Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

KETERAMPILAN MEMBACA

Disusun guna memenuhi mata kuliah Ketrampilan Berbahasa dan Sastra


Indonesia

(Dosen Pembimbing : Dr. Cerianing Putri Pratiwi, S.Pd.,M.Pd.)

Di susun Oleh Kelompok 3 :

1. Mutiara Putri Maharani (2202101074) (3C PGSD)


2. Nola Amrina Zulfa (2202101075) (3C PGSD)
3. Dhios Nomeda B. (2202101076) (3C PGSD)
4. Nabilah Dhifa Fikria (2202101080) (3C PGSD)
5. Arlinda Lestiana (2202101082) (3C PGSD)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI MADIUN

TAHUN PELAJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan


rahmat, hidayah, serta inayah-Nya sehingga makalah berjudul
“Ketrampilan Membaca” ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat
serta salam semoga senantiasa tercurahkan selalu kepada junjungan Nabi
Besar Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya, serta umat yang
senantiasa mengikuti dan melaksanakan ajarannya.
Makalah ini membahas tentang “Ketrampilan Membaca”. Selama
pelaksanaan penyusunan makalah ini, kami tidak lepas dari kesulitan dan
hambatan - hambatan yang dihadapi. Namun atas bantuan bimbingan serta
pengarahan dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Maka dari itu, dengan kerendahan hati kami ucapkan
terimakasih.
“Tiada gading yang tak retak”, demikian kata pepatah. Oleh karena
itu, tegur sapa yang bersifat membangun sangat dinantikan demi perbaikan
penyusunan makalah yang akan datang. Akhirnya, semoga makalah ini
dapat bermanfaat umumnya bagi para pembaca.

Madiun, 20 Oktober 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 2

C. Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Membaca 3

B. Tujuan Membaca 6

C. Manfaat Membaca 9

D. Jenis-Jenis Membaca 10

E. Hambatan Membaca 12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 18

DAFTAR PUSTAKA 20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di zaman modern ini, membaca merupakan hal yang sangat sulit bagi sebagian
besar masyarakat, fasilitas yang belum memadai namun kesadaran masyarakat itu
sendiri masih kurang. Menumbuhkan minat membaca sejak dini sangat diperlukan
bagi generasi penerus kita di era modern ini. Membaca juga memegang peranan
penting dalam kehidupan manusia. Dengan membaca kita dapat berkomunikasi
melalui tulisan dan bacaan yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh latar belakang
sosial. yang dikembangkan. Kita perlu memahami bahwa keterampilan membaca
itu penting dalam kehidupan. Dengan membaca kita bisa lebih memahami kata-
kata sulit yang bisa kita praktikkan di kehidupan nyata, siswa pun harus bisa
membaca, karena tanpa membaca kita tidak akan belajar apa pun. Dengan
kemajuan teknologi saat ini, tidak sepatutnya kita tidak pandai membaca, karena
kita bisa membaca melalui beberapa media elektronik, tidak hanya melalui buku,
seperti membaca berita di media cetak melalui handphone atau komputer. Namun
banyak orang yang tidak mengetahui teknik membaca yang baik, hanya membaca
tanpa memperhatikan kaidah membaca, sehingga pada akhirnya tidak mencapai
tujuan membaca sendiri. Kita sebagai pelajar dituntut untuk memiliki kemampuan
membaca yang baik, benar, akurat dan cepat dari berbagai mata pelajaran sesuai
dengan karakter kita masing-masing. apa yang harus dibaca, membaca sambil
bergerak, membaca sambil tidur dan membaca tanpa konsentrasi. Oleh karena itu,
diperlukan kemampuan menyelesaikan bab ini dengan mengambil langkah-
langkah efektif untuk dapat memanfaatkan informasi yang dibaca dengan baik dan
nyaman untuk masa depan.

Perilaku siswa yang menghambat proses pembelajaran Bahasa Indonesia adalah


siswa yang tidak semangat belajar, mengabaikan guru, dan memilih bercanda
dengan teman-temannya. Bagi siswa tingkat sekolah dasar (SD) dengan
menggunakan buku penunjang belajar sebagai media nampaknya langsung

1
menarik perhatian siswa bahkan sangat efektif untuk pembelajaran. Perhatian
siswa terfokus pada materi dan materi pelajaran yang dikirimkan. Dengan adanya
buku yang menarik dapat tercipta suatu kegiatan membaca yang dapat
menumbuhkan atau meningkatkan karakter membaca Bahasa Indonesia. Dapat
disimpulkan bahwa buku dapat mempengaruhi perkembangan minat, sikap sosial,
emosi, dan penalaran.

