PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu sumber pemenuhan protein hewani adalah daging dan ikan. Daging
yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia selama ini berasal dari ternak yang
berbeda seperti daging sapi, unggas, kambing, domba, kerbau, kijang dan kuda.
Daging adalah bahan pangan yang bernilai gizi tinggi karena kaya akan
protein, lemak, mineral serta zat lainnya yang sangat dibutuhkan tubuh. Daging
merupakan bahan makanan yang penting dalam memenuhi kebutuhan gizi, selain
mutu proteinnya yang tinggi, pada daging terdapat pula kandungan asam amino
essensial yang lengkap dan seimbang (Lawrie, 2003).
Sumber protein hewani selain daging adalah ikan. Ikan pada umumnya lebih
banyak dikenal dari pada hasil perikanan lainnya, karena jenis tersebut yang
paling banyak ditangkap dan dikonsumsi (Hadiwiyoto, 1993). Potensi sumber
daya perikanan Indonesia mencapai sekitar 65 juta ton per tahun. Produksi
perikanan di Indonesia pada tahun 2004 mencapai 6 juta ton per tahun 4,1 juta ton
merupakan penangkapan ikan dari laut, 0,5 juta ton penangkapan ikan dari
perairan umum, 1,4 juta penangkapan dari budi daya perikanan yang dikelola
sendiri (Ghufran dan Kordik, 2009). Secara teori para ahli memperkirakan ada
sekitar 20.000-40.000 spesies yang mendiami permukaan bumi ini, dan 40.000
diantaranya menghuni perairan Indonesia baik laut, payau dan perairan tawar.
Dalam perairan Indonesia yang sangat luas ini mengandung ± 6000 jenis ikan
yang belum teridentifikasi.
1.2 Tujuan
Tujuan diadakannya praktikum ini adalah:
1. Mengetahui kualitas daging dan ikan segar maupun yang kurang segar.
2. Mengetahui kualitas daging berdasarkan tingkat penyebaran intramascular.
3. Mengetahui perubahan warna pada daging dan ikan setelah waktu tertentu
maupun perlakuan tertentu.
4. Mengetahui derajat keasaman.
5. Mengetahui nilai tekstur daging.
6. Mengetahui penyusutan berat daging karena pemasakan.
7. Mengetahui kehilangan bobot daging akibat drip pada daging beku.
8. Mengetahui ciri-ciri daging dari beberapa jenis ternak.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Dan Komposisi Bahan
2.1.1 Daging
Soeparno (2005) mendefinisikan daging sebagai semua jaringan yang sesuai
untuk dimakan serta tidak menimbulkan gangguan kesehatan bagi yang
mengkonsumsinya. Organ-organ tersebut meliputi hati, ginjal, otak, paru-paru,
limfa, jantung, pankreas, dan jaringan otot lainnya yang termasuk dalam definisi
daging. Lawrie (2003) dapus menyatakan bahwa komposisi daging terdiri atas
75% air, 19% protein, 3,5% substansi nonprotein, dan 2,5% lemak. Daging juga
mengandung karbohidrat, lemak, mineral, fosfor, vitamin dan kalsium (Wijayanti,
2014).
Daging adalah bagian otot skeletal dari karkas sapi yang aman, layak dan
lazim dikonsumsi oleh manusia, dapat berupa daging segar, daging segar dingin,
atau daging beku (BSN, 2008).
Menurut Gaman dan Sherrington (1992), daging merupakan bahan makanan
berprotein yang berharga serta sumber penting vitamin B (terutama asam
nikotinat) dan zat besi. Komposisi daging sangat bervariasi. Kadar lemak berkisar
antara 10% sampai 50%. Kadar air berbanding terbalik dengan kadar lemak,
artinya daging dengan kadar lemak tinggi mempunyai kadar air yang rendah.
Tabel 2.1 Komposisi Gizi Daging berbagai Jenis Ternak.
Komposisi
Jenis daging Protein (g) Air (g) Lemak (g)
Sampel
C. Pengamatan Warna
Sampel
A dan B
Penghitungan
Sampel
Penyincangan 5 gram
Sampel
Penimbangan
Penimbangan
Perhitungan
Thawing
Penirisan
Penimbang
an
Perhitungan
Warna +3 +2
Kode
No Gambar No. BMS GRADE
Sampel
Daging
1 7 4
Sapi
Daging
2 4 2
Babi
Daging
3 4 3
Ayam
Daging
4 6 4
Kambing
C. Pengamatan Warna
Tabel 4.3 Pengamatan Warna
Sampel Deskripsi Warna Intensitas Gambar
Segar - Warna segar ++++
- Tekstur kenyal
- Aroma khas
daging
E. Pengukuran pH
Tabel 4.5 Pengukuran pH
Perlakuan daging
Kode sampel
Segar Rebus Curing
Dengan pH meter 5,7 5,5 5,3
Arifin,M., B. Dwiloka dan D.E. Patriani. 2008. Penurunan Kualitas Daging Sapi
yang terjadi selama Proses Pemotongan dan Distribusi di Kota Semarang.
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Bogor,
11-12 Nopember 2008, p: 99-104.
Arini, S.M.T. 2012. Pengaruh Perendaman Daging Sapi pada Sari Buah Nanas
dan Sari Buah Pepaya Terhadap Tekstur dan Warna Daging Sapi. Skripsi.
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah, Surakarta.
Badan Standarisasi Nasional. 2008. Mutu Karkas dan Daging Sapi. SNI
3932:2008. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
Campbell, J. R. and J. F. Lasley. 1977. The Science of Animal that Serve Menkind
Tata Mc. Graw Hill. New Delhi.
Forrest , G.J., et al. 1975. Principles of Meat Science. W.H. Freeman and
Company, San Francisco.
Ghufran, M dan Kordik, K. 2009. Budidaya Perairan. PT. Citra Aditya Bakti.
Bandung.
Komariah, et al. 2009. Sifat Fisik Daging Sapi, Kerbau dan Domba Pada Lama
Postmortem Yang Berbeda. Departemen Ilmu Produksi Peternakan, Fakultas
Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Mareta, T.P. dan Sofia Nur. 2011. Pengawetan Ikan Bawel dengan Pengasapan
dan Pemanggangan. Fakultas Teknologi Pangan. Universitas Gadjah Mada.
Soetomo. 2007. Budidaya Ikan Lele Dumbo. Snar baru Algesindo. Bandung.
Usmiati S. 2010. Pengawetan Daging Segar dan Olahan. Artikel. Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Kampus Penelitian
Pertanian. Bogor.
Wang IC, Wu YL, Lin LF, Chang-Chien GP. 2009. Human dietary exposure to
polychlorinated dibenzo-p-dioxins and polychlorinated dibenzofurans in
Taiwan. J Hazard Mater. 164:621-626.
Wariyono. Sukis. 2008. Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar 3. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Winarno, F.G., 1993. Pangan Gizi Teknologi dan Konsumen. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Wijayanti, Dian. 2014. Uji Kadar Protein Dan Organoleptik Daging Sapi Rebus
Yang Dilunakkan Dengan Sari Buah Nanas (Ananas Comosus). Skripsi.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah,
Surakarta.
LEMBAR PERHITUNGAN
Kelompok 1 bahan daging sapi
A. pengukuran tekstur
10+8+10
1. Segar = = 14 gr/ mm
3
16+12+16
2. Rebus = = 22 gr/mm
3
8+10+14
3. Curing = = 16 gr/mm
3
B. cooking loss
2,1−2
1. Segar = x 100%= 4,76%
2,1
2,54−2,42
2. Rebus = x 100%= 4,72%
2,54
2,45−1,76
3. Curing = x 100%= 28,1%
2,45
C. drip lSampel 1
2,37−1,91
1. Segar Drip loss = x 100%= 19,40%
2,37
2,58−1,55
2. Rebus Drip loss = x 100%= 39,92%
2,58
2,56 −2,44
3. Curing Drip loss = x 100%= 4,68%
2,56
Sampel 2
2,22−2,34
1. Segar Drip loss = x 100%= - 5,4 %
2,22
2,58−1,39
2. Rebus Drip loss = x 100%= 46,12 %
2,58
2,56−2,44
3. Curing Drip loss = x 100%= 4,68 %
2,56
Sampel 3
2,56−1,68
1. Segar Drip loss = x 100%= 34,375 %
2,56
2,67−1,95
2. Rebus Drip loss = x 100%= 26,96 %
2,67
5,42 −4,8
3. Curing Drip loss = x 100%= 11,43%
5,42
B. Cooking Loss
2,24−1,80
1. Segar = x 100%= 19,64%
2,24
3,49−3,44
2. Rebus = x 100%= 1,43%
3,49
4,24−4,05
3. Curing = x 100%= 4,48%
4,24
C. Drip Loss
Sampel 1
2,37−2,28
4. Segar Drip loss = x 100%= 3,79%
2,37
0,98−0,92
5. Rebus Drip loss = x 100%= 6,12%
0,98
4,24 −4,10
6. Curing Drip loss = x 100%= 3,30%
4,24
Sampel 2
3,06−2,28
1. Segar Drip loss = x 100%= 25,49%
3,06
1,31−1,30
2. Rebus Drip loss = x 100%= 0,76%
1,31
2,30 −2,29
3. Curing Drip loss = x 100%= 0,43%
2,30
Sampel 3
2,37−2,91
1. Segar Drip loss = x 100%= - 22,78%
2,37
2,35−2,29
2. Rebus Drip loss = x 100%= 2,55%
2,35
4,02 −3,90
3. Curing Drip loss = x 100%= 2,98%
4,02
C. Drip Loss
Sampel 1
7. Segar Drip loss =5,98 – 5,53 x 100%= 7,52%
5,98
8. Rebus Drip loss =2,29 - 3,42 x 100%= -49%
2,29
9. Curing Drip loss =5,92 – 2,21 x 100%= 24%
2,92
Sampel 2
4. Segar Drip loss =5,98 – 5,88 x 100%= 1,6 %
5,98
5. Rebus Drip loss = 2,29 – 3,39x 100=48%
2,29
6. Curing Drip loss = 5,92 – 2,19x 100%=0,63%
5,92
Sampel 3
4. Segar Drip loss =5,98 – 5,59 x 100%= 6,5%
5,98
5. Rebus Drip loss = 2,29 – 1,09x 100%= 5,2%
2,29
6. Curing Drip loss =5,92 – 5,63 x 100%= 4,8%
5,92
Kelompok 5 Bahan : daging sapi + perendaman dalam ekstrak nanas 5%
A. Pengukuran Tekstur
1. Segar
5/0,5 + 5/0,5 + 6/0,5 = 10,7
3
2. Rebus
8/0,5 + 21/0,5 + 5/0,5 = 22,7
3
3. Curing
4/0,5 + 4/0,5 + 5/0,5 = 8,7
3
B. Pengukuran Cooking Loss
1. Segar
2 - 1,4 x 100% = 27,5%
2
2. Rebus
1,42 - 1,37 x 100% = 2,5%
1,42
3. Curing
2 - 1,48 x 100% = 26%
2
C. Pengukuran Drip Loss
Sampel Thawing Chilling
a. Segar
2 – 1,87 x 100% = 6,2%
2
b. Rebus
1 – 1,98 x 100% = 2%
1
c. Curing
1 – 1,28 x 100% = 35%
1
Sampel Thawing Suhu Kamar
a. Segar
2 - 1,89 x 100% = 5,5%
2
b. Rebus
1,5 – 1,3x 100% = 13,3%13,3%
1,5
c. Curing
2 - 1,9 x 100% = 5%
2
Sampel Thawing Air Mengalir
a. Segar
2 - 1,89 x 100% = 5,5%
2
b. Rebus
1,28 – 0,88x 100% = 31,25%
1,28
c. Curing
2 – 1,88 x 100% = 6%
2
Kelompok 6 Bahan : daging ayam + perendaman ekstrak nanas 5%
Pengukuran tekstur
Daging segar :
4
Atas = 0,5 = 8
4
Bawah = =8
0,5
5
Samping = 0,5 = 10
8+8+10
= = 8,6
3
Daging rebus :
10
Atas = 0,5 = 20
8
Bawah = 0,5 = 16
14
Samping = 0,5 = 28
20+16+28
= = 21,3
3
Daging curing :
5
Atas = 0,5 = 10
5
Bawah = 0,5 = 10
10
Samping = = 20
0,5
10+10+20
= = 13,3
3
Cooking loss
2(2−1,36)
Daging segar = x 100% =64%
2
2(2−1,58)
Daging rebus = x 100% =42%
2
2(2−1,91)
Daging curing = x 100% =9%
2
Drip loss
𝟐(𝟐−𝟏,𝟓𝟏)
Daging segar = x 100% = 49%
𝟐
2(2−0,77)
Daging rebus = x 100% = 123%
2
2(2−2,80)
Daging curing = x 100% = -80%
2
2,04−1,24
11. Rebus Drip loss = x 100%= 39,2%
2,04
4,24−2,3
12. Curing Drip loss = x 100%= 45%
4,24
Sampel 2
2,13−1,9
7. Segar Drip loss = x 100%= 10, 7%
2,13
1,29−1,3
8. Rebus Drip loss = x 100%= -0,003%
1,29
2,39−2,3
9. Curing Drip loss = x 100%= 3,76%
2,39
Sampel 3
2,95−2,7
7. Segar Drip loss = x 100%= 8,4%
2.95
1,43−1,7
8. Rebus Drip loss = x 100%= -17,4%
1,43
2,44−2,6
9. Curing Drip loss = x 100%= -6,55%
2,44
1,21−1,1
14. Rebus Drip loss = x 100%= 9,09%
1,21
2,35 −2,28
15. Curing Drip loss = x 100%= 2,98%
2,35
Sampel 2
2,20−1,9
10. Segar Drip loss = x 100%= 13,64%
2,20
1,02−1,3
11. Rebus Drip loss = x 100%= -27,45%
1,02
2,46 −2,3
12. Curing Drip loss = x 100%= 6,5%
2,46
Sampel 3
2,87−2,6
10. Segar Drip loss = x 100%= 9,41%
2,87
1,52−1,7
11. Rebus Drip loss = x 100%= -11,84%
1,52
2,28 −2,54
12. Curing Drip loss = x 100%= -11,4%
2,28
DOKUMENTASI