Anda di halaman 1dari 14

* LAPORAN KASUS

KALAZION
Disusun Oleh:
Adeta Yuniza Mulia
2015730002
  
 
Pembimbing: dr. Masitah Wilya Wahyuni, Sp. M
*IDENTITAS PASIEN
* Nama : An. A

* Usia : 11 tahun

* Jenis kelamin : Laki-laki

* Alamat : Jakarta Timur

* Tanggal Masuk: 03/08/2019


*ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA :
Benjolan di tepi kelopak mata sebelah kanan sejak 4 minggu yang
lalu

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG:


Pasien datang ke poliklinik mata RSIJ Pondok Kopi dengan benjolan
di tepi kelopak mata sebelah kanan yang dirasakan sejak 3 minggu
yang lalu. Benjolan berukuran 0,5 cm, tidak nyeri, tidak gatal, tidak
merah, dan mata tidak berair dan tidak bersekret. pasien belum
mengobati matanya dan tidak ada masalah pada penglihatan. Tidak
ada riwayat penyakit mata. Pasien juga tidak menggunakan
kacamata. Riwayat mata terbentur sesuatu disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya.

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada keluarga pasien yang mengalami keluhan sama seperti yang
dirasakan pasien

Riwayat Pengobatan
Pasien mengatakan belum pernah berobat ke Rumah Sakit.

Riwayat Alergi
Alergi seperti makanan, obat-obatan, dan debu disangkal.
*PEMERIKSAAN FISIK
1. STATUS GENERALISATA

* Keadaan umum : Baik


* Kesadaran : Compos mentis

* Nadi : 98x/menit

* Pernapasan : 21x/menit
2. STATUS OPHTALMOLOGY

No. Keterangan OD OS

1. Supersilia, silia Alopesia (-) Alopesia (-)

Kedudukan bola
2. mata Ortoforia Ortoforia

Tajam
3. penglihatan 6/6 6/6
(Visus)
No. Keterangan OD OS

Baik ke segala arah


4. Gerakan Bola Mata Baik ke segala arah

Edema (+) Edema (-)


Hiperemis (-) Hiperemis (-)
5. Palpebra superior Ptosis (-) Ptosis (-)
Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)

Edema (-) Edema (-)


Hiperemis (-) Hiperemis (-)
6. Palpebra inferior Ptosis (-) Ptosis (-)
Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)
No. Keterangan OD OS
Tarsal superior: Tarsal superior:
Hiperemis (+) Hiperemis (-)
Massa (-) Massa (-)
Tarsal inferior: Tarsal inferior:
Hiperemis (-) Hiperemis (-)
7. Konjungtiva Massa (-) Massa (-)
   
Injeksi siliar (-) Injeksi siliar (-)
Injeksi konjungiva (-) Injeksi konjungiva (-)
Injeksi episkleral (-) Injeksi episkleral (-)

8. Sklera Ikterik (-) Ikterik (-)


Jernih Jernih
9. Kornea Ulkus (-) Ulkus (-)
Kedalaman cukup Kedalaman cukup
10. COA Hifema (-) Hifema (-)
Hipopion (-) Hipopion (-)
Warna coklat Warna coklat
11. Iris Sinekia (-) Sinekia (-)
Edema (-) Edema (-)
Bulat Bulat
12. Pupil Tepi reguler Tepi reguler
Refleks cahaya (+) Refleks cahaya (+)
Jernih Jernih
13. Lensa Edema (-) Edema (-)
14. Oftalmoskop Tidak dilakukan Tidak dilakukan

15. Tonometri Tidak dilakukan Tidak dilakukan


3. RESUME
Pasien datang ke poliklinik mata RSIJ Pondok Kopi dengan benjolan di tepi kelopak mata sebelah kanan yang dirasakan sejak 3 minggu yang lalu. Benjolan
berukuran 0,5 cm, tidak nyeri, tidak gatal, tidak merah, dan mata tidak berair dan tidak bersekret. pasien belum mengobati matanya dan tidak ada
masalah pada penglihatan. Tidak ada riwayat penyakit mata. Pasien juga tidak menggunakan kacamata. Riwayat mata terbentur sesuatu disangkal.
Pada pemeriksaan fisik status ophtalmolgy didapatkan:

Visus : OD 6/6 dan OS 6/6

Palpebra superior : edema (+)

Konjungtiva tarsal superior: Hiperemis (+)

4. DIAGNOSIS
Kalazion (okuli dextra)

5. PENATALAKSANAAN

Kompres air hangat 15 menit (4 kali sehari)

Antibiotik

Ekskokleasi

6. PROGNOSIS

Quo ed Vitam : dubia ad bonam

Quo ed functionam : dubia ad bonam

Quo ed Sanationam : dubia ad bonam
*TINJAUAN PUSTAKA
Palpebra atau kelopak mata merupakan alat pelindung mata.
Kelopak mata melindungi mata dengan cara menutup mata bila
terdapat rangsangan dari luar, selain itu juga membasahi mata
agar tidak kering.

Palpebra
Palpebra superior
superior

palpebra
palpebra inferior
inferior
KULIT OTOT
M.
M. orbikularis
orbikularis okuli
okuli yang
yang berjalan
berjalan
tipis,
tipis, longgar,
longgar, dan
dan elastis,
elastis, melingkar
melingkar di dalam kelopak atas
di dalam kelopak atas
dengan dan bawah
dan bawah
dengan sedikit
sedikit folikel
folikel rambut,
rambut, M.
M. levator
levator palpebra
palpebra terlihat
terlihat
tanpa
tanpa lemak
lemak subkutan.
subkutan. sebagai
sebagai sulkus
sulkus (lipatan
(lipatan palpebra).
palpebra).

TARSUS PEMBULUH DARAH


Yang
Yang memperdarahi
memperdarahi palpebra
palpebra
Struktur
Struktur penyokong
penyokong utama
utama dari
dari adalah a. Palpebra.
adalah a. Palpebra.
palpebra
palpebra adalah
adalah lapis
lapis jaringan
jaringan Persarafan
Persarafan sensorik
sensorik kelopak
kelopak mata
mata
atas
atas :: ramus
ramus frontal
frontal nervus
nervus V
V
fibrosa
fibrosa padat
padat yang
yang disebut
disebut tarsus
tarsus kelopak mata bawah : cabang
kelopak mata bawah : cabang
superior
superior dan
dan inferior
inferior kedua
kedua nervus
nervus V.
V.

KONJUNGTIVA
KONJUNGTIVA PALPEBRA
PALPEBRA
Tepian
Tepian anterior
anterior :: bulu
bulu mata,
mata,
glandula
glandula Zeiss
Zeiss dan
dan Moll
Moll
Tepian
Tepian posterior
posterior :: glandula
glandula
Meibom
Meibom atau
atau tarsal
tarsal
*KALAZION
Kalazion adalah peradangan

granulomatosa kelenjar meibom yang

tersumbat, sehingga mengakibatkan

pembengkakan yang tidak sakit pada

mata.

Pada kalazion terjadi penyumbatan

kelenjar meibom dengan infeksi ringan

yang mengakibatkan peradangan kronis


ETIOLOGI GEJALA KLINIS

 Idiopatik  Benjolan pada kelopak mata


 Blefaritis Kronik  Tidak hiperemi
 Mungkin timbul spontan disebabkan  Tidak ada nyeri tekan
oleh sumbatan pada saluran kelenjar  Pseudoptosis
atau sekunder dari hordeolum  Tidak ada pembesaran kelenjar
internum preaurikuler
 Kadang- kadang terjadi kelainan
refraksi pada mata, karena
penekanan yang mengakibatkan
perubahan bentuk bola mata
PENATALAKSANAAN KOMPLIKASI PROGNOSIS

 Kompres air hangat 15 menit (4


 Efek massa pada Prognosis baik. Kalazion yang
kali sehari). Lebih dari 50%
kalazion sembuh dengan
kornea tidak diobati dapat sembuh
pengobatan konservatif.
 Obat tetes mata atau salep  Astigmatisme secara spontan dalam
mata jika infeksi diperkirakan
 Penglihatan kabur beberapa minggu.
sebagai penyebabnya.
 Injeksi steroid ke dalam kalazion
untuk mengurangi inflamasi,
jika tidak ada bukti infeksi.
Steroid menghentikan inflamasi
dan sering menyebabkan regresi
dari kalazion dalam beberapa
minggu kemudian.
 Eskokleasi Kalazion
*DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyas Sidarta H: Ikhtisar Ilmu Penyakit Mata. Balai Penerbit FKUI.
Jakarta.2009. Hal 28-29.
2. Wong Lai Man, Raymond, Anna Kupcha, James Law. Chalazion.
American Academy of Ophtalmology.
https://www.aao.org/eye-health/diseases/what-are-chalazia-sty
es
3. Kanski JJ. 2009. Clinical Ophthalmology A Synopsis.
ButterworthHeinemann, Boston.
4. Justin Kuiper, Jesse M. Vislisel,  Brittni A. Scruggs, Lauren E.
Hock, Erin M. Shriver. Chalazion Acute presentation and
recurrence in a 4-year-old female https
://webeye.ophth.uiowa.edu/eyeforum/cases/193-chalazion.htm

Anda mungkin juga menyukai