Anda di halaman 1dari 18

PENGANTAR MANAJEMEN

MERENCANAKAN AKTIVITAS KERJA


dan
MENGELOLA STRATEGI

ANDI MAULINA

A031181329

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu kunci sukses dalam manajemen dan dalam karir adalah
mengetahui cara menetapkan tujuan, secara profesional, dan pribadi.
Setiap organisasi harus mempunyai tujuan untuk dicapai karena itu
merupakan asal-usul terbentuknya organisasi tersebut. Untuk mencapai
tujuan tersebut, maka diperlukan adanya sebuah perencanaan.

Perencanaan merupakan penentuan strategi untuk mencapai


tujuan itu. Apalagi dalam menghadapi lingkungan eksternal yang selalu
berubah-ubah, sangat dibutuhkan adanya perencanaan untuk menyiapkan
strategi menghadapi masalah-masalah semacam itu.

Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi


manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain seperti
pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tidak akan dapat
berjalan.

Dalam mengelola strategi, harus dikenali terlebih dahulu


kekurangan dan kelebihan yang dimiliki. Gunanya agar dapat mengambil
keputusan-keputusan yang baik mengenai apa yang harus dilakukan
untuk terus berkembang.

Menurut Robinson (1997), mengelola strategi atau manajemen


strategi adalah seperangkat strategi dan tindakan yang menyebabkan
perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana yang
dirancang untuk mencapai tujuan organisasi.
2. PERMASALAHAN

A. Apa arti dan alasan perencanaan?

B. Apa saja tujuan dan rencana yang digunakan organisasi?

C. Bagaimana menetapkan tujuan dan mengembangkan rencana?

D. Apa masalah kontemporer dalam perencanaan?

E. Apa yang disebut manajemen strategik?

F. Bagaimana proses manajemen strategik?

G. Apa itu strategi korporat?

H. Apa itu strategi kompetitif?

I. Apa saja isu-isu manajemen strategik saat ini?


3. PEMBAHASAN

A. Arti dan Alasan Perencanaan

Apa perencanaan itu? Perencanaan melibatkan pendefinisian tujuan


organisasi, penentuan strategi untuk mencapai tujuan itu, dan
pengembangan rencana untuk mengintegrasikan serta mengoordinasikan
kegiatan kerja mereka dan sangat berhubungan dengan hasil akhir dan
saran.

Mengapa manajer melakukan perencanaan? Dikarenakan 4 alasan,


yaitu :

1) Perencanaan memberikan arah kepada manajer, ketika karyawan


tahu apa yang ingin dicapai mereka dapat mengoordinasikan
kegiatan, saling bekerja sama, dan melakukan apa yang perlu
dilakukan untuk mencapai tujuan.
2) Perencanaan mengurangi ketidakpastian, dengan cara
memandang ke depan, mengantisipasi perubahan,
mempertimbangkan dampak perubahan, dan mengembangkan
respons yang tepat.
3) Perencanaan juga meminimalkan pemborosan dan kesia-siaan,
karena dikoordinasikan sesuai rencana, sehingga ketidakefisienan
menjadi jelas.
4) Perencanaan menetapkan tujuan atau standar, jika tidak ada
perencanaan maka tujuan tidak dapat digunakan untuk mengukur
atau mengevaluasi usaha kerja.

Perencanaan dan kinerja. Tidak bisa disimpulkan bahwa organisasi


yang tidak melakukan perencanaan formal kalah dari organisasi yang
melakukan perencanaan formal. Perencanaan dihubungan dengan
mendapatkan keuntungan yang lebih besar dan dalam menghasilkan
kinerja yang lebih tinggi. Ketika perencanaan tidak menghasilkan
keuntungan maupun kinerja yang tinggi, dapat dipengaruhi oleh
lingkungan eksternal. Seperti, peraturan pemerintah atau serikat pekerja
yang kuat sehingga membatasi pilihan manajer dan mereka mengurangi
dampak perencanaan terhadap kinerja organisasi. Terakhir, hubungan
perencanaan dan kinerja dipengaruhi oleh kerangka waktu perencanaan.
B. Tujuan dan Rencana

Jenis-jenis tujuan. Tujuan perusahaan dapat digolongkan sebagai


tujuan keuangan dan tujuan strategis. Tujuan keuangan berhubungan
dengan kinerja keuangan organisasi. Sebagai contoh, perusaan
Volkswagen menyatakan tujuannya keuangannya adalah memeperoleh
penjualan 10 juta mobil dan truk per tahun dengan margin laba sebelum
pajak lebih dari 8 persen. Sedangkan tujuan strategis berhubungan
dengan semua bidang kinerja organisasi. Contoh, perusahaan Uniqlo
ingin menjadi pengecer pakaian nomor satu di Amerika Serikat.