B. Rumusan Masalah

Masalah adalah sesuatu hal yang menimbulkan pernyataan yang mendorong untuk
mencarikan jawabannya atau suatu yang harus di pecahkan Poerwadarminta (1976
: 634). selanjutnya Surachmad (1980 : 3) juga mengatakan bahwa masalah adalah
setiap kesulitan yang menggerakkan manusia untuk memecahkannya.

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:

1. Apa Pengertian dari Membaca ?


2. Apa Tujuan dari Membaca ?
3. Apa Manfaat yang kita dapatkan dari Membaca ?
4. Apa saja Jenis-Jenis dari Membaca ?
5. Apa saja yang menjadi Hambatan dalam Membaca ?

C. Tujuan

Adapun tujuan – tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini, yaitu
sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui definisi dan pengertian dari Membaca.


2. Untuk mengetahui tujuan dari Membaca.
3. Untuk mengetahui manfaat yang kita dapatkan setelah kita Membaca.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis dari Membaca.
5. Untuk mengetahui hambatan dalam kegiatan Membaca.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MEMBACA
Ada beberapa ahli memberikan definisi tentang membaca, baikmembaca sebagai
suatu aktivitas umum bagi kebanyakan orang dan sebagai aspek yang digunakan
dalam pembelajaran bahasa. Membaca menurut Hodgson (dalam Tarigan, 2008:
7-9) adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-
kata atau bahasa tulis. Sedangkan menurut Anderson dilihat dari segi linguistik,
membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembacaan sandi (a
recording and decoding process). Sebuah aspek pembacaan sandi (decoding)
adalah menghubungkan kata-kata tulis (writen word) dengan makna bahasa lisan
(oral language meaning) yang mencakup pengubahan tulisan atau cetakan menjadi
bunyi yang bermakna. Finochiaro and Banomo berpendapat secara singkat bahwa
membaca dapat dikatakan sebagai “reading” adalah “bringing meaning to and
getting meaning from printed or written material”, yang artinya membaca untuk
memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahan.
Menurut Lado, membaca ialah memahami pola-pola bahasa dari gambaran
tertulisnya. Dari beberapa para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa membaca
adalah suatu proses yang bersangkut paut dengan bahasa. Oleh karena itu maka
para pelajar haruslah dibantu untuk menanggapi atau memberi responsi terhadap
lambang-lambang visual yang menggambarkan tanda-tanda oditori yang sama
yang telah mereka tanggapi sebelum itu. Menyimak dan berbicara haruslah selalu
mendahului kegiatan membaca. Ketika membaca kita membuat bunyi dalam
kerongkongan kita. Kita membaca lebih cepat kalau kita tahu bagaimana cara
mengatakan serta mengelompokkan bunyi-bunyi tersebut dan kalau kita tidak
tertegun-tegun melakukannya. Oleh karena itu maka sangat penting sekali diingat
agar setiap kesulitan yang berkenaan dengan bunyi, urutan bunyi, intonasi, atau

