Anda di halaman 1dari 15

PENGANTAR MANAJEMEN

MENGELOLA PERUBAHAN DAN INOVASI

ANDI MAULINA

A031181329

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebuah kunci keberhasilan dalam manajemen dan dalam karir


seseorang adalah mengetahui cara mengatasi penolakan terhadap
perubahan dan menjadi siap terhadap perubahan.

Perubahan mengharuskan kita untuk keluar dari zona nyaman


masing-masing. Banyak orang tidak suka keluar dari zona nyamannya.
Namun untuk sukses kita harus siap menghadapi perubahan.

Perubahan dapat didorong oleh faktor eksternal dan internal. Model


tiga langkah Kurt Lewin menyatakan bahwa perubahan dapat dikelola
dengan mencairkan status lama, mengubahnya menjadi keadaan baru,
dan membekukan ulang perilaku baru itu. Terdapat beberapa jenis-jenis
perubahan di dalam organisasi, seprti orang, struktur, dan teknologi.
Dikarenakan orang menolak perubahan karena ketidakpastian, kebiasaan,
kekhawatiran tentang kerugian pribadi, dan keyakinan bahwa perubahan
bukanlah kepentingan yang terbaik bagi organisasi, maka dibutuhkan
teknik-teknik untuk mengurangi penolakan tersebut. Manajer dapat
melakukan perubahan dengan menjadi panutan yang positif dan berbagai
cara lainnya.

Membuat perubahan yang sukses akan melibatkan fokus untuk


membuat organisasi mampu berubah, memastikan bahwa manejr
memahami peran mereka sendiri dalam proses itu, dan memberikan
peran kepada setiap karyawan di dalam proses itu.
2. PERMASALAHAN

A. Apa perbedaan pandangan-pandangan tentang proses perubahan?

B. Apa jenis-jenis perubahan di dalam organisasi?

C. Bagaimana cara mengelola penolakan terhadap perubahan?

D. Apa saja isu-isu kontemporer tentang mengelola perubahan?

E. Bagaimana teknik-teknik merangsang inovasi?


3. PEMBAHASAN

A. Pandangan-pandangan Terhadap Proses Perubahan

Pekerjaan seorang manajer akan lebih mudah jika tidak ada yang
namanya perubahan karena rencana dari hari sebelumnya ke hari
selanjutnya tidak berbeda. Namun, perubahan merupakan suatu
kenyataan yang harus dihadapi oleh sebuah organisasi. Perubahan
perlu terjadi karena ada faktor eksternal dan internal.

Faktor eksternal, yaitu :

 Kebutuhan dan keinginan konsumen yang berubah.


 Peraturan baru dari pemerintah.
 Teknologi yang berubah.
 Perubahan ekonomi.

Sedangkan faktor internalnya, yaitu :

 Strategi baru dari organisasi.


 Perubahan komposisi dari tenaga kerja.
 Peralatan baru.
 Sikap karyawan yang berubah.

Dua Pandangan tentang Proses Perubahan. Metafora Perairan


Tenang dan Metafora Arung Jeram, merupakan dua metafora berbeda
yang dapat menggambarkan perubahan.

Metafora Perairan Tenang, memandang perubahan sebagai


gangguan pada waktu tertentu dalam aliran normal suatu pertistiwa.
Metafora ini bagusnya dipahami dengan tiga langkah proses
perubahaan menurut Kurt Lewin. Yang pertama dilakukan adalah
pencairan, dengan meningkatkan kekuatan pendorong dan
meningkatkan kekuatan penahan. Yang kedua, setelah pencairan
adalah mengimplementasikannya. Yang ketiga, agar bertahan, maka
dilakukan pembekuan ulang.

Sedangkan dalam Metafora Arung Jeram, perubahan adalah


normal dan diharapkan serta pengelolaannya adalah proses yang
berkelanjutan. Kita harus merespon dengan cepat kondisi yang
berubah-ubah, sesuatu yang terlalu terstruktur dan tidak nyaman
terhadap perubahaan akan sulit berhasil.

Saat ini, setiap organisasi memperlakukan perubahan sebagai


suatu gangguan sekalipun dalam kondisi yang tenang dan stabil tetap
ada kemungkinan risikonya. Manajer harus untuk siap secara efisien
dan efektif mengelola perubahan yang dihadapi organisasi atau area
kerja mereka.
B. Jenis-jenis Perubahan dalam Organisasi

Apa Perubahan Organisasi Itu? Perubahan Organisasi adalah


perubahan apapun terhadap orang, struktur, atau teknologi di dalam suatu
organisasi.

Jenis-jenis Perubahan. Ada tiga jenis utama peraturan, yaitu


struktur, teknologi, dan orang. Perubahan Struktur mencakup komponen
struktur dan desain struktur. Perubahan Teknologi mencakup proses,
metode, dan peralatan kerja. Perubahan Orang mencakup sikap,
eskpektasi, persepsi, dan perilaku individu maupun kelompok.
C. Penolakan Terhdap Perubahan

Mengapa Orang-orang Menolak Perubahan? Banyak orang yang


menolak terjadinya perubahan karena mencakup ketidakpastian,
kebiasaan, dan kekhawatiran atas kerugian pribadi, serta keyakinan
bahwa perubahan itu tidak mencerminkan kepentingan terbaik bagi
organisasi.

Ketidakpastian merupakan penyebab penolakan terhadap


perubahan. Penyebab lainnya adalah kebiasaan karena setiap harinya
kita melakukan kegiatan dengan cara yang sama. Penyebab selanjutnya
adalah rasa takut kehilangan terhadap sesuatu yang sudah dimiliki,
seperti status, uang, kekuasaan, persahabatan, kenyamanan pribadi, atau
manfaat ekonomi lainnya. Penyebab terakhir adalah bahwa perubahan itu
tidak sesuai dengan tujuan dan kepentingan organisasi. Contohnya,
prosedur baru yang diusulkan, akan ada kemungkinan merugikan.

Teknik-teknik Mengurangi Penolakan Terhadap Perubahan.

Teknik Kapan Dipakai Keuntungan Kekurangan

Edukasi dan Bila penolakan Menghapus Mungkin tidak


komunikasi diakibatkan oleh keasalah berhasil jika ada
misinformasi pahaman rasa kurang
saling percaya
dan kredibilitas
Partisipasi Bila para Peningkatan Memakan waktu;
penolak memiliki keterlibatan dan berpotensi
keahlian untuk penerimaan menghasilkan
memberikan solusi yang
suatu kontribusi buruk
Fasilitasi dan Bila para Dapat Mahal; tidak ada
dukungan penolak dipenuhi memfasilitasi jaminan sukses
oleh rasa takut penyesuaian
dan cemas yang dibutuhkan
Negosiasi Bila penolakan Dapat “membeli” Potensi biaya
datang dari komitmen tinggi; membuka
sebuah pintu bagi pihak
kelompok yang lain untuk ikut
kuat menuntut
Manipulasi dan Bila Tidak mahal, Dapat berbalik
kooptasi membutuhkan cara mudah arah,
dukungan mendapatkan menyebabkan
sebuah dukungan agen perubahan
kelompok yang kehilangan
kuat kredibilitas
Pemaksaan Bila Tidak mahal, Mungkin illegal;
membutuhkan cara mudah dapat
dukungan mendapatkan melemahkan
sebuah dukungan kredibilitas dari
kelompok yang agen perubahan
kuat
D. Isu-isu Kontemporer dalam Mengelola Perubahan

Mengubah Budaya Organisasi. Budaya organisasi yang stabil


dan permanen cenderung kebal terhadap perubahan.
Pembentukannya dapat memakan waktu yang lama dan begitu
ditegakkan budaya cenderung mengakar karena sudah berkomitmen.