Tujuan keuangan dan strategis digambarkan sebagai tujuan yang


dinyatakan, yaitu pernyataan resmi tentang apa yang dikatakan organisasi
dan apa yang ingin diyakini oleh para pemangku kepentingannya.

Selain tujuan yang dinyatakan, ada tujuan riil, yaitu tujuan yang secara
aktual dikejar oleh organisasi, seperti yang didefenisikan oleh tindakan
para anggotanya. Sebagai contoh, universitas di Amerika Serikat
menyatakan tujuannya adalah membatasi ukuran kelas, memfasilitasi
hubungan mahasiswa-dosen, dan secara aktif melibatkan mahasiswa
dalam proses pembelajaran, tetapi kenyataannya dalam satu kelas dapat
menampung 300 lebih mahasiswa. Jelaskan, tidak konsisten dengan
tujuannya.

Jenis-jenis rencana. Rencana organisasi digambarkan dalam istilah


jangkauan yang mencakup strategis-operasional, jangka waktu mencakup
jangka pendek-panjang, spesifikasi mencakup arahan-spesifik, dan
frekuensi penggunaan mencakup sekali pakai-siaga.

Rencana strategis ialah rencana yang diterapkan pada seluruh


organisasi dan menetapkan tujuan keseluruhan organisasi, sedangkan
rencana operasional adalah rencana yang meliputi area operasional
tertentu dari sebuah organisasi. Rencana jangka pendek itu yang hanya
berjangka waktu sata tahun atau kurang, sedangkan jangka panjang lebih
dari tiga tahun. Rencana arahan, yaitu rencana yang fleksibel dan
memberikan panduan umum, sedangkan rencana spesifik didefinisikan
secara jelas dan tidak memberi ruang bagi interpretasi. Terakhir, rencana
sekali pakai merupakan rencana satu kali yang secara spesifik didesain
untuk memenuhi kebutuhan pada situasi yang unik dan rencana siaga
ialah rencana berkelanjutan yang memberikan panduan untuk aktivitas
yang dlakukan berulang kali.
C. Menetapkan Tujuan dan Mengembangkan Rencana

Pendekatan penetapan tujuan. Tujuan dapat ditetapkan melalui


proses penetapan tujuan tradisional atau dengan menggunakan
manajemen menurut tujuan. Dalam penetapan tujuan tradisional,
pendekatan penetapan tujuan di mana manajer puncak menetapkan
tujuan yang diteruskan ke tingkat bawah organisasi dan menjadi subtujuan
bagi setiap area organisasi. Namun, banyak organisasi menggunakan
manajemen berdasarkan sasaran (MBO), yaitu proses penetapan tujuan
yang disetujui bersama dan menggunakan tujuan tersebut untuk
mengevaluasi kinerja karyawan.

Tujuan yang ditulis dengan baik, yakni :

 Ditulis dalam istilah hasil dan bukan tindakan


 Dapat diukur dan dapat dikuantifikasi
 Jelas dengan memiliki kerangka waktu
 Menantang namun dapat dicapai
 Tertulis
 Dikomunikasikan kepada semua anggota organisasi yang
memerlukannya

Langkah-langkah dalam penetapan tujuan, yaitu :

1) Mereview misi atau tujuan organisasi.


2) Mengevaluasi sumber daya yang tersedia.
3) Menentukan tujuan secara individu atau dengan masukan dari
pihak lain.
4) Menulis tujuan dan mengomunikasikannya kepada semua yang
perlu tahu.
5) Mereview hasil apakah tujuan sudah tercapai.

Mengembangkan rencana. Prosesnya dipengaruhi oleh tiga faktor


kontijensi dan oleh pendekatan perencanaan yang mengikutinya. Tiga
faktor kontijensi yang memengaruhi pilihan rencana adalah tingkatan
organisasi, ketidakpastian lingkungan, dan lamanya komitmen masa
depan.

Pendekatan terhadap perencanaan. Dalam pendekatan tradisional,


perencanaan dilakukan sepenuhnya oleh manajer puncak yang dibantu
oleh departemen perencanaan formal, yaitu sekelompok spesialis
perencanaan yang hanya bertanggung jawab membantu menulis rencana
organisasi. Pendekatan ini akan efektif jika manajer memahami
pentingnya menciptakan dokumen yang benar-benar digunakan oleh para
anggota organisasi, bukan dokumen yang terlihat hebat, tetapi tidak
pernah digunakan.

Pendekatan lain adalah melibatkan lebih banyak anggota organisasi


dalam proses. Rencana tidak diberikan ke bawah dari tingkat pertama ke
tingkat berikutnya, melainkan dikembangkan oleh anggioa organisasi
pada berbagai tingkat dan unit kerja yang beragam untuk memenuhi
kebutuhan khususnya. Bila anggota organisasi lebih terlibat aktif dalam
perencanaan, mereka akan memandang bahwa rencana tersebut
memang digunakan untuk mengarahkan dan mengoordinasikan
pekerjaan.
D. Masalah Kontemporer dalam Perencanaan

Bagaimana manajer dapat merencanakan secara efektif dalam


lingkungan dinamis? Dalam lingkungan yang tidak pasti, manajer harus
mengembangkan rencana yang spesifik tetapi fleksibel. Rencana
berfungsi sebagai peta jalan, walaupun tujuannya dapat berubah karena
kondisi pasar yang dinamis. Sehingga, manajer harus siap untuk
mengubah arah jika lingkungan memaksa. Lingkungan sangat tidak
menentu, penting untuk terus merencanakan secara formal agar dapat
melihat pengaruhnya terhadap kinerja organisasi.

Bagaimana manajer dapat memanfaatkan pemindaian


lingkungan? Analisis manajer tentang lingkungan eksternal dapat
ditingkatkan dengan pemindaian lingkungan, yang melibatkan
penyaringan informasi demi mendeteksi tren yang sedang berkembang.
Salah satu bentuk yang paling cepat berkembang dari pemindaian
lingkungan adalah intelijen pesaing, mengumpulkan informasi tentang
pesaing yang memungkinkan manajer mengantisipasi tindakan pesaing
ketimbang hanya bereaksi terhadapnya.
E. Manajemen Strategik

Apakah manajemen strategik itu? Manajemen strategik adalah apa


yang dilakukan manajer untuk mengembangkan strategi organisasi.
Strategi merupakan rencana mengenai bagaimana sebuah organisasi
akan melakukan apa yang perlu diekerjakan dalam bisnis, bagaimana
mereka akan menang bersaing, dan bagaimana perusahaan menarik
serta memuaskan pelanggan agar dapat mencapai tujuannya. Istilah yang
sering digunakan dalam manajemen strategic adalah model bisnis, yaitu
bagaimana perusahaan menghasilkan uang. Model bisnis berfokus pada
dua faktor, yaitu apakah pelanggan mengjargai apa yang disediakan
perusahaan dan apakah perusahaan dapat menghasilkan uang dengan
menjalankan hal tersebut.

Mengapa manajemen strategik itu penting? Penting dikarenakan


oleh tiga alasan. Yang pertama, manajemen strategic dapat membedakan
seberapa baik kinerja perusahaan, organisasi yang menggunakan
manajemen strategik mempunyai kinerja yang lebih tinggi. Kedua, penting
karena berhubungan dengan fakta bahwa manajer di semua jenis dan
ukuran organisasi terus menghadapi situasi yang berubah, manajemen
strategik memeriksa faktor-faktor yang relevan dan memutuskan tindakan
apa yang perlu diambil. Terakhir, manajemen strategik bersifat penting
karena organisasi bersifat kompleks dan beragam, setiap bagian harus
bekerja untuk mencapai tujuan organisasi.
F. Proses Manajemen Strategik

1) Mengidentifikasi misi, tujuan, dan strategi organisasi saat ini.


Sebuah organisasi membutuhkan sebuah pernyataan
tentang tujuannya (misi) dan mengharuskan manajer untuk
mengidentifikasi apa yang harus dilakukan organisasi dalam
menjalankan bisnis.