3
jeda haruslah dijelaskan sebelum para pelajar disuruh membaca dalam hati
ataupun membaca lisan. Beberapa ahli cenderung lebih memakai istilah membaca
sebab pertama kali lambang-lambang tertulis diubah menjadi bunyi, dan
kemudian berubah ketika sandi itu dibaca. Menyimak dan membaca berhubungan
erat karena keduanya merupakan alat untuk menerima komunikasi. Berbicara dan
menulis berhubungan erat karena keduanya merupakan alat untuk mengutarakan
makna, mengemukakan pendapat, mengekspresikan pesan. Pengertian membaca
menurut Mulyati, dkk (2010: 4.4-4.5), membaca merupakan proses mengontruksi
arti dimana terdapat interaksi antara tulisan yang dibaca anak dengan pengalaman
yang diperolehnya. Tahap pertama dalam membaca adalah dengan melihat tulisan
dan memperbaiki maknanya. Tahap kedua dalam membaca adalah memastikan
arti tulisan yang diperoleh sebelumnya sehingga diperoleh keputusan untuk
melanjutkan bacaan berikutnya meskipun terdapat kemungkinan kesalahan dalam
memprediksi. Tahap ketiga adalah mengintregasikan informasi baru dengan
pengalaman sebelumnya. Pemahaman anak dalam membaca sangat dipengaruhi
oleh kualitas prediksi contoh tulisan, dan pengetahuan anak. Disamping
pengertian atau batasan yang telah diutarakan diatas maka pembaca dapat pula
diartikan sebagai suatu metode yang kita pergunakan untuk berkomunikasi
dengan diri kita sendiri dan kadang-kadang dengan orang lain yaitu
mengkomunikasikan makna yang terkandung atau tersirat pada lambanglambang
tertulis. Membaca dapat pula dianggap sebagai suatu proses untuk memahami
yang tersirat dalam yang tersurat, melihat pikiran yang terkandung didalam kata-
kata yang tertulis. Tingkatan hubungan antara makna yang hendak dikemukakan
oleh penulis dan penafsiran atau interpretasi pembaca turut menentukan ketepatan
membaca. Makna bacaan tidak terletak pada halaman tertulis tetapi berada pada
pikiran pembaca. Demikianlah makna itu akan berubah, karena setiap pembaca
memiliki pengalaman yang berbeda-beda yang dipergunakan sebagai alat untuk
menginterpretasikan kata-kata tersebut. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan
bahwamembaca adalah cara yang dilakukan seseorang untuk memahami arti atau
makna dari bahan yang tertulis untuk memperoleh pesan yang disampaikan oleh
penulis.

4
Membaca Menurut Para Ahli
1. Pengertian membaca menurut F. M. Hodgson

Menurut F. M. Hodgson dalam buku berjudul Learning Modern Languages


(1960), membaca adalah suatu proses untuk memperoleh pesan yang disampaikan
penulis melalui media berupa kata-kata atau bahasa tulis.

2. Pengertian membaca menurut R. C. Anderson

Menurut R. C Anderson dalam buku berjudul Language Skill in Elementary


Education (1972), membaca adalah proses penyandian kembali (recoding) dan
pembacaan sandi (decoding). Di mana sandi tersebut berupa lambang atau simbol
bahasa tulis.

3. Pengertian membaca menurut Finosshiaro dan Bonomo

Mery Finocchiaro dan Micahel Bonomo dalam buku berjudul The Foreign
Language Learner: A Guide for Teacher (1973), membaca adalah memetik dan
memahami makna yang terkandung dalam suatu bahasa tulis.

4. Pengertian membaca menurut Henry Guntur Tarigan

Menurut Henry G. Tarigan dalam buku berjudul Teknik Pengajaran Keterampilan


Berbahasa (1987), membaca adalah suatu proses yang dilakukan dan digunakan
oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui media
kata-kata atau bahasa tulis.

5. Pengertian membaca menurut Robert Lado

Roberst Lado dalam buku berjudul Early Reading (1976), menyebutkan bahwa
membaca adalah memahami pola-pola bahasa dari gambaran tertulisnya.

6. Pengertian membaca menurut P. D. Pearson dan D. D. Johnson

5
Menurut Johnson dan Pearson dalam buku berjudul Teaching Reading
Comprehension (1978), membaca adalah praktik menggunakan teks untuk
memperoleh makna.

7. Pengertian membaca menurut Kolker

Kolker dalam buku berjudul Film, Form, and Culture (1983), menyebutkan bahwa
membaca adalah proses komunikasi antara pembaca dan penulis dengan
menggunakan bahasa tulis. Selanjutnya, kolker juga berpendapat bahwa hakikat
membaca terdiri dari tiga hal, yaitu afektif, kognitif, dan juga bahasa.

8. Pengertian membaca menurut Gorys Keraf

Menurut Gorys Keraf dalam buku berjudul Kosakata Bahasa Indonesia (1996),
membaca adalah sebuah proses fisik dan mental yang memberikan makna pada
simbol-simbol visual.

9. Pengertian membaca menurut Rosenblatt

Menurut Rosenblatt, membaca adalah proses transaksional yang merliputi


langkah-langkah selama pembaca membangun makna melalui interaksinya
dengan teks bacaan.

10. Pengertian membaca menurut Nurhadi

Menurut Nurhadi dalam Membaca Cepat dan Efektif (1987), membaca adalah
proses pengucapan lisan untuk mendapatkan isi yang terkandung di dalam bacaan.

11. Pengertian membaca menurut Tampubolon

Menurut D. P. Tampubolon dalam buku berjudul Membaca sebagai Suatu


Keterampilan Berbahasa (1987), membaca adalah proses penalaran untuk
memahami ide atau pikiran yang terkandung dalam bahasa tulis.

B. TUJUAN MEMBACA

6
Tujuan dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi,
mencakup isi, memahami makna yang terkandung dalam suatu bacaan. Makna,
arti (meaning) erat sekali berhubungan dengan maksud tujuan, atau intensif dalam
membaca. Menurut Anderson (Dalam Tarigan, 2008: 10-11) berikut dikemukakan
beberapa tujuan yang penting dalam membaca, yaitu:

a. Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta


(reading for details of facts).
b. Membaca untuk mengetahui ide-ide utama (reading for main
ideas).
c. Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita
(reading for sequence or organization).
d. Membaca untuk menyimpulkan (reading for inference).
e. Membaca untuk mengelompokkan, mengklasifikasikan (reading
for classify).
f. Membaca menilai, membaca untuk mengevaluasi (reading for
evaluate).
g. Membaca untuk membandingkan atau mempertentangkan (reading
to compare contrast).

Pada dasarnya, ada banyak sekali tujuan dari bacaan. Setiap ahli mungkin akan
memberikan pandangan masing-masing terkait tujuan adanya membaca. Farida
Rahim sendiri telah merangkum beberapa tujuan dari membaca.

1. Kesenangan.

2. Menyempurnakan teknik membaca nyaring.

3. Menggunakan strategi tertentu.

4. Memperbarui pengetahuan tentang suatu tema.

7
5. Mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah ada sebelumnya.

6. Memperoleh informasi untuk laporan verbal atau non-verbal.

7. Mengkonfirmasi atau menolak suatu prediksi tertentu.

8. Mempelajari tentang struktur dari teks itu sendiri.

9. Menjawab pertanyaan yang lebih spesifik.

Selain memberikan pengertian membaca, Henry Guntur Tarigan juga menjelaskan


beberapa tujuannya. Menurutnya, ada banyak sekali tujuan seseorang mengapa
dirinya membaca. Hal ini berkaitan dengan kemantapan dalam menyerap sumber
informasi.

1. Langkah memperoleh fakta.

2. Mendapatkan ide.

3. Mengetahui ilmu atau cerita.

4. Mampu menyimpulkan apa yang tertulis dalam bahasa tulis.

5. Mampu memberikan penilaian dan evaluasi.

6. Dapat melakukan perbandingan atau mempertentangkan sebuah bahasa


tulis.

8
Jika melihat pendapat dari Farida Rahim dan Henty Guntur Tarigan, maka ada
kesimpulan bahwa tujuan dari membaca adalah mendapatkan informasi. Informasi
inilah yang nantinya akan berpengaruh pada kualitas hidup seseorang.

Beberapa ahli berpendapat bahwa apa yang seseorang baca akan menuntun
karakter seseorang. Jika sering membaca tulisan filsafat, maka pola pikiran dan
kualitas hidupnya cenderung menganut nilai-nilai filosofis.

C. MANFAAT MEMBACA

Jika dilihat dari pengertian membaca dan tujuannya, maka ada beberapa manfaat
yang bisa diperoleh. Ada beberapa manfaat yang akan kamu dapatkan dengan
membaca, terutama jika dilakukan dengan rutin.

Mengurangi tingkat stres

Manfaat pertama yang akan kamu dapatkan adalah mengurangi kecemasan.


Dalam berbagai penelitian, membaca mampu mengurangi tingkat stress dalam
diri. Artinya, kamu tidak akan lagi merasa tidak nyaman dengan situasi.

Mengembangkan kemampuan otak

Banyak penelitian yang membuktikan bahwa pengembangan otak bisa dipercepat


dengan aktivitas membaca. Aktivitas ini juga akan mendorong otak untuk lebih
aktif dalam memikirkan ide kreatif hingga melakukan analisa suatu hal.

Meningkatkan pengetahuan

9
Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa dari pengertian membaca saja, kamu dapat
mengerti bahwa aktivitas ini bisa meningkatkan pengetahuan. Memang, salah satu
sumber pengetahuan adalah dengan menganalisa dari bahan bacaan.

Menjadikan pribadi yang lebih kreatif

Ya, aktivitas membaca merupakan salah satu cara yang tepat untuk
mengembangkan kreatifitas. Kecerdasan berpikir juga dipengaruhi oleh aktivitas
ini. Itulah mengapa kamu sangat disarankan untuk rutin membaca.

Sebagai sarana penghibur diri

Bagi beberapa orang, aktivitas ini merupakan sarana penghibur diri. Membaca
mampu menjadi wadah yang tepat untuk bercerita. Ini juga sering dijadikan
sebagai hobi oleh kebanyakan orang.

Meningkatkan kemampuan daya ingat

Bukan rahasia umum lagi bahwa aktivitas ini mampu meningkatkan fungsi otak.
Dengan membaca, maka sel otak akan lebih aktif. Hal tersebut membuat kamu
akan jauh lebih mudah mengingat banyak hal.

Sarana pengembangan diri

Ada banyak sekali informasi penting dalam setiap bacaan. Membaca akan
membuat semua informasi tersebut bisa kamu ambil. Pengetahuan inilah yang
akan memberikan dampak dalam kualitas hidup

D. JENIS-JENIS MEMBACA

10
Dalam perkembangannya, para ahli juga tidak hanya menjelaskan tentang
pengertian membaca. Melihat dari kebiasaan yang sering digunakan, ada banyak
sekali jenis atau Teknik yang sering dipakai dalam membaca.

Membaca nyaring dan dalam hati

Jenis ini sering digunakan untuk mengkomunikasikan isi bacaan kepada orang
lain. Maksudnya adalah menyampaikan hasil bacaan menggunakan pesan yang
mudah dipahami. Jadi, bukan hanya untuk mengulangi isi bacaan. Membaca
nyaring dinilai lebih sulit karena aspek tersebut. Bahkan, ahli bahasa Soedarso
mengatakan bahwa jenis ini lebih sulit dari pada membaca dalam hati. Itulah
mengapa sangat jarang orang menggunakannya. Sedangkan membaca dalam hati
hanya menggunakan ingatan visual saja. Artinya, selama kemampuan visual
masih cukup baik, maka kamu akan mudah menggunakannya. Termasuk
menerapkannya dalam beberapa bacaan.

Membaca ekstensif dan intensif

Membaca ekstensif merupakan jenis aktivitas yang dibebaskan bagi pembaca.


Artinya, pembaca berhak membaca bahan bacaan apapun demi meningkatkan
pengetahuan. Jenis ini juga memiliki beberapa jenis lainnya. Manfaat dari
aktivitas ini sangat besar bagi peserta didik. Dalam beberapa kasus, pembaca
menemukan informasi baru yang cukup beragam. Informasi inilah yang nantinya
dapat membentuk kualitas bahan bacaan lanjutannya. Sedangkan membaca
intensif merupakan program membaca yang dilakukan secara seksama. Artinya,
peserta didik akan diberikan satu bahan bacaan dan kemudian mengevaluasi
informasi yang didapatkan sebelumnya.

11
Skimming

Jenis-jenis membaca yang pertama adalah membaca skimming. Jenis membaca ini
sering disebut juga dengan membaca inti, yaitu kegiatan membaca yang dilakukan
untuk memahami ide utama.

Biasanya pembaca tidak akan membaca atau mengucapkan setiap kata dalam teks,
tetapi lebih memusatkan fokus pada tema utama atau inti dari teks. Contohnya
seperti membaca majalah atau membaca koran yang dilakukan cukup singkat
untuk memahami informasi atau ide bacaan yang sedang dibaca.

Scanning

Jenis-jenis membaca berikutnya, yaitu membaca scanning. Sedikit berbeda


dengan skimming, membaca scanning dilakukan dengan melintasi kalimat dalam
teks secara cepat untuk mendapatkan informasi tertentu.

Membaca scanning ini melibatkan teknik menolak atau mengabaikan informasi


yang tidak relevan dari teks untuk menemukan bagian informasi yang dicari.
Contohnya seperti membaca buku telepon untuk mencari nomor telepon yang
dicari atau membaca daftar nama pengumuman kelulusan atau nilai, dan
sebagainya.

E. HAMBATAN MEMBACA
1. Rendahnya Motivasi
Sering kali saat membaca, kita tidak memiliki motivasi yang kuat atas bahan
bacaan. Motivasi yang kurang ini secara mental akan membuat kita membaca
dengan lambat dan otak tidak dirangsang untuk bekerja dan memahami apa yang
kita baca.

Kunci untuk mengatasi hambatan ini adalah : selalu tanyakan pada diri kita sendiri
AMBAK (Apa Manfaatnya Bagiku?) saat membaca satu bacaan. Pakailah 5W1H
untuk mematok target kapan bahan bacaan itu akan diselesaikan.

12
2. Sulit berkonsentrasi
Ketika kita tidak berkonsentrasi, informasi yang diterima oleh mata yang
diteruskan ke otak tidak mendapat perhatian yang cukup sehingga kita kehilangan
pemahaman atas bahan bacaan dan harus mengulangnya berkali-kali. Pengulangan
ini disebut sebagai regresi.

Kunci untuk mengatasi hambatan ini adalah mencari suasana yang menyenangkan
dan nyaman saat membaca, yang jauh dari kebisingan dan mempunyai cahaya
penerangan yang cukup. Agar bisa menyerap informasi dengan maksimal, posisi
alfa (posisi duduk tegak, rileks, dengan kedua telapan kaki menyentuh lantai) saat
membaca sangat dianjurkan.

3. Kebiasaan Buruk dalam Membaca

a. Vokalisasi ( Membaca dengan bersuara)

Yakni mengucapkan kata demi kata secara lengkap, bisa dengan bersuara lantang,
ataupun dengan suara samar/tidak jelas (menggumam).

Untuk mengetahui apakah kita mengucapkan kata-kata atau tidak, letakkan tangan
di leher ketika membaca. Bila getaran terasa di jakun, itu berarti kita membaca
dengan bersuara.

Tips Mengatasinya :

Lakukan gerakan seperti meniup (bibir bersiul) pada saat membaca, dan letakkan
tangan di leher.

b. Gerakan Bibir

Menggerakkan bibir pada saat membaca, walaupun tanpa bersuara, juga akan
membuat kecepatan baca menjadi melambat 4 kali dibandingkan jika membaca
dengan diam/tanpa bersuara.

Tips Mengatasinya :

 Rapatkan bibir kuat-kuat. Tekanlah lidah ke langit-langit atas.


 Mengunyah permen karet
 Bibir dalam posisi bersiul, tapi tanpa suara.

13
c. Gerakan Kepala

Saat masa kanak-kanak, jangkauan penglihatan kita tidak memungkinkan


menguasai penampang bacaan (dari kiri hingga kanan). Karena itulah kita
menggerakkan kepala dari kiri dan kanan untuk membaca baris-baris bacaan
secara lengkap. Saat dewasa, jangkauan penglihatan kita telah mampu menguasai
penampang tersebut secara optimal, sehingga seharusnya mata saja yang bergerak.

Namun demikian, karena kebiasaan masa kecil, kita masih sering menggerak-
gerakkan kepala dengan menggesernya.

Tips Mengatasinya :

 Letakkan telunjuk jari ke pipi dan sandarkan siku tangan ke meja selama
membaca. Apabila terasa tangan terdesak oleh gerakan kepala, itu berarti
Anda masih menggerakkan kepala dalam membaca. Usahakanlah untuk
menghentikannya.
 Tangan memegang dagu, seperti memegang jenggot. Bila kepala Anda
bergerak, terasa dagu Anda juga bergeser. Usahakanlah untuk
menghentikan gerakan itu.
 Letakkan ujung Jari di hidung. Bila kepala anda bergerak, anda akan
menyadarinya. Berusahalah untuk menghentikannya.

d. Menunjuk Dengan Jari

Kebiasaan ini timbul karena saat masih belajar membaca, kita selalu menunjuk
kata demi kata dengan jari, agar tak ada kata yang terlewati. Kebiasaan ini sering
dipertahankan hingga dewasa, padahal sangat menghambat kecepatan baca,
Karena gerakan tangan lebih lambat dari pada gerakan mata.

Tips Mengatasinya :

 Memasukkan tangan ke saku ketika membaca


 Memegang buku selama membaca.

14
e. Regresi

Dalam membaca, mata bergerak dari kiri ke kanan untuk menangkap kata-kata
yang terletak berikutnya. Namun sering mata bergerak kembali ke belakang untuk
membaca ulang suatu kata atau beberapa kata sebelumnya. Kebiasaan inilah yang
disebut dengan regresi. Hal ini kebanyakan dilakukan karena merasa kurang
yakin dalam memahami kata atau kalimat sebelumnya.

Tips Mengatasinya :

 Menanamkan kepercayaan diri pada saat membaca. Jangan terpaku pada


detail.
 Bila anda merasa ada yang terlewati, biarkan saja.
 Berkonsentrasilah dalam membaca, jangan sampai melamun.

f. Subvokalisasi

Yakni melafalkan kata-kata dalam batin/pikiran. Kebiasaan ini juga menghambat


karena konsentrasi akan lebih terfokus pada ‘bagaimana melafalkan dengan
benar’, dan bukannya ‘memahami ide’ yang terkandung dalam kata-kata tersebut.

Tips Mengatasinya :

Memperlebar jangkauan pandangan mata (fiksasi), sehingga mata dapat


menangkap beberapa kata sekaligus. Dengan cara ini, otak akan menyerap
informasi berdasarkan ide ‘garis besar’nya yang terdiri dari gabungan kata, dan
tak terpaku pada pelafalannya.

Masalah Umum saat Membaca

Setelah mengetahui jenis-jenis membaca dan tekniknya, terakhir akan dijelaskan


beberapa masalah umum yang sering terjadi saat membaca. Masalah ini dapat
berupa kesulitan dalam penguraian kode, kemampuan pemahaman yang buruk,
masalah kecepatan, hingga kesulitan membaca campuran.

15
Berbagai masalah ini pun dipengaruhi oleh beragam faktor, baik faktor dari dalam
diri hingga faktor dari luar seperti suasana di lingkungan sekitar saat Anda
membaca. Berikut beberapa masalah umum dalam membaca yang perlu
diperhatikan:

Masalah penguraian kode

Masalah yang pertama adalah penguraian kode. Pembaca pemula mungkin


kesulitan ketika mereka bertemu istilah baru atau asing. Misalnya, seperti
menemukan kata-kata baru dalam bahasa asing yang belum dimengerti. Tentu ini
akan menimbulkan masalah dalam proses decoding di otak Anda.

Meskipun begitu, masalah decoding ini menjadi lebih mudah dan semakin
berkurang jika Anda berlatih membaca lebih banyak bacaan. Semakin sering
berlatih, tentu semakin banyak kata yang terekam dalam otak yang dapat
dipahami.

Pemahaman yang buruk

Masalah kedua dalam membaca adalah pemahaman yang buruk. Biasanya, saat
orang membacakan teks atau informasi untuk Anda, Anda merasa lebih sulit
memahami inti dari teks yang dibacakan. Seperti halnya anak-anak, ketika guru
atau orang tua mereka membacakan buku cerita atau bacaan apapun, mungkin
mereka mengalami kesulitan untuk memahami inti dari cerita yang dibacakan.

Selain itu, pemahaman yang buruk juga terjadi ketika Anda membaca buku atau
bacaan lain di lingkungan yang ramai dan gaduh. Suasana ini sering kali
mengganggu tingkat konsentrasi Anda dalam memahami isi teks yang sedang
dibaca. Sehingga penting untuk memperhatikan suasana di lingkungan sekitar
ketika Anda sedang membaca.

Kecepatan

Kecepatan juga termasuk salah satu masalah yang sering muncul saat membaca.
Membaca cepat memang sering kali memberikan lebih banyak kosa kata yang

16
terucap, namun belum tentu memberikan pemahaman yang baik. Terutama jika
Anda membaca sambil terburu-buru, yang ada informasi yang telah dibaca hanya
akan terlewat begitu saja. Dengan begitu penting untuk membaca dengan kondisi
tenang dan tidak terburu-buru, sehingga Anda bisa mendapatkan informasi dengan
jelas dan tepat.

Kesulitan membaca campuran

Masalah saat membaca yang terakhir adalah kesulitan membaca campuran.


Terkadang orang kesulitan dalam membaca kata, menyimpan informasi, dan
memahami teks. Masalah ini bisa terjadi ketika Anda mengalami gangguan
membaca.

Seperti ketika seorang anak belajar lebih lambat daripada anak lain, bisa jadi anak
tersebut mengalami kesulitan dalam membaca, menyimpan informasi, sekaligus
memahami teks. Jika ini terjadi pada anak Anda, maka lebih baik berkonsultasi
dengan profesional agar bisa mendapatkan saran terapi yang membantu anak
mengatasi masalah tersebut. Jika dibiarkan begitu saja, masalah ini dikhawatirkan
dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari anak, hingga dewasa.

17
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari makalah yang kami tulis dapat disimpulkan bahwa keterampilan membaca
merupakan suatu proses produksi yang menghasilkan pengetahuan, pengalaman,
dan sikap baru. Membaca juga dapat diartikan bahwa membaca merupakan suatu
kegiatan kompleks yang melibatkan berbagai faktor baik yang berasal dari dalam
diri pembaca maupun faktor luar. Selain itu, membaca juga dapat diartikan
sebagai salah satu jenis kemampuan manusia yang merupakan hasil belajar dari
lingkungannya, bukan merupakan kemampuan bawaan atau naluri yang dibawa
sejak lahir. Jadi, semakin banyak orang membaca, semakin kaya pengetahuan dan
pengalamannya, yang berarti semakin banyak pula modal untuk membaca. Ketika
kebiasaan membaca bertambah, maka pengetahuan masyarakat pun ikut
bertambah.
Dan perlu diingat bahwa latar belakang pengetahuan dan pengalaman tidak bisa
diperoleh begitu saja dalam waktu singkat. Pengetahuan dan pengalaman
merupakan hasil proses yang berkesinambungan, sesuai dengan kecenderungan
keilmuan dan kebutuhan pembaca. Mengenai tujuan membaca, banyak rumusan
yang bisa dibuat, tergantung dari mana kita memandang. Kebanyakan tujuan
membaca bersifat luas karena setiap situasi membaca mempunyai tujuan tertentu.

18
Menurut Farida Rahim (2008) ada 9 tujuan membaca sebagai berikut.
• Buatlah hal itu menyenangkan
• Sempurna untuk membaca dengan suara keras
• Menggunakan strategi khusus
• Perbarui pengetahuan Anda tentang topik tersebut
• Hubungkan informasi baru dengan informasi yang sudah dikenal
• Memperoleh informasi untuk laporan lisan dan tertulis
• Mengkonfirmasi atau menolak prediksi
• Pelajari tentang struktur teks
• Jawab pertanyaan spesifik
Berbeda dengan pendapat Henry Guntur Tarigan (1985) yang menyatakan bahwa
tujuan membaca tidak lain hanyalah langkah untuk mencapai fakta, gagasan,
memahami pengetahuan/cerita, sehingga dapat menyimpulkan apa yang dibaca,
dapat dikumpulkan atau dikelompokkan. dapat menilai/mengevaluasi, dan dapat
membandingkan atau membedakan.
Ada empat cara membaca yang lazim dilakukan, yaitu; bacaan teknis atau bacaan
nyaring, bacaan batin, bacaan kompleks dan bacaan indah atau bacaan estetis
Jenis-jenis bacaan tersebut adalah:
Menurut Tarigan (2008:13) membaca dibedakan menjadi dua, yaitu: (1) Membaca
nyaring, (2) membaca dalam hati

19
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2003. Standar Kompetensi Bahasa dan Sastra Indonesia SD. Jakarta:
Depdikbud.
Harjasujana, A.S. & Damaianti, V.S. 2003. Membaca dalam Teori dan Praktik.
Bandung: Mutiara.
Kridalaksana, Harimurti. 1985. Tata Bahasa Deskriptif Bahasa Indonesia:
Sintaksis.
Jakarta: Pusat Pembinaan den Pengembangan Bahasa.
Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Sekolah Dasar
Mulyati, Yeti dan Isah Cahyani. (2015). Keterampilan Berbahasa Indonesia di
SD.
Tangerang: Universitas Terbuka.
Nur Priyatni, Endah Tri dan Nurhadi. 2017. Membaca Kritis dan Literasi Kritis.
Tangerang: Tira Smart.
Nurhadi. 2016. Teknik Membaca. Jakarta: Bumi Aksara.
Rahim, Farida. 2007. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi
Aksara.
Syafi’ie, Imam. 1999. Pengajaran Membaca Terpadu. Bahan Kursus Pendalaman
Materi Guru Inti PKG Bahasa dan Sastra Indonesia. Malang: IKIP.
Tampubolon, DP. 1987. Kemampuan Membaca: Teknik Membaca Efektif dan
Efisien. Bandung: Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. 1987. Membaca. Bandung: Angkasa.

20
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Bahasa.
Bandung: Percetakan Angkasa.
Tarigan, Djago, dkk. (1998). Pengembangan Keterampilan Berbicara

21

Anda mungkin juga menyukai