Asisten apoteker menerima resep dari Poli umum (dokter) dimana resep tersebut identitasnya tidak terlalu jelas sehingga asisten apoteker
kesulitan membaca identitas yang ditulis oleh dokter. Kemudian asisten apoteker menyiapkan obat sesuai dengan pemahamannya.
Selanjutnya obat tersebut diserahkan kepada pasien. Asisten apoteker mengisi buku register, ternyata ditemukan kesalahan identitas.
II. Identifikasi failure modes:
- Mengenali model-model kegagalan atau kesalahan yang mungkin terjadi pada proses pelayanan pemberian obat.
IV. Identifikasi akibat jika terjadi failure mode untuk tiap-tiapfailure mode:
2 Membaca resep Salah identitas, salah Salah orang & salah obat
membaca resep
V. Identifikasi kemungkinan penyebab dari tiap failure mode, dan deskripsikan upaya-upaya yang sudah dilakukan (kalau ada) untuk mengatasi failure mode:
No Tahapan Proses Failure Modes Akibat Penyebab Upaya yang
telah
dilakukan
1 Menerima resep Salah identitas Salah orang & Penulisan Konfirmasi
salah obat resep tidak kembali resep
jelas ke dokter
2 Membaca resep Salah identitas Salah orang & Penulisan Konfirmasi
salah obat resep kurang kembali resep
jelas ke dokter
3 Telaah resep Tulisan kurang Salah baca Kurang teliti, Koordinasi
jelas resep, pasien terlalu kembali dgn
Salah orang banyak dokter
pemberi resep
VI. Lakukan penghitungan RPN (Risk Priority Number), dengan menggunakan matriks sebagai berikut:
Tahapan Failure Akibat S Kemungkinan O Upaya kendali yg sdh D RPN
Proses Modes (Severty) sebab (Occurrence) dilakukan (Detectability) (Risk
Priority
Number)
Menerima Salah Salah 1 Penulisan resep 2 Konfirmasi kembali resep 2 4
resep identitas orang & tidak jelas ke dokter
salah
obat
Membaca Tidak Salah 9 Penulisan resep 5 Konfirmasi kembali resep 2 90
resep fokus dan orang & kurang jelas ke dokter
tdk teliti salah
obat
VIII. Diskusikan dan rencanakan kegiatan/tindakan yang perlu dilakukan untuk mengatasi failure modes tersebut, tetapkan penanggungjawab dan kapan akan
dilakukan:
Tahapan Failure Akibat S Kemungkinan O Upaya kendali yg sdh D RPN Kegiatan yang Penanggungjawa Waktu
Proses Modes sebab dilakukan direkomendasikan b
Menerima Salah Salah 1 Penulisan 2 Konfirmasi kembali resep ke 2 4 Buat SOP Asisten Apoteker
resep identitas orang & resep tidak dokter Menerima resep
salah jelas
obat
Membaca Salah Salah 9 Penulisan 5 Konfirmasi kembali resep ke 2 90 Membaca resep Asister apoteker
resep identitas orang & resep kurang dokter dengan teliti
salah jelas
obat
Telaah resep Tulisan Salah 9 Kurang teliti 5 1 45 Buat SOP Asisten apoteker
kurang orang
jelas
Menyiapkan Salah Salah 9 Tidak teliti 2 7 126 Buat SOP Asisten apoteker
obat mengambil identitas, dalam
obat salah membaca
orang, resep
salah
obat
Menyerahkan Tidak Salah 7 Petugas 2 2 28 Buat SOP Asisten Apoteker
obat identifikasi pasien & kurang fokus
kembali salah dalam
identitas obat membaca
pasien resep
IX. Pelaksanaan kegiatan dan evaluasi:
Laksanakan kegiatan, dan lakukan evaluasi dengan menghitung ulang RPN
Tahapan Failure Akibat S Kemungkinan O Upaya D RPN Kegiatan yang Penanggungjawa Kegiatan S O D RPN
Proses Modes sebab kendali direkomendasikan b yang
Yang dilakukan
Sudah
dilakukan
Menerima Salah Salah 1 Penulisan 2 Konfirmasi 2 4 Buat SOP Asisten Apoteker 1 2 2 4
resep identitas orang & resep tidak kembali Menerima resep
salah jelas resep ke
obat dokter
Membaca Salah Salah 9 Penulisan 5 Konfirmasi 2 90 Membaca resep Asister apoteker 9 5 2 90
resep identitas orang & resep kurang kembali dengan teliti
salah jelas resep ke
obat dokter
Telaah resep Tulisan Salah 9 Kurang teliti 5 1 45 Buat SOP Asisten apoteker 9 5 1 45
kurang orang
jelas
Menyiapkan Salah Salah 9 Tidak teliti 2 7 126 Buat SOP Asisten apoteker 9 2 7 126
obat mengambil identitas, dalam
obat salah membaca
orang, resep
salah
obat
1.Pengertian Pemberian obat kepada pasien dan pelabelan adalah kegiatan penyiapan,
peracikan, pemberian etiket dan pemeriksaan obat untuk siap diberikan kepada
pasien
2.Tujuan Sebagai acuan kerja dalam penyiapan dan pemberian obat kepada pasien sesuai
resep
4.Referensi
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
2. Permenkes RI Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas
5.Prosedur
6. Unit Terkait Loket obat, Poli Umum, Poli KIA, Poli gigi