2) Melakuian analisis eksternal.


Manajer harus memeriksa perekonomian, demografi,
politik/hukum, sosial budaya, teknologi, dan komponen global
untuk melihat tren serta perubahan.

3) Melakukan analisis internal.


Analisis internal memberikan informasi penting mengenai
sumber daya dan kapabilitas khusus organisasi.

4) Memformulasikan strategi.
Manajer harus mempertimbangkan realitas lingkungan
eksternal serta sumber daya dan kapabilitas yang dimilikinya untuk
merancang strategi yang akan membantu organisasi mencapai
tujuannya.

5) Mengimplementasikan strategi.
Kinerja akan buruk jika tidak diimplementasikan dengan
benar.

6) Mengevaluasi hasil.
Dalam evaluasi, yag harus diperhatikan adalah seberapa
efektif strategi membantu organisasi mencapai tujuan, penyesuaian
apa yang dibutuhkan, dan menentukan apakah perlukah adanya
perubahan.
G. Strategi Korporat

Apa itu strategi korporat? Strategi korporat adalah strategi


organisasi yang menspesifikasi bisnis apa yang akan digeluti atau yang
ingin digeluti dan apa yang ingin dilakukan perusahaan dengan bisnis ini.

Apa saja jenis strategi korporat? Tiga jenis utama strategi korporat
adalah pertumbuhan, stabilitas, dan pembaharuan. Strategi pertumbuhan
merupakan strategi korporasi yang digunakan ketika sebuah organisasi
ingin mengembangkan jumlah pasar yang dilayani atau produk yang
ditawarkan, baik dengan bisnis yang sudah ada saat ini maupun melalui
bisnis baru. Strategi stabilitas ialah strategi perusahaan di mana
organisasi terus melakukan apa yang sedang dilakukan saat ini. Strategi
pembaharuan adalah strategi perusahaan yang didesain untuk mengatasi
menurunnya kinerja.

Bagaimana mengelola strategi korporat? Penggunaan matriks BCG


adalah cara untuk menganalisis portofolio bisnis perusahaan dengan
melihat pangsa pasar perusahaan dan tingkat pertumbuhan industry yang
diantisipasi. Empat kategori matriks BCG adalah bintang, sapi perah,
tanda tanya, dan anjing.
H. Strategi Kompetitif

Strategi kompetitif adalah startegi tentang bagaimana organisasi akan


bersaing dalam bisnisnya.

Peran keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif adalah faktor


yang membedakan organisasi, yaitu keunggulan uniknya. Keunggulan
unik tersebut berasal dari kompetensi inti organisasi karena organisasi
melakukan organisasi lain atau melakukan lebih baik daripada organisasi
lain. Keunggulan kompetitif meliputi kualitas, pemikiran desain, dan media
sosial. Ada lima kekuatan kompetitif menentukan peraturan persaingan,
yaitu ancaman pendatang baru, ancaman produk pengganti, daya tawar
pembeli, daya tawar pemasok, dan persaingan saat ini.

Memilh strategi kompetitif. Tiga strategi kompetitif Porter adalah


kepemimpinan biaya (bersaing atas dasar memiliki biaya terendah dalam
industri), diferensiasi (bersaing atas dasar memiliki produk yang unik yang
dimiliki secara luas oleh pelanggan), dan fokus (bersaing dalam segmen
yang sempit, baik dengan keunggulan biaya maupun keunggulan
diferensiasi).
I. Isu-isu Manajemen Strategik Saat Ini

Kebutuhan akan kepemimpinan strategis. Strategi sebuah


organisasi umumnya dikembangkan dan diperiksa oleh para manajer
puncaknya. Manajer puncak sangat bertanggung jawab untuk setiap
keputusan dan tindakan dari setiap pegawai organisasi. Salah satu peran
manajer puncak sebagai pemimpin strategis. Kepemimpinan strategis
adalah kemampuan untuk mengantisipasi, membayangkan,
mempertahankan fleksibilitas, dan bekerja dengan orang lain di dalam
organisasi untuk menginisiasi perubahan-perubahan yang akan membuat
sebuah masa depan yang nyata dan berharga bagi organisasi.
Kepemimpinan strategis yang efektif dapat menentukan tujuan atau visi
organisasi, memanfaatkan dan mempertahankan kompetensi-kompetensi
utama organisasi, mengembangkan sumber daya manusia organisasi,
membuat dan menjalankan budaya organisasi yang kuat, membuat dan
mempertahankan hubungan organisasional, membingkai ulang
pandangan-pandangan kuat dengan menanyakan, pertanyaan-pertanyaan
penetrasi dan mempertanyakan asumsi-asumsi, menekankan keputusan
dan praktik etis organisasi, dan membangun kendali organisasi yang
seimbang.

Kebutuhan akan fleksibilitas strategis. Fleksibilitas strategis adalah


kemampuan untuk menyadari perubahan eksternal utama, untuk
mengalokasikan sumber daya secara cepat, dan menhyadari kapan
keputusan startegis tidak berhasil.

Pengembangan fleksibilitas strategis :

 Mendorong persatuan kepemimpinan dengan memastikan


semuanya telah paham.
 Memastikan sumber daya lancer dan menggerakkan mereka
ketika dibutuhkan.
 Memiliki pola piker yang tepat untuk mengeksplorasi dan
memahami isu-isu dan tantangan.
 Mengetahui apa yang terjadi dengan strategi yang digunakan
saat ini melalui pemantauan dan pengukuran hasil.
 Mendorong karyawan untuk terbuka tentang pengungkapan dan
berbagai informasi negatif.
 Mendapatkan ide-ide dan perspektif baru dari luar organisasi.
 Mempunyai banyak alternatif ketika mengambil keputusan
startegis.
 Belajar dari kesalahan.

Beberapa strategi organisasi yang penting dalam lingkungan masa


kini. Tiga strategi yang penting, yaitu e-business, layanan pelanggan, dan
inovasi. E-business digunakan untuk mengembangkan keunggulan
kompetitif yang tahan lama. Pemimpin biaya dapat menggunakan e-
business untuk menurunkan biaya dengan berbagai cara. Strategi layanan
pelanggan mengharuskan perusahaan untuk memberikan apa yang
diinginkan pelanggan, berkomunikasi secara efektif dengannya, dan
memberikan pelatihan layanan pelanggan kepada karyawan. Strategi
inovasi mencakup penerapan teknologi yang ada untuk penggunaan baru.
Strategi yang digunakan untuk mencerminkan filosofi inovasi organisasi,
yang dibentuk oleh dua keputusan strategis, yaitu penekanan inovasi dan
penetapan waktu inovasi.
4. KESIMPULAN

Perencanaan ialah fungsi manajemen yang melibatkan penetapan


tujuan organisasi, menentukan seluruh strategi untuk mencapai tujuan
tersebut, dan mengembangkan rencana untuk mengintegrasikan serta
mengoordinasikan kegiatan kerja. Dua aspek penting perencanaan, yaitu
hasil atau target yang diinginkan (tujuan) dan dokumen yang menjabarkan
bagaimana tujuan akan dicapai (rencana). Terdapat penetapan tujuan
tradisional, yaitu di mana manajer puncak yang dominan menetapkan
tujuan dan ada pula manajemen berdasarkan sasaran yang proses
penetapannya disetujui bersama. Terdapat masalah kontemporer dalam
perencanaan, seperti lingkungan yang sangat tidak menentu. Manajer
harus melakukan pemindaian lingkungan dan yang paling cepat
berkembang adalah intelijen pesaing.

Manajemen strategik adalah apa yang dilakukan manajer untuk


mengembangkan staretegi organisasi. Manajemen startegik penting
karena dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Manajemen terdiri dari
beberapa proses yang memandu perencanaan, implementasi, dan
evaluasi strategi. Strategi korporat adalah startegi organisasi yang
menspesifikasi binis apa yang akan digeluti dan apa yang ingin dilakukan
perusahaan dengan bisnis ini. Jenis strategi korporat pertumbuhan,
stabilitas, dan pembaharuan. Strategi kompetitif adalah strategi organisasi
tentang bagaimana organisasi akan bersaing dalam bisnisnya. Isu-isu
manajemen strategik saat ini, termasuk kebutuhan akan fleksibilitas
strategis dan bagaimana manajer merancang strategis untuk menekankan
e-business, layanan, dan inovasi.
DAFTAR PUSTAKA

Robbins, Stephen P., dan Mary Coulter. 2016. Manajemen edisi


ketigabelas jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai