PAPER
OLEH:
JHIVAN AMRESTA SURBAKTI
190301105
AGROTEKNOLOGI IIB
PAPER
OLEH:
JHIVAN AMRESTA SURBAKTI
190301105
AGROTEKNOLOGI IIB
Paper Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memenuhi Komponen Penilaian
diLaboratorium Dasar Pemuliaan Tanaman Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Diperiksa Oleh,
Asisten Korektor I, Asisten Korektor II,
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan jurnal ini tepat
pada waktunya.
Penulis juga berterima kasih kepada Ir. Eva Sartini Bayu, MP;
mata kuliah Dasar Pemuliaan Tanaman serta Abang dan Kakak asisten
Penulis juga menyadari bahwa Paper ini masih jauh dari kata
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penulisan
Kegunaan Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman Salak (Salacca zalacca)
Syarat Tumbuh Tanaman Salak (Salacca zalacca)
Iklim
Tanah
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
Latar Belakang
(Widyastuti,2000).
dalam satu tandan memiliki tingkat kematangan dan ukuran yang tidak
seragam. Buah salak yang sudah siap panen berumur antara 6-7 bulan dan
memiliki cirri yaitu sudah masak, rasanya manis, beraroma salak dan
masir.Selain itu ciri salak yang sudah masak adalah warna kulit buah coklat
kehitaman,mempunyai sisik yang jarang dan bulu bulu pada kulit buah
Jenis kelamin menjadi salah satu studi genetik yang menarik pada
suatu individu, dan juga penting dalam memperbaiki sifat genetik melalui
hibridisasi dan seleksi. Tanaman salak merupakan tanaman asli tropik yang
saat ini, lebih dari 20 spesies yang sudah diidentifikasi. Dilihat dari aspek
dan betina tidak pada satu tanaman, sedangkan salak hermaprodit hanya
memiliki satu bunga yang memiliki benang sari dan putik (Soetomo, 2001).
ditentukan oleh rasio antara tanaman betina dan jantan. Hal ini tentunya
Schuliling dan Mogea (1992), rasio tanaman betina dan jantan di lapangan
jumlah yang banyak untuk penanaman pada lahan penanaman baru petani
tanaman yang berasal dari biji dapat dipastikan setelah tanaman berumur 3
Tujuan Penulisan
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan dari penulisan paper ini adalah sebagai salah satu
Universitas Sumatera Utara dan semoga paper ini bermanfaat bagi pihak
yang membutuhkan.
TINJAUAN PUSTAKA
mempunyai nama latin Salacca zalacca merupakan salah satu buah tropis
yang yang memiliki kandungan gizi cukup tinggi. Salak termasuk buah non
klimaterik sehingga hanya dapat dipanen jika benar -benar telah matang di
pohon, yang ditandai dengan sisik yang telah jarang, warna kulit buah
merah kehitaman atau kuning tua, bulu-bulu di kulit telah hilang, bila
Genus : Salacca
rusak bila kekurangan air.Sebaliknya dit anah yang tergenang air, akar akar
tanaman salak akan sulit sekali bernafas dan lama kelamaan akan
selain ruas ruasnya padat juga tertutup pelepah daun yang tersusun
menjadi pokok baru. Pokok pokok baru itulah yang akan diman faatkan
menyipt dan cembung. Pada bagian bawah dan tepi tangkai daun berduri
hijau (Kusomo,2000).
Bunga salak berukuran kecil kecil dan tumbuh rapat menjadi satu
dilindungi oleh selubung berbentuk bulat lonjong seperti perahu. Bunga ini
berbentu radial simetris, mempunyai tiga daun kelopak dan tiga daun
mahkota atau struktur yang tidak dapat dibedakan antara kelopak atau
mahkota.Bunga salak tersusun atas dua kuntum, yaitu kuntum bunga besar
dan kuntum bunga kecil. Keduanya bersatu dalam satu dasar kelopak bunga
Pada umumnya buah salak berbentuk bulat atau bulat telur terbalik
dengan bagian ujung runcing dan terangkai rapat dalam tandan buah yang
muncul dari ketiak pelepah daun. Kulit buah salak tersusun seperti sisik
sisik berwarna coklat kehitaman. Daging buah tidak berserat, berwarna
Rasa buah manis, manis agak asam, manis agak sepat, atau manis
bercampur asem dan sepet. Dalam satu buah salak mengandung 1-3
Iklim
dengan curah hujan rata rata mencapai 200-400 mm/bulan.Curah hujan rata
rata bulanan lebih dari 100 mm sudah tergolong dalam bulan basah (Verheji
dan Coronl,2000).
Suhu optimal atau suhu rata rata harian yang baik untuk tanaman salak
berkisar antara 20-30° C. Bila suhu lebih dari 35°C maka pertumbuhan
tanaman akan terhambat. Suhu lebih dari 40°C merupakan suhu yang k ritis
untuk tanaman salak. Bila tanaman salak berada cukup lama pada suhu
kritis maka tanaman dapat mati. Salak merupakan tumbuhan daerah tropis,
karena itu juga salak kurang toleran dengan kisaran suhu harian yang
rendah (Dwi,2006).
tinggi secara langsung. Untuk itu areal penanaman salak juga ditanam
pohon pelindung. Pohon pelindung sangat diperlukan terutama pada
tanaman yang masih muda dan belum bereproduksi. Pada tanaman yang
pemangkasan (Suprayitna,2000).
30°C. Salak tumbuh baik dari dataran rendah sampai ketinggian 700 mdpl
(Sastroprodjo,2001).
Tanah
dapat tumbuh baik pada tanah gembur dari daratan rendah sampai
ketinggian 700 meter diatas permukaan laut. Produksi yang baik diperoleh
dari tanaman salak yang ditanam lebih rendah dari 300 meter mdpl. Batas
permukaan laut.Apabila diatas 900 mdpl maka salak akan sulit untuk
Temperatur atau suhu tanah adalah suatu sifat yang sangat penting,
terbatas pada temperatur dibawah 10°C, laju optimum biota tanah yang
menguntungkan pada temperatur 18-30°C, seperti bakteri pengikat pada
Tanah yang netral sangat bagus untuk salak umumnya pH tanah yang
mempunyai toleransi terhadap tanah yang agak masam dan basa. Salak
masih toleran pada skala pH 4,5-5,5 atau keasaman sedang, juga masih
semua sifat baik kedalam satu genotype baru (2) Memperluas keragaman
genetic (3) Memanfaatkan vigor hibrida (4) Menguji potensi tetua (uji
(3) Persilangan antara tanaman dari dua spesies yang berbeda da lam genus
yaitu penyatuan sel telur dan sel sperma yang berasal dari satu tanaman.
bunga. Sifat genetik yang dimaksud yaitu kemampuan sel kelamin tanaman
penyatuan sel telur suatu tanaman dengan sel sperma tanaman lain.
(Darjanto,2004).
suatu populasi beragam. Sehubungan dengan itu maka cara seleksi yang
calon tetua varietas selesai dilakukan, maka menentukan waktu yang tepat
untuk persilangan yaitu setelah bunga jantan mencapai masa anthesis, dan
masa reseptifnya, hal ini bertujuan agar bunga betina tidak tercemar oleh
bunga betina telah mencapai masa reseptif maka siao dilakukan proses
Makin kecil bunga yang akan diambil kepada sarinya, diperlukan alat yang
semakin kecil atau lancip. Perlengkapan lain yang diperlukan antara lain:
label dipakai untuk member nomor atau catatan lain yang diperlukan
dikehendaki.
Darjanto,B.2004.Salak Pondok.Yogyakarta.Kanisius.
Dewi.2004. Budidaya Salak Bali. Kanisius Anggota IKAPI. Yogyakarta.
Dewi.2004. Budidaya Salak Bali. Kanisius Anggota IKAPI. Yogyakarta.
Dwi,K.2006.Varietas Salak.Jakarta:Penebar Swadaya.
Dwi,K.2006.Varietas Salak.Jakarta:Penebar Swadaya.
Etikawati.2001.Studi Morfologi dan Antomi Salak.Yogyakarta:Kanisius.
Hanafiah.2005.Anatomi Tumbuhan Berbiji.ITB.Bandung.
Hanafiah.2005.Anatomi Tumbuhan Berbiji.ITB.Bandung.
Haryanti.2004.Spesies dan Varietas.Jakarta.Penebar Swadaya.
Kaputra.2012.Salak dan Perkembangbiakannya.Malang.Malang Press.
Kristanto.2004.Salak dan Jenisnya.Jakarta:Penebar Swadaya.
Kusomo.2000.Pengetahuan Dasar dan Teknik Penyerbukan
Silang.Jakarta:Gramedia.
Kusomo.2000.Pengetahuan Dasar dan Teknik Penyerbukan
Silang.Jakarta:Gramedia.
Sastroprodjo.2001. Fruits. IBPGR Scretariat Home .
Sujiprihati.2008. Pemuliaan tanaman. Bagian Genetika dan Pemuliaan
Tanaman. Departemen Agronomi dan Hotikultura IPB. Bogor. 356
hal.
Suprayitna.2000.Agribisnis Komoditas Salak.Jakarta:Bumi Aksara.
Suprayitna.2000.Agribisnis Komoditas Salak.Jakarta:Bumi Aksara.
Soetomo.2001.Teknik Bertanam Salak. Bandung:Sinar Baru Algensindo.
Soetomo.2001.Teknik Bertanam Salak. Bandung:Sinar Baru Algensindo.
Syukur.2009. Teknik pemuliaan tanaman. Bagian Genetika dan Pemuliaan
Tanaman. Departemen Agronomi dan Hotikultura IPB. Bogor. 284
hal.
Tim Karya Mandiri.2010. Teknik Budidaya Tanaman Salak. Jakarta: Sistim
Informasi Manajemen Pembangunan di Pedesaan, BAPPENAS.
Tim Karya Mandiri.2010. Teknik Budidaya Tanaman Salak. Jakarta: Sistim
Informasi Manajemen Pembangunan di Pedesaan, BAPPENAS.
Tim Karya Mandiri.2010. Teknik Budidaya Tanaman Salak. Jakarta: Sistim
Informasi Manajemen Pembangunan di Pedesaan, BAPPENAS.
Verheji and Coranl.2000. Bertanam Pohon Buah-buahan.Yogyakarta:
Penerbit Kanisius
Widyastuti.2000.Mengenal Buah Unggul Indonesia.Jakarta:Penebar
Swadaya.
Yang,Borojevic,S. 1990. Principles and Methods of Plant Breeding.
Elseivier. Amsterdam.
Yunianti, R. 2007. Analisis Genetik Pewarisan Sifat Ketahanan Cabai
{Capsicum annuum L.) terhadap Phytophthora capsici Leonian.
Disertasi. Sekolah Pascasarjana, IPB. Bogor. 125 hal.