Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN GADAR LAUT DAN PANTAI

NAMA : MARIA CH RENWARIN

NIM : P07120220190167

RPL : III

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TUAL

2020
SOAL KASUS GADAR LAUT DAN PANTAI

Seorang anak laki-laki umur 16 tahun, alamat ohoibun, pendidikan SMA, agama
Kristen,datang k puskesmas pada hari selasa, 02 Juni 2020, diagnosa medis trauma membran
timpani datang ke UGD dengan keluhan utama pasien mengatakan sering merasa telinga
kanan berdengung dan nyeri saat berbicara, dan selama 1 minggu terakhir bahwa telinga
kanan terasa penuh dengan adanya serumen dan pendengaran yang terganggu. Hasil
pemeriksaan TD : 110/80 mmHg, Suhu : 37˚C, Nadi : 90x/mn, RR : 20x/mnt. Sejak itu
telinga kanan tampak ruptur membran timpani dengan tepi yang tidak rata dengan sedikit
bercak darah disekitarnya. Uji penala : Rine negatif pada telinga kanan dan Rine positif di
telinga kiri.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN BAROTRAUMA (TROMA MEMBRAN
TIMPANI)

Emergency : Hijau
I. PENGKAJIAN

A. Identitas
a. Idenitas Pasien
Nama : Nyg.X
Umur : 16 Thn
Jenis Kelmanin :Laki-Laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Agama : Kristen
Alamat : Ohibun
Tgl Berkunjung ke puskesmas : Selasa, 02 Juni 2020
Diagnosa Medis : Trauma membran timpani

b. Identitas Penanggung jawab


Nama : Tn. Y
Hubngn dengan pasien : Ayah
Pekerjaan : Alamat : Ohibun

B. Riwayat Keshatan
a. Keluhan utama
- Nyg.X mengeluh telinga kanan berdengung

b. Riwayat penyakit sekaang


- Pasien mengatakan bahwa sakitnya sudah 1 miggu terakhir ini dan
juga merasa di dalam telinga penuh karena adanya penumpukan
serumen dan pendengaran terganggu, sehingga pasien di anatar ke
rumah sakit. Hal ini terjadi karena selama 1 minggu yang lalu pasien
pernah berenang di air laut.
c. Riwayat penyakit dahulu : -
d. Riwayat keluarga
- Ayah klien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami sakit
telinga seperti yang di alami Nyg.X

C. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
- Klien dalam kondisi baik namun adanya ruptur pada membran timpani

b. Pemeriksaan TTV
TD : 110/80 mmHg
Suhu : 37˚C
Nasi : 90x/mnt
RR : 20x/mnt
Skala Nyeri : 3

c. Pemeriksaan B1-B6
1. Pemeriksaan B1 (Breathing)
- Hidung : Tidak ada kotoran/ berih, tidak ada perdarahan.

- Suara tambahan : Tidak ada suara tambahan

- Bentuk dada : Normal ( Simetris antara kanan dan kiri)

2. Pemeriksaan B2 (Bleeding)
- Nyeri dada (-)

- Sakit kepala (-)

- Suara jantung : Normal

- Ascites (-)

3. Pemeriksaan B3 (Brain)
- Kesadaran : Composmentis

- Kepala dan wajah : Tidak ada kelainan

- Mata : Sclera ( Icterus), Pupil (Isokor), Palpebra tidak ada odema

- Leher : Bentuk normal, tidak ada pembengkakan


- Pendengaran : Telinga sebela kanan pendengaran terganggu, pasien
mengeluh telinga kanan berdengung, dan sebela kiri normal.
- Penciuman : Normal
- Pengecapan : Normal
- Penglihatan : Normal
- Perabaan : Normal
4. Pemeriksaan B4 (Bladder)
- Produk urine : Normal

- Warna : Kuning, beraroma amonik (Normal)

- Tidak ada permasalahan dengan sistem perkemihan.

5. Pemeriksaan B5 (Bowel)
- Mulut dan tenggorokan : Normal

- Abdomen : Tidak ada kelainan

- BAB : 2x/hari

6. Pemeriksaan B6 (Bone)
- Kemampuan pergerakan : Bebas

- Extremitas atas dan bawah : Tidak ada kelainan

- Tulang belakang : Tidak ada kelainan

- Kulit : Warna kulit putih

- Akral : Hangat

- Turgor Kulit : Normal

- Tambahan : Kulit pada bagian telinga terdapat


becak darah

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi
2. Gangguan presepsi sensori berhubungan dengan perubahan pendengaran
III. PERENCANAAN

