Anda di halaman 1dari 18

Nama : Nanda Trisna Muthmainnah

NIM : 4163341039

Kelas : Ekstensi B 2016

1. Buatlah peta konsep materi bab 6


Jawab :

2. Pajangkanlah peta konsep Anda di dalam kelas dan mintalah teman yang lain untuk memberi
penilaian terhadap peta konsep tersebut
3. Buatlah matriks perbandingan model pembelajaran berdasarkan keunggulan dan keterbatasannya.

Jawab :
N MODEL KEUNGGULAN KELEMAHAN
O

1 ModelPembelajarana. siswa dapat berpartisipasi secara aktif


a. Pembelajaran model problem posing
Problem Posing dalam kegiatan pembelajaran yaitu membutuhkan waktu yang lama,
siswa membuat soal dan
b. agar pelaksanaan kegiatan dalam membuat
menyelesaikannya, soal dapat dilakukan dengan baik perlu
b. Mendidik siswa berpikir secara ditunjang oleh buku yang dapat dijadikan
sistematis, pemahaman dalam kegiatan belajar
c. mendidik siswa tidak mudah putus asa terutama membuat soal.
dalam menghadapi kesulitan,
d. mampu mencari berbagai jalan dari
suatu kesulitan yang dihadapi,
e. akan mendatangkan kepuasan
tersendiri bagi siswa jika soal yang
dibuat tidak mampu diselesaikan oleh
kelompok lain,
f. siswa akan terampil menyelesaikan soal
tentang materi yang diajarkan,
g. siswa berkesempatan menunjukkan
kemampuannya pada kelompok lain.
2 Model Pembelajaran
a. Merangsang siswa untuk mengingat
a. Efektifitas guru rendah jika guru tidak
Bersiklus (cycle materi pelajaran yang telah mereka menguasai materi dan langka-langka
learning). dapatkan sebelumnya. pembelajaran.
b. Memberikan motivasi kepada siswa
b. Menuntut kesungguhan dan kreatifitas
untuk menjadi lebih efektif dan guru dalam merangsang dan melaksanakan
menambah rasa keingin tahuan siswa. proses pembelajaran.
c. Melatih siswa belajar melakukan
c. Memerlukan waktu dan tenaga yang lebih
konsep melalui kegiatan eksperimen. banyak untuk menyusun rencana dan
d. Melati siswa untuk menyampaikan pelaksanaan pembelajaran.
secara lisan konsep yang telah mereka
pelajari.
e. Memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berfikir, mencari, menemukan,
dan menjelaskan contoh penerapan
konsep yang telah mereka pelajari.
f. Guru dan siswa menjalankan tahapan-
tahapan pembelajaran yang saling
mengisi satu sama lain.
g. Guru dapat menerapkan model ini
dengan metode yang berbeda-beda.
3 Model Pembelajaran
a. Lebih meningkatkan pencurahan waktu
a. Sulitnya pengelompokan siswa yang
TGT (Teams Games untuk tugas mempunyai kemampuan heterogen dari
Tournament). b. Mengedepankan penerimaan terhadap segi akademis.
perbedaan individu b. Masih adanya siswa berkemampuan tinggi
c. Dengan waktu yang sedikit dapat kurang terbiasa dan sulit memberikan
menguasai materi secara mendalam penjelasan kepada siswa lainnya.
d. Proses belajar mengajar berlangsung
dengan keaktifan dari siswa
e. Mendidik siswa untuk berlatih
bersosialisasi dengan orang lain
f. Motivasi belajar lebih tinggi
g. Hasil belajar lebih baik
h. Meningkatkan kebaikan budi,
kepekaan dan toleransi
4 Model pembelajaran
a. Terjadinya interaksi antara siswa
a. Siswa yang pandai akan cenderung
NHT (Numbered melalui diskusi/siswa secara bersama mendominasi sehingga dapat
Head Together). dalam menyelesaikan masalah yang menimbulkan sikap minder dan pasif dari
dihadapi. siswa yang lemah.
b. Siswa pandai maupun siswa lemah
b. Proses diskusi dapat berjalan lancar jika
sama-sama memperoleh manfaat ada siswa yang sekedar menyalin
melalui aktifitas belajar kooperatif. pekerjaan siswa yang pandai tanpa
c. Dengan bekerja secara kooperatif ini, memiliki pemahaman yang memadai.
kemungkinan konstruksi pengetahuan
c. Pengelompokkan siswa memerlukan
akan manjadi lebih besar/kemungkinan pengaturan tempat duduk yang berbeda-
untuk siswa dapat sampai pada beda serta membutuhkan waktu khusus
kesimpulan yang diharapkan.
d. Dapat memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menggunakan
keterampilan bertanya, berdiskusi, dan
mengembangkan bakat kepemimpinan.
5 Model pembelajaran
a. mengembangkan tingkah laku a. Prinsip utama pola pembelajaran ini adalah
Jigsaw. kooperatif dan hubungan yang lebih ‘peer teaching” pembelajaran oleh teman
baik antar siswa, dapat sendiri, akan menjadi kendala karena
mengembangkan kemampuan perbedaan persepsi dalam memahami
akademis siswa. suatu konsep yang akan didiskusikan
b. Siswa lebih banyak belajar dari teman bersama dengan siswa lain.
mereka dalam belajar kooperatif dari b. Dirasa sulit meyakinkan siswa untuk
pada guru. interaksi yang terjadi dalam mampu berdiskusi menyampaikan materi
bentuk kooperatif dapat memacu pada teman, jika siswa tidak memiliki rasa
terbentuknya ide baru dan kepercayaan diri.
memperkaya perkembangan intelektual
c. Rekod siswa tentang nilai, kepribadian,
siswa. perhatian siswa harus sudah dimiliki oleh
pendidik dan ini biasanya dibutuhkan
waktu yang cukup lama untuk mengenali
tipe-tipe siswa dalam kelompok tersebut.
d. Awal penggunaan metode ini biasanya
sulit dikendalikan, biasanya membutuhkan
waktu yang cukup dan persiapan yang
matang sebelum model pembelajaran ini
bisa berjalan dengan baik.
e. Aplikasi metode ini pada kelas yang besar
( lebih dari 40 siswa) sangatlah sulit, tapi
bisa diatasi dengan model team teaching
6 Model pembelajaran
a. Meningkatkan daya pikir siswa. a. Jika jumlah kelas sangat besar, maka guru
TPS (Think Pairs
b. Memberikan lebih banyak waktu pada akan mengalami kesulitan dalam
Share). siswa untuk berfikir. membimbing siswa yang membutuhkan
c. Mempermudah siswa dalam perhatian lebih.
memahami konsep-konsep sulit karena
b. Pemahaman tentang konsep dalam setiap
siswa saling membantu dalam pasangan akan berbeda sehingga akan
menyelesaikan masalah. dibutuhkan waktu tambahan untuk
d. Pengawasan guru terhadap anggota pelurusan konsep oleh guru dengan
kelompok lebih mudah karena hanya menunjukkan jawaban yang benar.
terdiri dari 2 orang. c. Lebih banyak waktu yang diperlukan
untuk mempresentasikan hasil diskusi
karena jumlah pasangan yang sangat besar.
7 GI (Group
1. Secara Pribadi a. Sedikitnya materi yang tersampaikan pada
Investigation). a. dalam proses belajarnya dapat bekerja satu kali pertemuan
secara bebas b. Sulitnya memberikan penilaian secara
b. memberi semangat untuk berinisiatif, personal
kreatif, dan aktif c. Tidak semua topik cocok dengan model
c. rasa percaya diri dapat lebih meningkat pembelajaran GI, model pembelajaran GI
d. dapat belajar untuk memecahkan, cocok untuk diterapkan pada suatu topik
menangani suatu masalah yang menuntut siswa untuk memahami
e. mengembangkan antusiasme dan rasa suatu bahasan dari pengalaman yang
pada fisika dialami sendiri
2. Secara Sosial d. Diskusi kelompok biasanya berjalan
a. meningkatkan belajar bekerja sama kurang efektif
b. belajar berkomunikasi baik dengan
e. Siswa yang tidak tuntas memahami materi
teman sendiri maupun guru prasyarat akan mengalami kesulitan saat
c. belajar berkomunikasi yang baik secara menggunakan model ini (Setiawan,
sistematis 2006:9).
d. belajar menghargai pendapat orang lain
e. meningkatkan partisipasi dalam
membuat suatu keputusan
3. Secara Akademis
a. siswa terlatih untuk
mempertanggungjawabkan jawaban
yang diberikan
b. bekerja secara sistematis
c. mengembangkan dan melatih
keterampilan fisika dalam berbagai
bidang
d. merencanakan dan mengorganisasikan
pekerjaannya
e. mengecek kebenaran jawaban yang
mereka buat
f. Selalu berfikir tentang cara atau strategi
yang digunakan sehingga didapat suatu
kesimpulan yang berlaku umum.

8 –
TS-TS (Two Stay a. Dapat diterapkan pada semua
a. Membutuhkan waktu yang lama
Two Stray). kelas/tingkatan. b. Siswa cenderung tidak mau belajar dalam
b. Belajar siswa lebih bermakna. kelompok, terutama yang tidak terbiasa
c. Lebih berorientasi pada keaktifan belajar kelompok akan merasa asing dan
berpikir siswa, dan sulit untuk bekerjasama.
d. Meningkatkan motivasi dan hasil
c. Bagi guru, membutuhkan banyak
belajar siswa. persiapan (materi, dana dan tenaga)
e. Memberikan kesempatan terhadap
d. Seperti kelompok biasa, siswa yang pandai
siswa untuk menentukan konsep sendiri menguasai jalannya diskusi, sehingga
dengan cara memecahkan masalah siswa yang kurang pandai memiliki
f. Memberikan kesempatan kepada siswa kesempatan yang sedikit untuk
untuk menciptakan kreatifitas dalam mengeluarkan pendapatnya.
melakukan komunikasi dengan teman
e. Guru cenderung kesulitan dalam
sekelompoknya pengelolaan kelas.
g. Membiasakan siswa untuk bersikap
terbuka terhadap teman
h. Meningkatkan motivasi belajar siswa.
9 CIRC (Cooperative,
a. Siswa dapat memberikan tanggapannya
a. Pada saat presentasi hanya siswa aktif yang
Integrated, Reading, secara bebas. tampil
and Composition). b. Dilatih untuk dapat bekerjasama dan
b. Persiapan yang perlu dilakukan yang akan
menghargai pendapat orang lain. menggunakan model pembelajaran
c. Dominasi guru dalam pembelajaran koperatif cukup rumit
berkurang c. Pengelolaan kelas dan pengorganisasian
d. Para siswa dapat memahami soal dan peserta didik lebih sulit.
mengecek pekerjaannya
e. Membantu siswa yang lemah
f. Meningkatkan hasil belajar khususnya
dalam menyelesaikan soal yang
berbentuk pemecahan masalah.

10 Model pembelajaran
a. Dapat dijamin jika seluruh siswa dapat
a. menimbulkan kegaduhan sehingga
Role Playing berpartisipasi dan mempunyai terkadang menyebabkan kelas yang lain
kesempatan untuk menunjukkan merasa terganggu,
kemampuannya dalam bekerja sama
b. dibutuhkan keterampilan guru dalam
hingga berhasil, dan mengelola permainan,
b. Permaman merupakan pengalaman
c. siswa kurang maksimal atau menghayati
belajar yang menyenangkan bagi anak. peran yang dilakoninya,
d. membutuhkan banyak waktu untuk
melakukan persiapan dalam bermain
peran, dan
e. dibutuhkan kecakapan bahasa yang baik
dari siswa.
11 Model diskusi a. Menyadarkan anak didik bahwa
a. tidak dapat dipakai dalam kelompok yang
masalah dapat dipecahkan dengan besar.
berbagai jalan Peserta diskusi mendapat informasi yang
b. Menyadarkan ank didik bahwa dengan terbatas.
berdiskusi mereka saling
b. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang
mengemukakan pendapat secara suka berbicara.
konstruktif sehingga dapat diperoleh Biasanya orang menghendaki pendekatan
keputusan yang lebih baik. yang lebih formal
c. Membiasakan anak didik untuk
mendengarkan pendapat orang lain
sekalipun berbeda dengan pendapatnya
dan membiasakan bersikap toleransi
12 Model demontrasi a. Membantu anak didik memahami
a. Anak didik terkadang sukar melihat
dengan jelas jalannya suatu proses atu dengan jelas benda yang akan
kerja suatu benda. dipertunjukkan.
Memudahkan berbagai jenis
b. Tidak semua benda dapat
penjelasan. didemonstrasikan
b. Kesalahan-kesalahan yeng terjadi dari
c. Sukar dimengerti bila didemonstrasikan
hasil ceramah dapat diperbaiki melaui oleh guru yang kurang menguasai apa yang
pengamatan dan contoh konkret, didemonstrasikan
drngan menghadirkan obyek
sebenarnya
13 Model Karya Wisataa. Karyawisata menerapkan prinsip
a. Memerlukan persiapan yang melibatkan
pengajaran modern yang banyak pihak.
memanfaatkan lingkungan nyata dalam
b. Memerlukan perencanaan dengan
pengajaran. persiapan yang matang.
b. Membuat bahan yang dipelajari di
c. Dalam karyawisata sering unsur rekreasi
sekolah menjadi lebih relevan dengan menjadi prioritas daripada tujuan utama,
kenyataan dan kebutuhan yang ada di sedangkan unsur studinya terabaikan.
masyarakat. d. Memerlukan pengawasan yang lebih ketat
c. Pengajaran dapat lebih merangsang terhadap setiap gerak-gerik anak didik di
kreativitas anak. lapangan.
e. Biayanya cukup mahal.
f. Memerlukan tanggung jawab guru dan
sekolah atas kelancaran karyawisata dan
keselamatan anak didik, terutama
karyawisata jangka panjang dan jauh.

14 Model percobaan a. Metode ini dapat membuat anak a. Tidak cukupnya alat-alat
didik lebih percaya atas kebenaran atau mengakibatkan tidak setiap anak didik
kesimpulan berdasarkan percobaannya berkesempatan mengadakan ekperimen.
sendiri daripada hanya menerima kata b. Jika eksperimen memerlukan jangka
guru atau buku. waktu yang lama, anak didik harus
b. Anak didik dapat mengembangkan menanti untuk melanjutkan pelajaran.
sikap untuk mengadakan studi c. Metode ini lebih sesuai untuk
eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu menyajikan bidang-bidang ilmu dan
dan teknologi. teknologi.
c. Dengan metode ini akan terbina Menurut Roestiyah (2001:80) Metode
manusia yang dapat membawa eksperimen adalah suatu cara mengajar, di
terobosan-terobosan baru dengan mana siswa melakukan suatu percobaan
penemuan sebagai hasil percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya
yang diharapkan dapat bermanfaat bagi serta menuliskan hasil percobaannya,
kesejahteraan hidup manusia. kemudian hasil pengamatan itu
disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh
guru.
15 Model Kerja Para siswa lebih aktif tergabung dalam Kerja kelompok terkadang hanya
Kelompok pelajaran mereka melibatkan para siswa yang mampu sebab
· Memungkinkan guru untuk lebih mereka cakap memimpin dan
memperhatikan kemampuan para mengarahkan mereka yang kurang
siswa · Keberhasilan strategi ini tergantung
· Dapat memberikan kesempatan pada kemampuan siswa memimpin kelompok
para siswa untuk lebih menggunakan atau untuk bekerja sendiri-sendiri
ketrampilan bertanya dalam membahas
· Kadang-kadang menuntut pengaturan
suatu masalah tempat duduk yang berbeda-beda dan
· Mengembangkan bakat daya guna mengajar yang berbeda pula
kepemimpinan para siswa serta
mengerjakan ketrampilan berdiskusi

16 Model inquiry a. Mendorong siswa untuk berfikir dan a. Siswa perlu memerlukan waktu
atas inisiatifnya sendiri, bersifat menggunakan daya otaknya untuk berfikir
obyektif, jujur, dan terbuka memperoleh pengertian tentang konsep
b. Situasi proses belajar menjadi lebih
merangsang
c. Dapat membentuk dan
mengembangkan sel consept pada diri
siswa
d. Membantu dalam menggunakan
ingatan dan transfer pada situasi
belajar yang baru
e. Mendorong siswa untuk berffikir
intuitif dan merumuskan hipotesanya
sendiri
17 Model simulasi a. Dapat menyenangkan siswa a. Efektifitas dalam memajukan belajar
b. Menggalak guru untuk siswa belum dapat dilaporkan oleh riset
mengembangkan kreatifitas siswa b. Terlalu mahal biayanya
c. Eksperimen berlangsung tanpa c. Banyak orang meragukan hasilnnya
memerlukan lingkungan yang karena sering tidak diikutsertakan elemen-
sebenarnya elemen penting
d. Mengurangi hal-hal yang verbalistik d. Menghendaki pengelompokan yang
e. Menumbuhkan cara berfikir yang fleksibel
kritis e. Menghendaki banyak imajinasi dari guru
dan sisw

Metode Problem a. Masing-masing siswa diberi a. Karena tidak melihat kualitas pendapat
Solving kesempatan yang sama dalam yang disampaikan terkadang penguasaan
mengeluarkan pendapatnya sehingga materi sering diabaikan
para siswa merasa lebih dihargai dan b. Metode ini sering kali menyulitkan
yang nantinya akan menumbuhkan mereka yang sungkan mengutarakan
rasa percaya diri pendapat secara lisan
b. Para siswa akan diajak untuk lebih
menghargai orang lain
c. Untuk membantu siswa dalam
mengembangkan kemampuan lisannya
18 Model Berbasis a. Melatih siswa untuk berlatih Sulitnya membentuk watak siswa dan
Masalah (PBL, menyelesaikan masalh dalam pembiasaan tingkah laku
Problem Based kehidupan sehari- hari
Learning) b. Merangsang kemamuan berpikir
tingkat tinggi siswa
c. Suasana kondusif, terbuka, negosiasi,
demokratis, suasana nyaman dan
menyenangkan agar siswa dapat
berpikir optimal
19 Model Problem a. melatih dan menumbuhkan orisinilitas Terlalu mementingkan proses daripada
Terbuka (OE, Open ide, kreativitas, kognitif tinggi, kritis, produk yang akan membentiuk pola pikir,
Ended)
komunikasi-interaksi, sharing, keterpasuan, keterbukaan, dan ragam
keterbukaan, dan sosialisas berpikir.
b. Siswa dituntuk unrtuk berimprovisasi
mengembangkan metode, cara, atau
pendekatan yang bervariasi dalam
memperoleh jawaban, jawaban siswa
beragam

20 Model Cooperative
a. Melatih pendengaran, ketelitian / a. Hanya digunakan untuk mata pelajaran
Script kecermatan. tertentu.
b. Setiap siswa mendapat peran. b. Hanya dilakukan dua orang (tidak
c. Melatih mengungkapkan kesalahan melibatkan seluruh kelas sehingga koreksi
orang lain dengan lisan. hanya sebatas pada dua orang tersebut).

21 a.
model pembelajaran Memudahkan mencari jawaban a. Murid kurang berfikir kritis
scramble b. Mendorong murid untuk belajar
b. Bisa saja mencontek jawaban teman
mengerjakan soal tersebut lainnya

c. Semua murid terlibat c. Mematikan kreatifitas murid

d. d.
Kegiatan tersebut dapat mendorong Murid tinggal menerima bahan mentah
pemahaman murid terhadap materi
pelajaran

e. Melatih untuk disiplin

22 Model Make-A
a. Siswa terlibat langsung dalam
a. Sulit bagi guru mempersiapkan kartu-kartu
Match. menjawab soal yang disampaikan yang baik dan bagus sesuai dengan materi
kepadanya melalui kartu. palajaran.
b.
b. Meningkatkan kreativitas belajar siswa. Sulit mengatur ritme atau jalannya proses
pembelajaran
c. Menghindari kejenuhan siswa dalam
c. Siswa kurang menyerapi makna
mengikuti kegiatan belajar mengajar.
pembelajaran yang ingin disampaikan
d. Pembelajaran lebih menyenangkan karena siswa hanya merasa sekedar
karena melibatkan media pembelajaran bermain saja.
yang dibuat oleh guru. d. Sulit untuk membuat siswa berkonsentrasi.
23 Model Examples Non
a. Siswa lebih kritis dalam menganalisa
a. Tidak semua materi dapat disajikan dalam
Examples. gambar bentuk gambar.
b. Siswa mengetahui aplikasi dari materi
b. Memakan waktu yang lama
berupa contoh gambar
c. Siswa diberi kesempatan untuk
mengemukakan pendapatnya
Model Pembelajaran
a. Materi yang diajarkan lebih terarah
c. Sulit menemukan gambar-gambar yang
Picture And Picture karena pada awal pembelajaran guru bagus dan berkulitas serta sesuai dengan
menjelaskan kompetensi yang harus materi pelajaran.
dicapai dan materi secara singkat
d. Sulit menemukan gambar-gambar yang
terlebih dahulu. sesuai dengan daya nalar atau kompetensi

b. Siswa lebih cepat menangkap materi siswa yang dimiliki.


e. baik guru ataupun siswa kurang terbiasa
ajar karena guru menunjukkan gambar-
gambar mengenai materi yang dalam menggunakan gambar sebagai
dipelajari. bahan utama dalam membahas suatu
materi pelajaran.
c. Dapat meningkat daya nalar atau daya
f. Tidak tersedianya dana khusus untuk
pikir siswa karena siswa disuruh guru
menemukan atau mengadakan gambar-
untuk menganalisa gambar yang ada.
gambar yang diinginkan.
d. Dapat meningkatkan tanggung jawab
siswa, sebab guru menanyakan alasan
siswa mengurutkan gambar.

e. Pembelajaran lebih berkesan, sebab


siswa dapat mengamati langsung
gambar yang telah dipersiapkan oleh
guru

Model a. Menguji kesiapan siswa a. Membuat siswa senam jantung

Pembelajaran b. Melatih murid membaca dan


b. Membuat siswa minder karena

Talking Stick memahami secara cepat belum terbiasa

c. Membuat siswa lebih giat belajar

d. Membuat suasana kelas menjadi

lebih menyenangkan
PERSAMAAN MODEL PEMBELAJARAN DAN DAPAT DIPADUKAN
NO NAMA MODEL PERSAMAAN
Model Pembelajaran Problem Menganalisis masalah
Posing Melatih siswa dalam berpendapat dan
1 Metode Problem Solving mengemukakan ide atau gagasan
Model Problem Terbuka (OE, Belajar dalam memecahkan masalah
Open Ended)
Model Pembelajaran TGT (Teams Termasuk dalam ruang lingkup model
Games Tournament). pembelajaran kooperatif ( berkelompok)
2
Model pembelajaran NHT Melibatkan kegiatan belajar turnamen
(Numbered Head Together).
Model pembelajaran TPS (Think Termasuk dalam model pembelajaran
Pairs Share). kooperatif
GI (Group Investigation). Melibatkankan siswa belajar secara
CIRC (Cooperative, Integrated, berkelompok
Reading, and Composition). Siswa belajar lebih aktif
TS-TS (Two Stay – Two Stray).
Model Cooperative Script
3
model pembelajaran scramble
Model Make-A Match.
Model Cooperative Script
model pembelajaran scramble
Model Examples Non Examples.
Model Pembelajaran Picture And
Picture
4. Analisislah model dan sintaks dari minimal dan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )
guru di sekolah. Tuliskanlah laporan hasil ananlisis Anda tersebut.

Jawab : A. Pengertian RPP


Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur
dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan
dalam Standar Isi dan telah dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran paling
luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) atau beberapa indikator
untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.
Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses dijelaskan
bahwa RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam
upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP
secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
B. Fungsi RPP
1. Fungsi peerencanaan
Adalah rancana pelaksanaan pembelajaran, hendaknya dapat mendorong guru untuk lebih
siap dalam melakukan kegiatan pembelajaran dengan perencanaan yang matang.
2. Fungsi pelaksana
Bertujuan untuk mengefektivkan proses pembelajaran dalam hal materi standar yang
dikembangkan dan dijadikan bahan kajian oleh peserta didik harus disesuaikan dengan
kebutuhan dan kemampuannya.
3. Komponen RPP
RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan
penjadwalan di satuan pendidikan.
Komponen RPP adalah:
1. Kompetensi dasar
merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau
semester pada suatu mata pelajaran.

2. Materi dasar
adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran
tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.
3. Indikator pencapaian kompetensi,
adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian
kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator
pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang
dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
4. Tujuan pembelajaran
Menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai
dengan kompetensi dasar.
5. Materi ajar
Memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-
butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.
6. Lokasi waktu
Ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar.
7. Metode pembelajaran
Digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan.
Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta
karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata
pelajaran.
8. Kegiatan pembelajaran
Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan
setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan
a. pendahuluan/pembuka,
b. Kegiatan inti terdiri atas,melakukan, doa bersama, absensi.
c. Kegiatan penutup.
9. Penilaian hasil belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator
pencapaian kom¬petensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.
10. Sumber belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta
materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
a. Langkah-langkah Penyusunan RPP
Langkah-langkah minimal dari penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
dimulai dari mencantumkan Identitas RPP, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran,
Metode Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan
Penilaian. Setiap komponen mempunyai arah pengembangan masing-masing, namun semua
merupakan suatu kesatuan.
Penjelasan tiap-tiap komponen adalah sebagai berikut.

1. Mencantumkan Identitas
Terdiri dari: Nama sekolah, Mata Pelajaran, Kelas, Semester, Standar Kompetensi,
Kompetensi Dasar, Indikator dan Alokasi Waktu.
Hal yang perlu diperhatikan adalah :

a. RPP boleh disusun untuk satu Kompetensi Dasar


b. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus. (Standar
kompetensi – Kompetensi Dasar – Indikator adalah suatu alur pikir yang saling terkait tidak
dapat dipisahkan).
c. Indikator merupakan:
 ciri perilaku (bukti terukur) yang dapat memberikan gambaran bahwa peserta didik telah
mencapai kompetensi dasar.
 penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat
diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
 dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi
daerah.
 rumusannya menggunakan kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
 digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian
d. Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar, dinyatakan dalam
jam pelajaran dan banyaknya pertemuan (contoh: 2 x 35/40/45 menit). Karena itu, waktu
untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa
kali pertemuan bergantung pada kompetensi dasarnya.
2. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Output (hasil langsung) dari satu paket kegiatan pembelajaran. Sebagai contoh :

Kegiatan pembelajaran: ”Memahami ragam wacana tulis dengan membaca nyaring dan
membaca dalam hati”. Maka tujuan pembelajaran, boleh salah satu atau keseluruhan tujuan
pembelajaran, misalnya peserta didik dapat:
- Membaca nyaring dengan lafal yang tepat
- Membaca nyaring dengan intonasi yang tepat
Bila pembelajaran dilakukan lebih dari 1 (satu) pertemuan, ada baiknya tujuan pembelajaran
juga dibedakan menurut waktu pertemuan, sehingga tiap pertemuan dapat memberikan
hasil.

3. Menentukan Materi Pembelajaran


Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran, dapat diacu dari indikator.
Contoh:
Indikator: Membaca nyaring dengan meemperhatikan lafal dan intonasi yang tepat
Materi pembelajaran:
membaca nyaring teks pada buku besar dan kartu kata sebanyak 15-20 kalimat.
4. Menentukan Metode Pembelajaran
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai
model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau
strategi yang dipilih.
Karena itu pada bagian ini cantumkan pendekatan pembelajaran dan metode yang
diintegrasikan dalam satu kegiatan pembelajaran peserta didik:
1. Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya: pendekatan proses, kontekstual,
pembelajaran langsung, pemecahan masalah, dan sebagainya.
2. Metode-metode yang digunakan, misalnya: ceramah, inkuiri, observasi, tanya jawab, dan
sebagainya.

5. Menetapkan Kegiatan Pembelajaran


Langkah-langkah minimal yang harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan pembelajaran
adalah sebagai berikut:
Kegiatan pendahuluan. (10% dari Total Alokasi Waktu )
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a) Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
b) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari;
c) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;
d) Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai dengan silabus.
Kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi). (75% dari Total Alokasi Waktu)

Dalam kegiatan eksplorasi, Guru


a. Melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang
akan dipelajari.
b. Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran dan sumber
belajar lain.
c. Memfasilitasi terjadinya interaksi antarsiswa serta antara siswa dengan guru, lingkungan
dan sumber belajar lainnya.
d. Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
ELABORASI
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a. Membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam melalui tugas tugas tertentu
yang bermakna;
b. Memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi dan lain-lain untuk memunculkan
gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
c. Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah dan bertindak
tanpa rasa takut;
d. Memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
e. Memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
f. Memfasilitasi siswa membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis
secara individual maupun kelompok
g. Memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja secara individual maupun kelompok.
h. Memfasilitasi siswa melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;
i. Memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya
diri siswa.

Dalam kegiatan konfirmasi, guru :


a. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat,
maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa
b. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa melalui berbagai
sumber
c. Memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah
dilakukan
d. Memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai
kompetensi dasar
e. Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan siswa yang
menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar
f. Membantu menyelesaikan masalah
g. Memberi acuan agar siswa dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi
h. Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh; dan
i. Memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.

Dalam kegiatan penutup, guru:


a. Bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran
b. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara
konsisten dan terprogram ;
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
e. Program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual
maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar siswa ;
f. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
g. Jawaban dibuktikan dengan melakukan observasi secara acak, hasil supervisi kepala
sekolah/madrasah, dan kesesuaian RPP dengan pelaksanaan proses pembelajaran.
Catatan :
Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh rangkaian
kegiatan, sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang dipilih, menggunakan urutan
sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan
inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan.
6. Memilih Sumber Belajar
a. Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang
dikembangkan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber,
alat dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional, dan bisa langsung
dinyatakan bahan ajar apa yang digunakan. Misalnya, sumber belajar dalam silabus
dituliskan buku referensi, dalam RPP harus dicantumkan bahan ajar yang sebenarnya. Jika
menggunakan buku, maka harus ditulis judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman
yang diacu.

Jika menggunakan bahan ajar berbasis ICT, maka harus ditulis nama file, folder
penyimpanan, dan bagian atau link file yang digunakan, atau alamat website yang digunakan
sebagai acuan pembelajaran.
C. Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : V/1
Pertemuan ke : 1
Standar Kompetensi : Memahami teks dan cerita anak yang dibacakan sekilas
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi tokoh, watak, latar, tema atau amanat dari
cerita anak yang dibacakan
Indikator : 1. Menentukan tokoh dalam cerita yang didengar
2. Menentukan watak dalam cerita yang didengar
3. Menentukan latar dari cerita yang didengar
I. Tujuan
1. Siswa mampu menentukan tokoh dalam cerita yang didengar.
2. Siswa mampu menentukan watak dalam cerita yang didengar.
3. Siswa mampu menentukan latar dari cerita yang didengar.
II. Materi Pokok
Cerita Anak
III. Metode
Tanya jawab, penugasan, dan latihan
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
Siswa memahami isi cerita anak.
B. Kegiatan Inti
 Guru menyuruh siswa menentukan tokoh dalam cerita yang dibaca.
 Siswa menentukan watak tokoh dan latar dari cerita yang dibaca.
C. Kegiatan Akhir
Siswa melaksanakan perintah guru.
V. Sumber/Bahan/Alat
 Buku cerita
 Buku Gemar Berbahasa Indonesia 6 SD, halaman 7–8
VI. Penilaian
A. Jenis Tes
Tes lisan (menentukan tokoh dan watak dalam cerita)
Contoh soal: Buku Gemar Berbahasa Indonesia 6 SD halaman 7–8

Format Penilaian
No Aspek Skor Maksimum
1
2
3 Kebenaran jawaban
Kejelasan pengucapan jawaban
Keberanian menjawab
60
20
20

Anda mungkin juga menyukai