Memahami Faktir Situasional. Kondisi menguntungkan untuk


melancarkan perubahan adalah ketika terjadinya krisis yang dramatis,
misalnya kemunduran keuangan tanpa diduga, hilangnya pelanggan
utama, atau inovasi teknologi yang dramatis oleh pesaing. Selanjutnya,
kepemimpinan yang berpindah tangan, dengan digantinya pemimpin
dapat mengganti nilai-nilai dari pimpinan yang sebelumnya. Organisasi
yang masih muda adalah kondisi menguntungkan yang selanjutnya
karena organisasi yang masih muda belum mempunyai budaya yang
mengakar erat sehingga mudah untuk mengomunikasikan nilai-nilai
baru. Terakhir, budaya lemah dapat dengan mudah menerima
perubahan.

Membuat Perubahan Budaya.

Manajer, khususnya manajer puncak harus memberikan contoh yang


baik sehingga dapat menjadi panutan yang positif.

Menggantikan cerita, simbol, dan ritual lama dengan membuat yang


baru.
Memilih, mempromosikan, dan mendukung karyawan yang
memungut nilai-nilai baru.
Mendesai ulang proses sosialisasi agar sesuai dengan nilai baru.
Mengubah sistem imbalan.
Mengganti norma-norma yang tidak tertulis dengan ekspektasi-
ekspektasi yang jelas spesifikasinya.
Guncanglah subkultur-subkultur yang sedang berjalan dengan
melalui transfer pekerjaan, rotasi pekerjaan, atau pemecatan.
Mendapatkan persetujuan melalui partisipasi karyawan dan
mewujudkan suatu iklim dengan tingkat kepercayaan yang tinggi.

Stres Karyawan. Apa Itu Stres? Stres adalah reaksi merugikan


yang orang miliki terhadap tekanan berlebihan yang ditempatkan kepada
mereka dari tuntutan, kendala, atau peluang yang luar biasa. Stres selalu
dikaitkan dengan konteks negatif tapi juga memiliki konteks positif karena
saat stress seseorang dapat menggunakan kemampuan tertingginya.
Namun lebih banyak negatifnya, saat stress menjadi kendala dapat
mencegah untuk melakukan hal yang diinginkan dan saat menjadi
tuntutan merujuk pada hilangnya sesuatu yang diinginkan.

Penyebab Stres. Stres dapat disebabkan oleh faktor personal dan


faktor yang berubungan dengan pekerjaan yang disebut stressor. Ada
lima kategori stres organisasi; tuntutan tugas, tuntutan peran, tuntutan
interpersonal, struktur organisasi, dan kepemimpinan organisasi.

Apa saja gejala stres? Gejala stres pada fisik berupa perubahan
metabolisme, peningkatan detak jantung dan laju pernapasan,
peningkatan tekanan darah, pusing, dan potensi serangan jantung. Pada
psikologis berupa ketidak puasan terkait pekerjaannya, ketegangan,
kecemasan, mudah terganggu, rasa jenuh, dan sikap menunda-nunda.
Terakhir, yaitu pada perilaku adalah perubahan produktivitas,
ketidakhadiran, perputaran tenaga kerja, perubahan kebiasaan makan,
peningkatan kebiasaan merokok atau konsumsi alcohol, berbicara secara
cepat, gelisah, dan gangguan tidur.

Bagaimana stres bisa dikurangi? Dengan mengendalikan faktor-


faktor organisasi tertentu demi mengurangi stres yang berhubungan
dengan pekerjaan dan untuk tingkat yang lebih terbatas, menawarkan
bantuan terhadap stres pribadi.
Agar Perubahan Berjalan dengan Sukses. Manajer dapat
membuat suatu perubahan berhasil dengan membuat organisasi mampu
berubah, memahami peran mereka sendiri dalam proses itu, dan
memberikan tiap karyawan peran dalam proses perubahan itu.
E. Merangsang Inovasi

Kreativitas Versus Inovasi. Kreativitas merupakan kemampan


untuk menggabungkan ide-ide dengan cara yang unik atau untuk
membuat asosiasi yang tidak biasa di antara ide-ide. Sedangkan
Inovasi adalah mengambil ide-ide kreatif dan mengubahnya menjadi
produk atau metode kerja yang berguna.

Merangsang dan Memelihara Inovasi.

Struktur Organik
Sumber Daya Berlimpah
Variabel Struktur Komunikasi Antarunit yang Tinggi
Tekanan Wakyu Minima;
Dukungan Kerja dan Nonkerja
Komitmen Tinggi Terhdap Pelatihan dan
Variabel Sumber Pengembangan
Daya Manusia Keamanan Pekerjaan yang Tinggu
Orang-orang yang Kreatif
Diterimanya Ambiguitas
Toleransi Terhadap Hal-hal yang Tidak Praktis
Kendali Eksternal yang Rendah
Toleransi Terhadap Risiko
Variabel Budaya
Toleransi Terhadap Konflik
Fokus pada Hasil
Fokus pada Sistem Terbuka
Umpan Balik Positif

Inovasi dan Pemikiran Desain. Terdapat hubungan yang kuat


antara pemikiran desain dan inovasi. Pemikiran desain dapat
memunculkan ide-ide yang belum ada. Ketika suatu bisnis melakukan
pendekatan terhadap inovasi dengan mentalitas pemikiran desain,
penekanannya adalah mendapatkan pemahaman yang lebih dalam
tantang apa yang pelanggan butuhkan dan inginkan. Hal ini menuntut
bisnis untuk mengetahui pelanggan sebagai orang-orang yang nyata yang
memiliki permasalahan yang nyata bukan hanya sekadar target penjualan
atau statistik demografi.
4. KESIMPULAN

Pandangan mengenai proses perubahan ada dua, yaitu metafora


perairan tenang dan metafora arung jeram. Perubahan Organisasi
adalah perubahan apapun terhadap orang, struktur, atau teknologi di
dalam suatu organisasi. Ada tiga jenis utama peraturan, yaitu struktur,
teknologi, dan orang. Banyak orang yang menolak terjadinya
perubahan karena mencakup ketidakpastian, kebiasaan, dan
kekhawatiran atas kerugian pribadi, serta keyakinan bahwa perubahan
itu tidak mencerminkan kepentingan terbaik bagi organisasi. Budaya
organisasi yang stabil dan permanen cenderung kebal terhadap
perubahan. Pembentukannya dapat memakan waktu yang lama dan
begitu ditegakkan budaya cenderung mengakar karena sudah
berkomitmen. Stres adalah reaksi merugikan yang orang miliki
terhadap tekanan berlebihan yang ditempatkan kepada mereka dari
tuntutan, kendala, atau peluang yang luar biasa. Manajer dapat
membuat suatu perubahan berhasil dengan membuat organisasi
mampu berubah, memahami peran mereka sendiri dalam proses itu,
dan memberikan tiap karyawan peran dalam proses perubahan itu.
Kreativitas merupakan kemampan untuk menggabungkan ide-ide
dengan cara yang unik atau untuk membuat asosiasi yang tidak biasa
di antara ide-ide. Sedangkan Inovasi adalah mengambil ide-ide kreatif
dan mengubahnya menjadi produk atau metode kerja yang berguna.
Merangsang dan memelihari Inovasi melalui variable struktur, sumber
daya manusia, dan variabel budaya. Inovasi dan pemikiran desain
menuntut bisnis untuk mengetahui pelanggan sebagai orang-orang
yang nyata yang memiliki permasalahan yang nyata.
DAFTAR PUSTAKA

Robbins, Stephen P., dan Mary Coulter. 2016. Manajemen edisi


ketigabelas jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai