus, : 00 xxxx 20xx PT Prisindo Mitra Utama

dr. Arfiana Talita Asri Imam Bintang Bahtiar, BA


Direktur Direktur

Tata Naskah RS 1
c. Instruksi Direktur

Bentuk dan susunan naskah instruksi adalah sebagai berikut :


1) Kepala
a) Kop naskah instruksi terdiri atas gambar logo Rumah Sakit Firdaus.
b) Kata instruksi dan nama jabatan pejabat yang menetapkan
ditulis dengan huruf kapital.
c) Nomor instruksi ditulis dengan huruf kapital. Penomoran surat
instruksi
Penomoran Instruksi Direktur
001/ Ins - DIR / RSF / III / 2022

Tahun penerbitan surat


Bulan penerbitan surat
Singkatan nama instansi
Singkatan untuk jenis surat-
Singkatan Direktur
Nomor urut penerbitan
surat

d) Kata tentang ditulis dengan huruf kapital.


e) Judul (kepala) instruksi ditulis dengan huruf kapital.
f) Nama jabatan pejabat yang menetapkan instruksi ditulis dengan
huruf kapital.
2) Pembukaan
Nama jabatan pejabat yang menetapkan instruksi ditulis simetris
ditengah dengan huruf kapital, diakhiri dengan tanda baca koma.
a) Konsiderans
(1) Konsiderans Menimbang, memuat uraian singkat tentang
pokok-pokok pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan
pembuatan peraturan.
(2) Konsiderans Mengingat yang memuat dasar kewenangan dan
peraturan perundang-undangan yang memerintahkan
pembuatan peraturan tersebut. Peraturan perundang undangan

Tata Naskah RS 1
yang menjadi dasar hukum adalah peraturan yang tingkatannya
sederajat atau lebih tinggi.
b) Diktum
(1) Kata Menginstruksikan ditulis simetris di tengah dengan
huruf kapital diakhiri dengan tanda baca titik dua.
(2) Kata Kepada ditulis dengan huruf awal kapital dan diletakan
sesudah kata Menginstruksikan yang disejajarkan ke bawah
dengan kata menimbang dan mengingat, dan diakhiri dengan
tanda baca titik dua.
(3) Kata Kepada diisi dengan menyebutkan kepada siapa instruksi
ditujukan.
(4) Kata Untuk ditulis dengan huruf awal kapital, dan
diletakkan pada bagian pinggir tegak lurus dengan kata
Kepada.
(5) Kata Untuk ditulis diisi dengan menyebutkan instruksi apa
yang harus dilaksanakan.
3) Batang Tubuh
Batang Tubuh tidak dirumuskan dalam bentuk pasal-pasal, tetapi
dirumuskan dalam bentuk PERTAMA, KEDUA, dan seterusnya. Kata
PERTAMA, KEDUA, KETIGA, dan seterusnya ditulis dengan huruf
kapital dan diletakkan pada bagian pinggir tegak lurus dengan letak
kata Untuk.
4) Kaki
Kaki memuat nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun, nama jabatan,
tanda tangan, cap jabatan, dan nama lengkap pemberi instruksi.
5) Penandatanganan.
Instruksi Direktur ditandatangani oleh Direktur Rumah Sakit Firdaus
dan sebelum ditandatangani oleh Direktur dibubuhi paraf terlebih
dahulu oleh Direksi yang bertugas menyiapkan Peraturan tersebut.
Paraf Direksi dibubuhkan disebelah kiri/sebelum nama Direktur
penandatangan instruksi.

Tata Naskah RS 1
Format Naskah Instruksi Direktur

PT PRISINDO MITRA UTAMA RUMAH SAKIT FIRDAUS

Jl. Siak J5/14 Komp. Bea Cukai Jakarta Utara Telp. (021) 4407322, 4400077, Fax. (021) 4400063
Email:

INSTRUKSI DIREKTUR NOMOR: 000/Ins-DIR/RSF/X/0000 TENTANG


XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXX
DIREKTUR RUMAH SAKIT FIRDAUS

Menimbang : a) Bahwa xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


b) Bahwa xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
c) Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana poin (a) dan (b) xxx

Mengingat : 1. Undang-undang xxxxxxxxxxxxxxxxxx


2. Peraturan xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
3. dst,

MENGINSTRUKSIKAN

Kepada :1.Xxxxx
Xxxxx
dst

Untuk :

PERTAMA :Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

KEDUA :Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

KETIGA :Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

KEEMPAT :Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

KELIMA :dst.

: Jakarta
Ditetapkan di Pada Tanggal Mengetahui,
Rumah Sakit Firdaus, : 00 xxxx 20xx PT Prisindo Mitra Utama

dr. Arfiana Talita Asri Imam Bintang Bahtiar, BA


Direktur Direktur

Tata Naskah RS 2
d. Surat Edaran Direktur

Bentuk dan susunan naskah dinas surat edaran adalah sebagai


berikut.
1) Kepala
a) Kop naskah dinas surat edaran terdiri atas gambar logo Rumah Sakit
Firdaus.
b) Tulisan surat edaran dicantumkan di bawah logo Rumah Sakit
Firdaus, ditulis dengan huruf kapital.
c) Nomor surat edaran ditulis dibawah surat edaran dengan huruf
kapital.
Penomoran Surat Edaran
001/ SE - DIR / RSF / III / 2022

Tahun penerbitan surat


Bulan penerbitan surat
Singkatan nama instansi
Singkatan untuk jenis surat-
Singkatan Direktur
Nomor urut penerbitan
surat
d) Penomoran surat edaran Kata tentang dicantumkan dibawah surat
edaran ditulis dengan huruf kapital.
e) Rumusan judul (kepala) SURAT EDARAN ditulis dengan huruf
kapital simetris di bawah tentang.
2) Batang Tubuh
Batang tubuh surat edaran memuat pemberitahuan tentang hal tertentu
yang dianggap mendesak;
3) Kaki

Kaki sebelah kanan bawah memuat

a) tempat dan tanggal penetapan;


b) nama jabatan yang menandatangani, ditulis dengan huruf awal
kapital dan diakhiri dengan tanda baca koma;
c) tanda tangan pejabat yang menetapkan;
d) nama lengkap yang menandatangani ditulis dengan huruf awal

Tata Naskah RS 2
kapital;
e) Stempel Rumah Sakit Firdaus.

4) Penandatanganan.
Surat Edaran Direktur ditandatangani oleh Direktur Rumah Sakit
Firdaus dan sebelum ditandatangani oleh Direktur dibubuhi paraf
terlebih dahulu oleh Direksi yang bertugas menyiapkan Peraturan
tersebut. Paraf Direksi dibubuhkan disebelah kiri/sebelum nama
Direktur penandatangan Surat Edaran.

Format Naskah Surat Edaran

PT PRISINDO MITRA UTAMA RUMAH SAKIT FIRDAUS

Jl. Siak J5/14 Komp. Bea Cukai Jakarta Utara Telp. (021) 4407322, 4400077, Fax. (021)
4400063
Email:

000

XXXX
xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxx xxxxxxxxxx xxxxxxxxx xxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxx xxxxxxxxxx xxxxxxxxx xxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx
x xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxx xxxxxxxxxx xxxxxxxxx xxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxx.
xx xxxxxxx xxxxxxx xxxx xxxxxxxxxx xxxxxxxxx xxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxx.
xxxxxxxx xxxxxxxxx xxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx
xx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxx xxxxxxxxxx xxxxxxxxx xxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxx.

: Jakarta
Ditetapkan di Pada Tanggal Mengetahui,
Rumah Sakit Firdaus, : 00 xxxx 20xx PT Prisindo Mitra Utama

dr. Arfiana Talita Asri Imam Bintang Bahtiar, BA


Direktur Direktur

Tata Naskah RS 2
e. Standar Prosedur Operasional (SPO)

Bentuk dan susunan naskah standar prosedur operasional adalah sebagai


berikut.
1) Kepala
a) Kepala sebelah kiri memuat
(1) Kop naskah standar prosedur operasional terdiri atas gambar
logo Rumah Sakit Firdaus serta alamat Rumah Sakit Firdaus di
bawahnya.
(2) Tulisan Standar Prosedur Operasional dicantumkan di bawah
logo Rumah Sakit Firdaus.
b) Kepala sebelah kanan memuat
(1) Judul standar prosedur operasional yang ditulis dengan huruf
kapital.
(2) Nomor Dokumen, Nomor Revisi, dan Halaman dicantumkan
secara simetris dibawah judul.
Penomoran Standar Prosedur Operasional
001/ SPO - SDM / RSF / III / 2022

Tahun penerbitan surat


Bulan penerbitan surat
Singkatan nama instansi
Singkatan SPO –
singkatan unit terkait
Nomor SPO di unit
terkait

(3) Tanggal Terbit dicantumkan dibawah nomor dokumen.


(4) Tanda Tangan dan Nama Jelas pejabat yang menetapkan
standar prosedur operasional dicantumkan dibawah nomor
revisi dan halaman.
2) Batang Tubuh

Batang tubuh standar prosedur operasional terdiri atas pengertian,


tujuan, kebijakan, prosedur, dan instalasi terkait.

Tata Naskah RS 2
Petunjuk Pengisian Standar Prosedur Operasional adalah sebagai berikut:

1) Kotak Heading: masing-masing kotak (Logo Rumah Sakit dan alamat,


Judul SPO, No. Dokumen, No. Revisi, Halaman, Prosedur, Tanggal
Terbit, Ditetapkan Direktur) diisi sebagai berikut :
a) Heading dan kotaknya dicetak pada setiap halaman. Pada halaman
pertama kotak heading harus lengkap, untuk halaman-halaman
berikutnya kotak heading dapat hanya memuat: Kotak Logo Rumah
Sakit, Judul SPO, No. Dokumen, No. Revisi dan Halaman.
b) Kotak RS diisi dengan Logo RS
c) Judul SPO: diberi judul/nama SPO sesuai proses kerjanya dan di
bold.
d) No. Dokumen: diisi sesuai dengan ketentuan penomoran yang
berlaku di RS Firdaus yang bersangkutan, yang dibuat simetris
agar ada keseragaman, jika SPO bersifat general (SPO untuk
seluruh unit) dan dilanjut dengan Nomor urut SPO.
e) No. Revisi : diisi dengan status revisi. Contoh : dokumen baru
diberi nomor 0, sedangkan dokumen revisi pertama diberi nomor 1,
dan seterusnya.
f) Halaman: diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total
halaman untuk SPO tersebut . Misalnya : halaman pertama: 1/5,
halaman kedua: 2/5, halaman terakhir: 5/5.
g) Penamaan SPO dijabarkan Standar Prosedur Operasional.
h) Tanggal Terbit : diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal
diberlakukannya SPO tersebut.
i) Ditetapkan Direktur : diberi tanda tangan, nama Jelas dan Jabatan.

Tata Naskah RS 2
Format Naskah Standar Prosedur Operasional

JUDUL SPO

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


001 / SPO – SDM / RSF / I / 0/0 1/2
2022
Tanggal diterbitkan: Ditetapkan :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
00 Bulan 20xx Nama direktur
DIREKTUR

PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR 1.
2.
3.
4. dst

UNIT TERKAIT ….., ….., ……,

Lembar Kedua

JUDUL SPO

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


001 / SPO – SDM / RSF / I / 0/0 2/2
2022
Tanggal diterbitkan: Ditetapkan :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
00 Bulan 20xx Nama direktur
DIREKTUR

Kode Departemen dan Unit SPO yang berlaku di


Rumah Sakit Firdaus Adalah :
 KEP : Keperawatan
 IGD : Instalasi Gawat Darurat
 IRJ : Rawat Jalan
 IRI : Rawat Inap
 PHCU : Pediatric High Care Unit
 HCU : High Care Unit
 HD : Hemodialisa

Tata Naskah RS 2
 OK : Kamar Bedah (Operatie Kamer)
 VK : Kamar Bersalin (Verlos Kamer)
 PONEK : Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif
 Medik : Komite Medik
 PPI : Pengendalian & Pencegahan Infeksi
 PPRA : Program Pengendalian Resistensi Anti Mikroba
 PMKP : Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien
 K3KL : K3 & Kesehatan Lingkungan
 MCU : Medical Check Up
 RM : Rekam Medis
 IFRS : Instalasi Farmasi Rumah Sakit
 GK : Gizi Klinik
 RAD : Radiologi
 LAB : Laboratorium
 Linen : Linen
 CSSD : Central Sterile Supply Department(Sterilisasi)
 ADM : Pendaftaran
 MKT : Marketing
 Humas : Hubungan Masyarakat
 CS : Customer Service
 SDM : Sumber Daya Manusia
 Keu : Keuangan
 SKT : Kesekretariatan
 LGL : Legal
 Umum : Umum
 PBJ : Pengadaan Barang & Jasa
 DK/A : Desain, Kreatif & Arsitektural
 IT/S : IT Support
 IT/D : IT Development (Programmer)

f. Perjanjian

Bentuk dan susunan naskah perjanjian adalah sebagai berikut


1) Kepala naskah perjanjian
a) Tulisan “Surat Perjanjian” yang ditempatkan ditengah lembar
naskah dinas;
b) Nomor dan tahun;
c) Tulisan “Tentang”;

Tata Naskah RS 2
d) Judul Surat Perjanjian.
2) Isi naskah perjanjian
a) Hari, Tanggal, Bulan dan Tahun serta tempat pembuatan;
b) Nama, pangkat, NIP (bagi PNS), pekerjaan dan alamat pihak-pihak
yang terlibat dalam perjanjian;
c) Permasalahan-permasalahan yang diperjanjikan, dirumuskan dalam
bentuk uraian atau dibagi dalam pasal-pasal dan dikemukakan yang
menyangkut hak dan kewajiban dari masing-masing pihak serta
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
d) Sanksi – sanksi Hukum;
e) Penyelesaian-penyelesaian.
3) Bagian akhir naskah
perjanjian
a) Tulisan “Pihak ke ”;
b) Nama jabatan pihak-pihak yang membuat perjanjian;
c) Tanda tangan pihak-pihak yang membuat perjanjian;
d) Materai;
e) Nama jelas pihak-pihak penandatangan;
f) Pangkat dan NIP bagi PNS;
g) Stempel Jabatan/Instansi;
h) Saksi-saksi (nama jelas dan tandatangan).

Tata Naskah RS 2
Format Naskah Perjanjian

PT PRISINDO MITRA UTAMA RUMAH SAKIT FIRDAUS

Jl. Siak J5/14 Komp. Bea Cukai Jakarta Utara Telp. (021) 4407322, 4400077, Fax. (021)
4400063
Email:

SURAT PERJANJIAN
Nomor : …/…/…/ TENTANG
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX ANTARA XXXXXXXXXXXXXXXXX DENGAN XXXXXXXXXXXXXX

Pada hari xxxxx, Tanggal xxxxxxx, Bulan xxxxx dan Tahun XXXX, bertempat di Xxxxx, kami yang bertanda tangan dibawah ini:

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Xx disebut sebagai PIHAK ke I


Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxx disebut sebagai PIHAK ke II
Xxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxx xxxxxxxxxx xxxxxxxxx xxxxxx xxxxxxx xxxxxxx
xxxxxxx xxxxxxx xxxx xxxxxxxxxx xxxxxxxxx xxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxx xxxxxxxxxx xxxxxxxxx xxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxx

PIHAK KE I PIHAK KE II

NAMA JELAS NAMA JELAS

SAKSI-SAKSI :
1. ................. :

2. .................. :

g. Pedoman/Panduan

Bentuk dan susunan naskah Pedoman/Panduan adalah sebagai berikut :


1) Kepala
Bagian kepala pedoman terdiri dari :
a) Tulisan pedoman dengan menggunakan huruf kapital dan
dicantumkan di tengah atas;
b) Rumusan judul pedoman yang ditulis secara simetris dengan
huruf kapital.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh pedoman terdiri dari :

Tata Naskah RS 2
a) Pendahuluan, yang berisi latar belakang, maksud dan tujuan,
sasaran, asas, ruang lingkup, dan pengertian umum;
b) Materi pedoman;
c) Penutup, yang terdiri dari hal yang harus diperhatikan dan
penjabaran lebih lanjut.
3) Kaki
Bagian kaki pedoman terdiri dari :
a) Nama jabatan pejabat yang menandatangani, yang ditulis dalam
huruf capital dan diakhiri dengan tanda baca koma;
b) Tanda tangan
c) Nama lengkap, yang ditulis dengan huruf kapital tanpa
mencantumkan gelar.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen pedoman/panduan


Walaupun format baku sistematika pedoman/panduan tidak
sebagai berikut :
ditetapkan, namun ada sistematika yang lazim digunakan sebagai berikut :
 Setiap pedoman/panduan harus dilengkapi dengan peraturan/keputusan
Direktur/Pimpinan RS, untuk pemberlakuan pedoman/panduan tersebut
dibagian kaki di paraf oleh Pimpinan Unit dan di tandatangan Direktur.
 Setiap pedoman/panduan sebaiknya dilakukan evaluasi minimal setiap 2-3
tahun sekali.
 Bila Kementerian Kesehatan sudah menerbitkan pedoman/panduan untuk
suatu kegiatan/pelayanan tertentu maka RS dalam membuat
pedoman/panduan wajib mengacu pada pedoman/panduan yang
diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan tersebut.

Tata Naskah RS 2
Format Naskah Pedoman
a. Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja :

PEDOMAN
…………………………………….

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I BAB II BABPENDAHULUAN


III GAMBARAN UMUM RS
BAB IV BAB V BABVISI,
VI MISI,
BAB VII
FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RS STRUKTUR ORGANISASI RS
BAB VIII BAB IX BAB
STRUKTUR
X ORGANISASI UNIT KERJA
BAB XI URAIAN JABATAN
TATA HUBUNGAN KERJA
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL KEGIATAN ORIENTASI
PERTEMUAN/RAPAT
PELAPORAN
LAPORAN HARIAN
LAPORAN BULANAN
LAPORAN TAHUNAN

REFERENSI/DAFTAR PUSTAKA

Keterangan :
a. Penggunaan tulisan:
Theme font : Times New Roman
Ukuran 12
Spasi : 1.15 Spasi
b. Margin
Kanan : 3 cm
Kiri : 4 cm
Atas : 3 cm
Bawah : 3 cm
c. Paper Size : A4

Tata Naskah RS 3
b. Format Pedoman Pelayanan Unit Kerja
PEDOMAN
…………………………………….

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI


BAB IPENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Pedoman
Ruang Lingkup Pelayanan
Batasan Operasional
Landasan Hukum

BAB II STANDAR KETENAGAAN


Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Distribusi Ketenagaan
Pengaturan Jaga

BAB IIISTANDAR FASILITAS


Denah Ruang
Standar Fasilitas
BAB IVTATA LAKSANA PELAYANAN BAB VLOGISTIK
BAB VIKESELAMATAN PASIEN
BAB VIIKESELAMATAN KERJA BAB VIIIPENGENDALIAN MUTU BAB IXPENUTUP REFERENSI/DA

Keterangan :
a. Penggunaan tulisan Pedoman Pelayanan Unit Kerja
dengan: Theme font : Times New Roman
Ukuran 12
Spasi : 1.15 Spasi
b. Margin
Kanan : 3 cm
Kiri : 4 cm

Tata Naskah RS 3
Atas : 3 cm
Bawah : 3 cm
c. Paper Size : A4
c. Format Panduan Pelayanan RS

PANDUAN
Keterangan :
…………………………………
a. Penggunaan tulisan ….
Panduan Pelayanan
dengan: Theme font : Times New Roman
KATA
Ukuran 12
PENGANTAR
Spasi DAFTAR: 1.15
ISI Spasi
BAB I DEFINISI
b. Margin
BAB II RUANG LINGKUP
Kanan : 3 cm
BAB III TATA LAKSANA
Kiri : 4 cm
BAB IV
Atas : 3 cm
Bawah : 3 cm
c. Paper Size : A4

Tata Naskah RS 3
d. Format Program Kerja

PROGRAM
…………………………………….

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

I II III IVPENDAHULUAN
V VI LATAR BELAKANG
VII VIII TUJUAN UMUM & TUJUAN KHUSUS KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN CAR
IX SCHEDULE (JADWAL) PELAKSANAAN KEGIATAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATA
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

REFERENSI

Keterangan :
a. Penggunaan tulisan Format
Program dengan : Theme font :
Times New Roman
Ukuran 12
Spasi : 1.15 Spasi
b. Margin
Kanan : 3 cm
Kiri : 4 cm
Atas : 3 cm
Bawah : 3 cm
c. Paper Size : A4

Tata Naskah RS 3

Anda mungkin juga menyukai