N
DIAGNOSA INTERVENSI RASIONAL
O
1 DO : berhubungan
Nyeri  Tujuan :Setelah - Dapat mengidenifikasikan
- proses inflamasi
dengan dilakukan tindakan terjadinya komplikasi.
keperawatan selama - Membantu pasien untuk
1x2 jam rasa nyeri mengurangi presepsi
Pasien pasien dapat berkurang nyeri atau mengalihkan
mengtakan  Dengan kriteria hasil : perhatian klien dari nyeri
telinga terasa - Pasien - Membantu megurangi
- berdengung dan nyeri.
menyampaikan
nyeri saat nyeri berkurang
berbicara - Tidak terdapat
Pasien mengeluh serumen
telinga kanan  Intervensi :
DS : terasa penuh
- Observasi keluhan
- dengan adanya
nyeri , pehatikan
serumen
lokasi atau
karakter dn
Telinga kanan
pasien tampak intensitas skala
ruptur membran nyeri (0-5)
timpani dengan - Ajarkan teknik
sedikit bercak
darah relaksasi progresif,
nafas dalam
guided imagery
- Tindakan Spuling
telinga atau
perawatan telinga
- Kolaborasi dengan

dokter dalam
pemberian obat
antalgetik sesuai
indikasi
2 Gangguan presepsi  Tujuan :Setelah - Mengetahui tingkat
sensori berhubungan dilakukan tindakan ketajaman pendengaran
dengan perubahan keperawatan selama pasien dan untuk
pendengaran 1x2 jam diharapkan menentukan intervensi
ketajaman - selanjutnya Membantu
DO : pendengaran pasien pasien menghindari
- Pasien dapat meningkat masuknya sensori yang
mengatakan  Dengan kriteria hasil : berlebihan dengan
pendengaran - Pasien dapat mengutamakan kualitas
terganggu mendengar dengan - tenang.
baik tanpa alat Mematuhi program terapi
DS : akan mempercepat proses
bantu. Intervensi :
penyembuhan.
- Uji penala : Rine  - Observasi
negatif pada
ketajaman
telinga kiri dan
Rine positif di pendengaran, catat
telinga kiri apakah kedua
telinga terlibat.
- Berikan
lingkungan yang
tenang dan tidak
kacau, jika
diperlukan seperti
musik lembut.
- Anjurkan pasien
dan keluarga
mematuhi program
terapi yang
diberikan .

IV. IMPLEMENTASI
N TINDAKAN EVALUASI
DIAGNOSA
O KEPERAWATAN (SOAP)

1 DO : berhubungan dengan
Nyeri  Tindakan : S: Pasien mengatakan
- inflamasi
proses - Mengobservasi - nyeri berkurang saat
keluhan berbicara
nyeri , pehatikan Pasien mengatakan ia
Pasien mengtakan lokasi atau karakter - merasakan telinga
- telinga terasa dan intensitas skala sudah tidak ada
berdengung dan Hasil : Pasien serumen.
nyeri saat berbicara mengatakan merasa

Pasien mengeluh nyeri pada bagian O: Klien nampak tidak


telinga kanan terasa telinga saat berbicara, - merasakan nyeri.
DS :
- penuh dengan skala nyeri 3
Skala nyeri 2
adanya serumen - Telinga pasien nampak
- Mengajarkan teknik
- bersih dan tidak terihat
Telinga kanan relaksasi nafas dalam
adanya serumen.
pasien tampak Hasil : Pasien
ruptur membran
timpani dengan mengatakan merasa
A: Masalah nyeri teratasi
sedikit bercak darah nyeri berkurang nyeri 2
-
P: Intervensi dihentikan
- Tindakan Spuling
-
telinga atau perawatan
telinga
Hasil : pasien
mengatakan tidak lagi
merasa telinganya ada
serumen.

- Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian obat
antalgetik sesuai
indikasi

2 Gangguan presepsi sensori  Tindakan : S: Pasien mengatakan


berhubungan dengan - Observasi ketajaman - telinga bagian kanan
perubahan pendengaran pendengaran, catat sudah kembali normal
apakah kedua telinga Pasien mengatakan
DO : terlibat. - mendengar musik
- Pasien mengatakan Hasil : Pasien dengan volume pelan
pendengaran mengtakan telinga ia merasa senang.
terganggu DS : sebela kanan terganggu
- Uji penala : Rine O: Klien nampak gembira
negatif pada telinga - Berikan lingkungan - Telinga kanan kembali
kiri dan Rine positif
di telinga kiri yang tenang dan tidak - berfungsi dengan baik
kacau, jika diperlukan
seperti musik lembut. A: Masalah perbahan
Hasil : Pasien - pendengaran dapat
mengatakan merasa teratasi
senang jika
mendengar musik P: Intervensi dihentikan
dengan volume pelan. -

- Anjurkan pasien dan


keluarga mematuhi
program terapi yang
diberikan .
Hasil : Keluarga dan
pasien dapat mematuhi
terapi yang diberikan

Anda mungkin juga menyukai