Anda di halaman 1dari 33

TEKNIK REAKSI KIMIA II

BUKU WAJIB ;
“ C H E M I C A L R E A C TI O N E N G I N E E R I NG ”
B Y O C T A V E L E V E N SP I E L
POKOK BAHASAN :

 BAB 11 Dasar-dasar Aliran Non Ideal


 Bab 12 Compartment Models
 Bab 13 Model Dispersi
 Bab 14 Model Tangki Seri
 Bab 15 Model Konveksi Untuk Aliran
Laminar
 Bab 16 Pencampuran Fluida-fluida
Bab 11 Dasar-dasar Aliran Non Ideal

 Type aliran ideal :


- Plug Flow
- Mixed Flow
 Tidak ada reaktor - reaktor nyata yang
sepenuhnya mengikuti type aliran ini, sejumlah
besar perencanaan2 mendekati keadaan ideal ini
dengan kesalahan yang dapat diabaikan.
 Dilain pihak, penyimpangan dari keadaan ideal
mungkin saja besar.
Penyimpangan dari kondisi ideal
 Penyimpangan dari pola aliran
ideal dapat disebabkan oleh
adanya pengkanalan fluida,
terbentuknya daerah stagnan,
pendauran kembali (recycling)
fluida.
 Gambar 11.1 menunjukkan
perilaku ini, dalam semua type
peralatan proses, seperti
penukar panas, kolom
berpacking dan reaktor, type
aliran ini harus dihindarkan
karena akan memperkecil
unjuk kerja alat.
3 faktor yang saling berhubungan yang
membentuk pola aliran

1. RTD (Penyebaran Waktu Tinggal) dari


material yang mengalir melalui bejana.
Dapat ditentukan dengan eksperimen
rangsangan – jawaban ( stimulus-response)

2. Keadaan agregasi dari material yang


mengalir, kecenderungan untuk bersatu dan
untuk membentuk kelompok molekul yang
bergerak bersama
 3. Keterawalan dan kelambatan
pencampuran material dalam bejana.

 Elemen2 fluida dari aliran tunggal dapat


dicampur dengan yang lain baik diawal atau
akhir aliran melalui bejana.
(lihat gb 11.4 dan 11.5)
Dalam keadaan ekstrim dalam keadaan
agregasi disebut :

a. Microfluid :
molekul2 bebas bergerak dan
bercampur satu sama lain
b. Macrofluid :
fluida terdiri dari kelompok2 atau
paket2 yang mengandung banyak
molekul
(lihat gb. 11.2)
Sistem Fase Tunggal :
Fluida yang berada diantara ekstrim
macrofluid dan microfluid.
Sistem Dua Fase:
Aliran yang kuat selalu berperilaku
sebagai Macrofluid, tapi ini tergantung
skema yang digunakan.
(lihat gb. 11.3)
Peran RTD, Keadaan Agregasi, dan Keterawalan dan
kelambatan Pencampuran dalam Menentukan
Perilaku Reaktor
 Ada tiga faktor ini, yaitu :
a. tergantung pada waktu
reaksi (trx),
b. Waktu untuk
pencampuran (tmix),
c. dan waktu untuk tinggal
di bejana (tstay)
Metoda-metoda Eksperimental

Tracer input signal Bejana  Tracer output


(stimulus) (response)

Rangsangan (stimulus) :
Merupakan tracer yang diinjeksikan kedalam
fluida masuk bejana.

Jawaban (response) :
Pencatatan menurut waktu daripada tracer yang
meninggalkan bejana
Tracer :
Setiap bahan yang dapat dideteksi dan
tidak mengganggu karakter aliran didalam
bejana.
Type signal input :

-Step input (sinyal tanjakan)


-Pulse input (sinyal pulsa)
-Periodic input
-Random input
Penyebaran Umur Fluida
Meninggalkan Bejana (kurva E)

 Elemen2 fluida yang mengambil lintasan (route)


yang berbeda-beda melalui reaktor akan
memerlukan waktu yang berbeda-beda pula
dalam melewati reaktor.

 Penyebaran waktu-waktu ini untuk aliran fluida


meninggalkan bejana disebut penyebaran umur
keluar (Exit Age Distribution) E atau
Penyebaran Waktu Tinggal (Residence Time
Distribution/RTD) fluida.
11.1 Kurva E, Penyebaran Waktu Tinggal, RTD

 Penyebaran Waktu Tinggal


/RTD disajikan sedemikian
sehingga luas dibawah kurva
adalah satu. E memiliki satuan
waktu-1.
 Fraksi lebih muda dari usia t1
adalah
(1)

 Sedangkan fraksi dari bahan


yang lebih tua dari t1,
ditampilkan sebagai daerah
yang diarsir pada gambar 11.6
adalah
(2)
The pulse experiment
Untuk menemukan kurva E dari kurva
Cpulse hanya mengubah skala konsentrasi
sehingga luas daerah di bawah kurva
adalah satu. dengan demikian, hanya
membagi pembacaan konsentrasi dengan
M / v, seperti yang ditunjukkan pada
gambar 11.9
(5a)

Waktu tidak berdimensi diukur dari


segi waktu tinggal rata-rata θ = t/ t-.
sehingga
(5b)
The Step Experiment

 Pada waktu t = 0, fluida satu beralih ke


fluida lainnya dengan konsentrasi ,
dan mengukur konsentrasi keluaran
tracer terhadap t, seperti yang
ditunjukkan pada gambar 11.11.
 Keseimbangan material berkaitan
dengan jumlah ukuran yang berbeda
dari kurva output pada langkah input:

 dan
(6)

 dimana adalah laju alir tracer


dalam fluida masuk.
Hubungan antara kurva F dan E

 Bentuk tak berdimensi kurva disebut kurva F. Sehingga terjadi kenaikan


konsentrasi tracer dari nol sampai satu, seperti yang ditunjukkan pada gambar
11.12.
 Untuk hubungan E dengan F dimisalkan aliran fluida putih. Maka pada saat t =
0, beralih ke merah dengan meningkatnya konsentrasi cairan merah dalam
aliran keluar, kurva F.
Hubungan Kurva F dan E
 Hubungan ini menunjukkan
bagaimana percobaan
stimulus-respon, baik
menggunakan step atau input
pulse dengan mudah dapat
memberikan RTD dan rata-
rata tingkat cairan mengalir
dalam bejana.
 Kita harus ingat bahwa
hubungan ini hanya berlaku
untuk bejana tertutup.
Ketika kondisi batas ini
tidak terpenuhi, maka kurva
cpulse dan E berbeda. Model
kurva Cpulse konveksi (lihat
chap.15) jelas menunjukkan
hal ini.
Contoh soal 11.1
Penentuan Penyebaran Waktu Tinggal (RTD)
dari data eksperimen.
Pembacaan konsentrasi
pada table 11.1 berikut
menyatakan response
kontinyu terhadap funsi
input pulsa kedalam
bejana tertutup, yang akan
digunakan sebagai reactor
kimia. Hitug waktu rata-
rata cairan dalam bejana,
dan tabelkan. Plot
penyebaran waktu keluar,
E.
 Tabel E11.1
Penyelesaian Contoh Soal 11.1
Contoh Soal 11.2
Penentuan Kurva E untuk aliran liquid melalui bejana

Tangki besar(860 liter) digunakan


sebagai contactor gas-cairan.
Gelembung gas naik hingga bagian
atas bejana dan keluar , aliran
cairan adalah 5 liter/detik. Untuk
mengetahui pola aliran cairan dalam
tangki, tracer(M=150 grakm) harus
dimasukkan dalam saluran masuk
cairan dan diukur dioutlet, spt yang
ditunjukkan di gb.E11.2a.
a. Apakah eksperimen yang
dijalankan tepat/
b. Jika ya, tentukan fraksi liquid
dalam bejana
c. Tentukan kurva E untuk liquid
d. Secara kualitatif, apa yang akan
terjadi didalam bejana?
Penyelesaian Contoh Soal 11.2

a. Menentukan kesetimbangan material pada kurva tracer. Dengan


persamaan 3 didapat :

 Area = M / v = 150 gm / 5 liter/s = 30 gm.s/liter = 0.5 gm.min /liter


 Dari kurva tracer
 Area = A1 (1 + 1/4 + 1/16 + ...) = 0.375 (4/3) = 0.5 gm.min/liter
 Jadi nilainya benar,dan hasilnya konsisten.

b. Untuk liquid, persamaan 4 :


 tt = 2.67 menit

 Vt = tt . vt = 2.67 (5x 60) = 800 liter

 Serta volume fraksinya ialah :

 Fraksi liquid = (800/860)x 100% = 93 %

 Fraksi Gas = 100 % - 93 % = 7 %


c. Dengan persamaan 5,
ditemukan kurva E :
 E = C pulse /(M/v) = 0.75 /
0.5 C = 1,5 C

d. Bejana mempunyai
resirkulasi liquid yang
kuat, kemungkinan
oleh kehilangan
gelembungnya.
 (Grafiknya bisa dilihat
pada halaman 269
E.112b)
Integral Konvolusi
 Kurva tracer Cin terhadap t seperti yang ditunjukkan pada gambar. 11.15. dalam melewati
bejana, sinyal akan dimodifikasi untuk memberikan output sinyal Cout terhadap t. karena
aliran dengan RTD tertentu yang bertanggung jawab untuk modifikasi ini marilah kita lihat
hubungan Cin, E, dan Cout.
 Penerapan alat ini untuk mempertimbangkan tiga unit aliran independen a, b, dan c, yang
tertutup dan dihubungkan secara seri (fig.11.16)
 Input Cin diukur dan fungsi distribusi usia keluar Ea,Eb dan Ec. Diketahui, maka C1 adalah
konvolusi dari Ea, dengan Cin dan sebagainya, sehingga
 C1 = Cin*Ea , C2 = C1*Eb , Cout = C2*E
Contoh Soal 11.3
Konvolusi

 Menggunakan ilustrasi dengan persamaan


konvolusi, tentukan Cout dari Cin dan kurva E yang
ditunjukkan pada gambar E.11.3a berikut :
Penyelesaian Contoh Soal 11.3
11.2 KONVERSI REAKTOR
ALIRAN NON – IDEAL

 Untuk mempertimbangkan pencampuran awal dan


akhir dari microfluid, pertimbangkan dua pola aliran
ditunjukkan pada gambar 11.17 untuk reaktor
pengolahan reaktor reaktor urutan kedua. Dalam (a)
reaktan dimulai pada konsentrasi tinggi dan bereaksi
selalu cepat karena n> ln. ln (b) cairan tetes pada
konsentrasi rendah.
Contoh Soal 11.4
Konversi Reaktor Aliran Non – Ideal

 Suatu vessel pada Example 11.1 yang digunakan


sebagai reaktor untuk komposisi liquid dengan
persamaan kecepatan reaksi sebagai berikut :

 Tentukan bahwa nilai fraksi reaktor nyata sama


dengan reaktor plug flow.
Penyelesaian Contoh Soal 11.4
Contoh Soal 11.5
Reaksi Makrofluid
Penyelesaian Contoh Soal 11.5
Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai