Disusun Oleh :
RIRI ANDRIANI
NIM: 21222009
A. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 12 Desember 2022
Diagnosa Medis :-
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn.M (L) Sumber Informasi : Klien dan Keluarga
Umur : 35 thn Suku Bangsa : Indonesia
Status Perkawinan : Cerai Pendidikan : SMA
Agama : Islam Alamat : Kec.Serpong Utara
.
S
Keterangan :
: Perempuan : Meninggal
: Klien : Bercerai
Jakarta:
Mahasiswa
(Riri Andriani)
XII. ANALISA DATA
Inisial Nama :Tn.M Ruangan :- No.RM :-
TANGGAL
DATA FOKUS MASALAH KEPERAWATAN
/ JAM
14/12/2022 DS: Isolasi Sosial
16.00 Tn.M mengatakan tidak suka mengikuti
kegiatan di masyarakan.
Tn.M mengatakan lebih senang diam di
rumah, melamun sambil merokok.
Tn.M mengatakan malas dan malu untuk
berinteraksi dengan orang lain
Ibu klien mengatakan, sejak ditinggal
istri dan anaknya Tn.M menjadi sangat
pendiam, tidak mau keluar rumah dan
tidak mau berinteraksi dengan
masyarakat sekitar.
DO:
Klien tampak banyak menyendiri.
Klien tampak sering terdiam
Klien berbicara hanya ketika ditanya.
14/12/2022 DS: Harga Diri Rendah
16.00 Tn.M mengatakan merasa sedih , malu
dan merasa gagal sebagai seorang suami
dan ayah karena tidak mampu memenuhi
kebutuhan keluarganya
Tn.M mengatakan dirinya tidak memiliki
peran apa-apa dalam keluarga, malah
merepotkan ibunya
Tn.M mengatakan waktu SMA merasa
dirinya dijauhi oleh teman-temannya
karena menganggap dirinya bodoh.
Tn.M mengatakan tidak menyukai
tubuhnya yang pendek.
DO:
Klien tampak sedih
Klien tampak lesu
Klien tampak bicara lambat
Klien tampak berbicara dengan suara
yang kecil.
Klien tampak kontak mata kurang
Klien tampak sering memandang ke
bawah
14/12/2022 DS: Resiko Perilaku Kekerasan
16.00 Ibu klien mengatakan sejak ditinggal istri
dan anak, Tn.M menjadi emosional
Ibu klien mengatakan Tn.M sering
menendang dan melempar barang jika
sedang kesal.
Tn.M mengatakan tidak terima dirinya
dipecat dari pekerjaannya sebagai
security, Tn.M merasa kesal dengan
atasan yang telah memecat dirinya.
Tn.M mengatakan emosinya sering
berubah-berubah dan tidak stabil
DO:
Tn.M tampak kesal jika dibahas
penyebab dirinya di PHK
Wajah tampak tegang
Pandangan tampak tajam
Tangan tampak mengepal
Suara meninggi
XIII. POHON MASALAH
Effect Resiko Perilaku Kekerasan
3. Klien mampu Setelah 1x interaksi klien dapat 1. Tanyakan pada klien tentang manfaat hubungan Tingkat pengetahuan membantu
menyebutkan menyebutkan keuntungan sosial dan kerugian menarik diri perawat mengarahkan klien
keuntungan berhubungan untuk berhubungan dengan
berhubungan sosial sosial, misalnya: orang lain.
dan kerugian • Banyak teman 2. Diskusikan bersama klien tentang manfaat Mengidentifikasi kemampuan
menarik diri • Tidak kesepian berhubungan sosial dan kerugian menarik diri yang dimiliki klien dan untuk
• Bisa diskusi meningkatkan harga diri dan
• Saling menolong 3. Beri pujian terhadap kemampuan percaya diri klien
Dan kerugian menarik diri,misalnya: Reinforcement positif akan
Sendiri, kesepian, tidak bisa diskusi menambah rasa percaya diri.
4. Klien dapat Setelah 1x interaksi klien dapat 1. Beri motivasi dan Bantu klien untuk berkenalan Dengan berhubungan secara
melaksanakan melaksanakan hubungan sosial dengan : perawat lain, klien lain, dan bertahap, diharapkan klien
hubungan sosial secara bertahap dengan : perawat, kelompok. mampu mengadopsi perilaku
secara bertahap perawat lain, klien lain, dan tersebut dan memudahkan klien
kelompok mengingat hubungan yang telah
dilakukan.
Melakukan hubungan secara
2. Tingkatkan interaksi klien secara bertahap bertahap mengurangi
dengan perawat lain, klien lain, dan kelompok kecemasan klien dalam
berhubungan dengan orang lain
dan meminimalkan kekecewaan
dan meningkatkan percaya diri
dalam berhubungan dengan
orang lain
3. Libatkan klien dalam terapi aktivitas kelompok Melibatkan klien dalam
sosialisasi aktivitas kelompok akan
4. Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan membuat klien merasa
klien untuk meningkatkan kemampuan klien diperlukan dan merasa harga
bersosialisasi dirinya bertambah
5. Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan Meningkatkan rasa percaya diri
sesuai dengan jadwal yang telah dibuat klien, sehingga klien akan
6. Beri pujian terhadap kemampuan klien mengulangi perbuatan yang
memperluas pergaulannya melalui aktivitas serupa
yang telah dilaksanaka
5. Klien mampu Setelah 1x interaksi klien dapat 1. Diskusikan dengan klien tentang perasaannya Dengan mengetahui perasaan
menjelaskan menjelaskan perasaannya setelah setelah berhubungan sosial dengan orang lain klien akan mempermudah
perasaannya berhubungan sosial dengan : orang dan kelompok perawat untuk melakukan
setelah lain, dan kelompok. intervensi selanjutnya dan
berhubungan sosial untuk menilai kepuasan klien
dan hambatan dalam
berhubungan dengan orang lain.
2. Beri pujian terhadap kemampuan klien Meningkatkan harga diri klien
mengungkapkan perasannya dan memotovasi klien untuk
berhubungan dengan orang lain
6. Klien mendapat 1. Setelah 1x pertemuan keluarga 1. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga Dukungan keluarga,
dukungan dari dapat menjelaskan tentang : sebagai pendukung untuk mengatasi prilaku mendukung
keluarga dalam • Pengertian menarik diri menarik diri proses perubahan perilaku
memperluas • Tanda & gejala menarik diri 2. Diskusikan potensi keluarga untuk membantu menarik diri yang dialami klien.
hubungan sosial • Penyebab & akibat menarik diri klien mengatasi prilaku menarik diri Untuk meningkatkan motivasi
• Cara merawat klien menarik klien dalam berhubungan
diri 3. Jelaskan pada keluarga tentang : dengan orang lain
2. Setelah 1x pertemuan keluarga • Pengertian menarik diri Untuk memberikan
dapat mempraktekkan cara • Tanda dan gejala menarik diri pengetahuan kepada keluarga
merawat klien menarik diri • Penyebab dan akibat menarik diri sehingga keluarga dapat
4. Latih keluarga cara merawat klien menarik diri memahami cara yang tepat
5. Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba dalam menangani klien dan
cara yang telah dilatih pentingnya perhatian keluarga.
6. Beri motivasi keluarga agar membantu klien Agar keluarga dapat merawat
untuk bersosialisasi klien di rumah secara mandiri.
7. Beri pujian terhadap keluarga atas Untuk meningkatkan motivasi
keterlibatannya merawat klien di rumah sakit klien dalam berhubungan
dengan orang lain
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN
DENGAN HARGA DIRI RENDAH
3. Klien dapat menilai Setelah 2 kali interaksi klien 1. Diskusikan dengan klien kemampuan Penilaian klien terhadap positif
kemampuan yang menyebutkan kemampuan yang dapat dilaksanakan dirinya bisa membantu aktualisasi diri
dimiliki untuk dapat dilaksanakan 2. Diskusikan kemampuan yang dapat
dilaksanakan dilanjutkan pelaksanaannya
4. Klien dapat Setelah 1 kali interaksi klien 1. Rencanakan bersama klien aktivitas yang Perencanaan yang baik membantu
merencanakan membuat rencana kegiatan harian dapat dilakukan setiap hari sesuai klien memilih potensi mana yang
kegiatan sesuai dengan dengan kemampuan klien: ingin dia kembangkan
kemampuan yang • Kegiatan mandiri
dimiliki • Kegiatan dengan bantuan
2. Tingkatkan kegiatan sesuai kondisi klien
3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan Melatih klien untuk melaksanakan
yang dapat klien lakukan. kegiatan yang dapat klien lakukan
5. Klien dapat Setelah 2x interaksi klien 1. Anjurkan klien untuk melaksanakan Implementasi dapat membuat klien
melakukan melakukan kegiatan sesuai jadual kegiatan yang telah direncanakan semakin yakin dengan positif
kegiatan sesuai yang dibuat 2. Pantau kegiatan yang dilaksanakan klien dirinya.
rencana yang 3. Beri pujian atas usaha yang dilakukan Meningkatkan harga diri klien
dibuat klien.
4. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan
kegiatan setelah pulang
6. Klien dapat Setelah 1x interaksi klien 1. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga Dukungan yang terbaik bagi klien
memanfaatkan memanfaatkan sistem pendukung tentang cara merawat klien dengan harga adalah orang sekitarnya terutama
sistempendukung keluarga yang ada di keluarga diri rendah keluarganya.
yang ada 2. Bantu keluarga memberikan dukungan Dukungan keluarga dapat membantu
selama klien dirawat. meningkatkan harga diri klien
3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan
di rumah.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN
SP II p SP III k
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian 1. Membantu keluarga membuat jadwal
klien aktivitas di rumah termasuk minum obat
2. Melatih kemampuankedua klien (discharge planning)
3. Menganjurkan klien memasukkan dalam 2. Menjelaskan follow up klien setelah pulang
jadwal kegiatan harian
SP RESIKO PERILAKU KEKERASAN
KLIEN KELUARGA
SP I p SP I k
1. Mengidektifikasi penyebab PK 1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan
2. Mengidentifikasi tanda dan gejala PK keluargadalam merawat klien
3. Mengidentifikasi Pk yang dilakukan 2. Menjelaskan pengertian PK, tanda dan
4. Mengidentifikasi akibat PK gejala serta prosesterjadinya PK
5. Menyebutkan cara mengontrol PK 3. menjelaskan cara merawatklien dengan PK
6. Membantu klien mempraktekkan latiha cara4.
mengontrol fisik I SP II k
7. Menganjurkan klien memasukkabn dalam 1. Melatih keluarga mempraktekkan cara
jadwal kegiatan harian merawat klien dengan PK
2. Melatih keluarga melakukancara merawat
SP II p langsung kepada klien PK
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harianklien
2. Melatih klien mengontrol PK dengancara SP III k
fisik II 1. Membantu keluarga membuat jadwal
3. Menganjurkan klien memasukkabndalam aktivitas dirumah termasuk minum obat
jadwal kegiatan harian (discharge planning)
2. Menjelaskan follow up kliensetelah pulang
SP III p
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harianklien
2. Melatik klien mengontrol PK dengancara
verbal
3. menganjurkan klien memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
SP IV p
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harianklien
2. Melatik klien mengontrol PK dengan cara
spiritual
3. menganjurkan klien memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
SP V p
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harianklien
2. Melatik klien mengontrol PK denganminum
obat
3. Menganjurkan klien memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PADA ISOLASI SOSIAL
SP 1
Pertemuan ke 1
Pertemuan ke :1
Hari/ Tanggal : Jum’at, 16 Desember 2022
Nama Klien (Inisial) : Tn.M
Tempat : Rumah klien
RTL Perawat
1. Evaluasi kegiatan SP1P
2. Anjurkan Tindakan selanjutnya
mempraktekkan berkenalan dengan 1
orang
3. Ajarkan klien cara berkenalan dengan 1
orang
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PADA ISOLASI SOSIAL
SP 2 Pasien
Pertemuan ke 2
Pertemuan ke :2
Hari/ Tanggal : Sabtu, 17 Desember 2022
Nama Klien (Inisial) : Tn.M
Tempat : Rumah klien
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien:
DS:
Klien mengatakan malas dan belum mau berinteraksi dengan orang lain
Klien mengatakan lebih senang menyendiri
Klien mengatakan mengerti cara berkenalan dengan orang lain
DO:
Klien tampak banyakmenyendiri
Klien tampak banyak diam
Klien mau berbicara jika ditanya dan dimotivasi oleh perawat
2. Diagnosa Keperawatan: Isolasi Sosial
3. Tujuan Khusus:
Klien mampu mempraktekkan kembali cara berkenalan dengan orang lain
Klien mampu mengungkapkna perasaaanya saat berkenalan dengan orang lain
4. Tindakan Keperawatan:
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
Memberikan kesempatan kepada klien mempraktekkan cara berkenalan dengan satu
orang
Membantu klien memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain
sebagai salah satu kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik:
“Assalamualaikum wr.wb, Selamat pagi bang”
“Masih ingat dengan saya? Nama saya siapa?”
“Bagus sekali, ternyata masih ingat ya.”
b. Evaluasi/ validasi:
“Bagaimana perasaan abang hari ini?” ”Bagaimana tidur semalam?”
c. Kontrak:
1) Topik:
“Sesuai dengan kesepakatan kemarin, hari ini kita akan mencoba berinteraksi
dengan satu orang ya bang”
2) Tempat:
“Abang mau berbincang-bintang dimana ?”
“Bagaimana kalau di Ruang tamu”.
3) Waktu:
“Kita mau berbincang-bintang berapa lama ?”
“Bagaimana kalau 10 menit saja”
4) Tujuan:
“Tujuannya agar abang mampu berinteraksi dengan orang lain”
2. Kerja
“Baik bang, sekarang kita praktekkan kembali cara berkenalan dengan orang lain
seperti yang kita coba kemarin ya”
“Coba untuk berkenalan dengan teman saya ya bang”
“Caranya seperti yang sudah kita pelajari ya bang. Abang masih ingat kan?"
“Wah bagus sekali.”
“Seperti itu ya bang cara berkenalan dengan orang lain”
“Sekarang abang sudah paham ya bagaimana cara berkenalan dengan orang lain”
“Setelah itu abang boleh tanyakan apa saja atau berbincang-bincang tentang apa saja”
“Baik, dilakukan terus ya”
“Nanti jangan lupa dimasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian hari ini ya mba”
3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subyektif :
“Bagaimana perasaan abang setelah kita berbincang-bincang dan mencoba
berkenalan dengan teman saya?”
2) Evaluasi Obyektif:
“Coba abang praktekkan kembali cara berkenalan dengan orang lain?”
“Wah bagus sekali, apakah abang mau mencoba kembali besok?”
b. Rencana Tindak Lanjut:
“Bagaimana kalo besok kita coba lagi ya bang?”
“Besok kita akan coba berkenalan dengan dua orang atau lebih ya”
“Minimal 2 orang ya”
“Baik, untuk hari ini saya rasa sudah cukup.”
“Jangan lupa dimasukkan ke jadwal harian ya bang. ”
c. Kontrak yang Akan Datang:
1) Topik:
“Besok kita akan berkenalan dengan 2 orang atau lebih ya bang ?”
2) Tempat:
“Tempatnya mau dimana bang?”
“Bagaimana kalau disini lagi saja?
3) Waktu:
“Mau jam berapa?”
“Berapa lama? Bagaimana kalau 10 menit?
“Sampai bertemu besok ya bang”
“Saya permisi dan selamat beristirahat”.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI TINDAKAN
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
RTL Perawat
1. Evaluasi kegiatan SP1 dan SP2
2. Evaluasi jadwal kegiatan
3. Anjurkan Tindakan selanjutnya
mempraktekkan berkenalan dengan 2
orang atau lebih
4. Ajarkan klien cara berkenalan dengan 2
orang atau lebih
5. Anjurkan klien memasukkan kegiatan
berkenalan dalam jadwal kegiatan harian
Pertemuan ke :3
Hari/ Tanggal : Minggu, 18 Desember 2022
Nama Klien (Inisial) : Tn.M
Tempat : Rumah klien
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien:
DS:
Klien mengatakan mulai percaya diri untuk berinteraksi dengan orang lain
Klien mengatakan masih sulit untuk mengawali pembicaraan
DO:
Klien tampak mampu mempraktikan cara berkenalan dengan 1 orang
Klien tampak sedikit malu untuk berkenalan dengan orang lain
Klien tampak kesulitan untuk memulai pembicaraan
2. Diagnosa Keperawatan: Isolasi Sosial
3. Tujuan Khusus:
Klien mampu berinteraksi denga 2 orang atau lebih secara bertahap
Klien mampu mengungkapkan perasaaanya saat berkenalan dengan orang lain
4. Tindakan Keperawatan:
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
Memberikan kesempatan kepada klien berkenalan dengabn dua orang atau lebih
Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
Pertemuan ke :4
Hari/ Tanggal : Senin, 2 Januari 2023
Nama Klien (Inisial) : Tn.M
Tempat : Rumah klien
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien:
DS:
Ibu klien mengatakan sejak ditinggal istri dan anaknya Tn.M menjadi sangat pendiam
Ibu klien mengatakan Tn.M tidak mau keluar rumah dan tidak mau berinteraksi
dengan masyarakat sekitar.
DO:
Ibu klien tampak cemas dan khawatir
Ibu klien tampak menerima perawat dengan hangat
2. Diagnosa Keperawatan: Isolasi Sosial
3. Tujuan Khusus:
Keluarga mampu mengenal masalah isolasi sosial pada anggota keluarga
Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami masalah isolasi sosial
4. Tindakan Keperawatan:
Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien
Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala isolasi sosial yang dialami klien beserta
proses terjadinya
Menjelaskan cara-cara merawat klien isolasi sosial
B. Strategi Komunikasi Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik:
“Assalamualaikum wr.wb, Selamat pagi ibu”
b. Evaluasi/ validasi:
“Bagaimana perasaan ibu hari ini?” Bagaimana keadaan Tn.M?”
c. Kontrak:
1) Topik:
“Bagaimana kalo kita berbincang-bincang tentang masalah Tn.M dan cara
perawatanya?”
2) Tempat:
“Mau dimana kita berdiskusi ?”
“Bagaimana kalau di sini saja”.
3) Waktu:
“Berapa lama ibu punya waktu?”
“Bagaimana kalau kita berdiskusi selama 30 menit?”
4) Tujuan:
“Tujuannya agar Keluarga mengetahui dan bisa merawat pasien dengan isolasi
sosial”
2. Kerja
“Apa masalah yang dihadapi dalam merawat anak Ibu?’
“Apa yang sudah dilakukan?”
“Masalah yang dialami Tn.M disebut isolasi sosial. Ini adalah salah satu gejala penyakit
yang juga dialami oleh pasien gangguan jiwa lain”
“Tanda-tandanya antaralain tidak mau bergaul dengan orang lain, mengurung diri”
“Kalaupun bicara hanya sebentar dan wajah menunduk”
“Biasanya maslaah ini muncul karena memiliki pengalaman yang mengecewakan saat
berhubungan dengan orang lain, seperti ditolak, tidak dihargai atau berpisah dengan
orang terdekat”
“Apabila masalah isolasi sosial ini tidak diatasi maka seseorang bisa mengalami resiko
bunuh diri.”
“Untuk menghadapi keadaan yang demikian, Ibu dan anggota keluarga yang lainya
harus sabar”
“Dan untuk merawat Tn.M keluarga perlu melakukan beberapa hal”
“Pertama keluarga harus membina hubungan saling percaya dengan Tn.M. Caranya
dengan bersikap peduli dan jangan ingkar janji.”
“Kedua keluarga perlu memberikan semangat dan dorongan kepada Tn.M untuk
melakukan kegiatan bersama-sama dengan orang lain”
“Berikan pujian yang wajar dan jangan mencela kondisi Tn.M”
“Selanjutnya jangan biarkan Tn.M sendiri. Buat jadwal bercakap-cakap dengan Tn.M,
misalnya sholat bersama, makan bersama, rekreasi bersama dan melakukan kegiatan
dirumah bersama-sama”
“Nah bagaimana kalau sekarang kita latihan untuk melakukan semua cara itu”
“Begini contoh komunikasinya”
“Nak, Ibu lihat sekarang sudah bisa bercakap-cakap dengan orang lain”
“Perbincanganya juga lumayan lama, Ibu senang sekali melihat perkembangan kamu
Nak!”
“Coba kamu berbincang-bincang dengan tetangga yang lain”
“Nah sekarang Ibu lakukan cara komunikasi seperti yang saya contohkan”
“Bagus Ibu telah memperagakan dengan baik sekali”
“Sampai disini ada yang ingin ibu tanyakan?”
3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subyektif :
“Bagaimana perasaan Ibu setelah Kita Latihan tadi?”
2) Evaluasi Obyektif:
“Coba ibu ulangi apa yang dimaksud dengan isolasi sosial dan tanda-tanda orang
yang mengalami isolasi sosial?”
“Selanjutnya dapat ibu sebutkan Kembali cara merawat anak Ibu yang
mengalami isolasi sosial?”
b. Rencana Tindak Lanjut:
“Bagus sekali Ibu, nanti kalau ketemu anak ibu”.
“Coba ibu lakukan dan tolong ceritakan kepada anggota keluarga yang lain agar
mereka melakukan hal yang sama”
c. Kontrak yang Akan Datang:
1) Topik:
“Besok kita ketemu lagi untuk latihan langsung pada Tn.M ya bu”
2) Tempat:
“Tempatnya mau dimana bu?”
“Bagaimana kalau disini lagi saja?
3) Waktu:
“Mau jam berapa bu?”
“Berapa lama? Bagaimana kalau 10 menit?
“Saya izin pamit ya bu”.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI TINDAKAN
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
Pertemuan ke :5
Hari/ Tanggal : Selasa, 3 Januari 2023
Nama Klien (Inisial) : Tn.M
Tempat : Rumah klien
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien:
DS:
Keluarga klien mengatakan paham tentang pengertian, tanda gejala isolasi sosial yang dialami
pasien
Keluarga mengatakan paham dan mampu merawat pasien sesuai yang dijelaskan
DO:
Ibu klien tampak mampu merawat klien langsung
Ibu klien tampak kooperatif
2. Diagnosa Keperawatan: Isolasi Sosial
3. Tujuan Khusus:
Keluarga Klien mampu merawat klien dengan isolasi sosial
Keluarga klien mampu mempraktekkan cara merawat klien isolasi sosial
Keluarga klien mampu merawat langsung klien isolasi sosial
4. Tindakan Keperawatan:
Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat klien dengan isolasi sosial
Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada klien isolasi sosial
B. Strategi Komunikasi Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik:
“Assalamualaikum wr.wb, Selamat pagi ibu”
b. Evaluasi/ validasi:
“Bagaimana perasaan ibu hari ini?” Bagaimana keadaan Tn.M?”
“Ibu masih ingat latihan merawat anak ibu seperti yang kita pelajari hari yang lalu?”
c. Kontrak:
1) Topik: “Bagaimana kalau hari ini kita praktekan langsung ke Tn.M”
2) Tempat:
“Mau dimana tempatnya bu?”
“Bagaimana kalau di sini saja”.
3) Waktu:
“Berapa lama ibu punya waktu?”
“Bagaimana kalau 30 menit?”
4) Tujuan:
“Tujuannya agar Keluarga mengetahui dan bisa merawat pasien dengan isolasi
sosial”
2. Kerja
“Bagaimana perasaan abang hari ini?”
“Baik bu, sekarang ibu bisa praktekkan apa yang sudah kita pelajari hari yang lalu”
(Saudara mengobservasi keluarga mempraktekkan cara merawat pasien seperti yang
dilatih pada pertemuan sebelumnya)
“Bagaimana perasaan abang saat berbincang-bincang dengan ibu abang?”
3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subyektif :
“Bagaimana perasaan Ibu setelah kita praktikan tadi?”
2) Evaluasi Obyektif:
“Ibu sudah bagus sekali”
b. Rencana Tindak Lanjut:
“Mulai sekarang ibu sudah bisa melakukan cara merawat anak ibu ya”
c. Kontrak yang Akan Datang:
1) Topik:
“Besok kita ketemu lagi untuk mendiskusikan pengalaman ibu melakukan cara
merawat yang sudah kita pelajari”
2) Tempat:
“Tempatnya mau dimana bu?”
“Bagaimana kalau disini lagi saja?
3) Waktu:
“Mau jam berapa bu?”
“Berapa lama? Bagaimana kalau 10 menit?
“Saya izin pamit ya bu”.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI TINDAKAN
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
Pertemuan ke :6
Hari/ Tanggal : Rabu, 4 Januari 2023
Nama Klien (Inisial) : Tn.M
Tempat : Rumah klien
1. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien:
DS:
Tn.M mengatakan merasa sedih , malu dan merasa gagal sebagai seorang suami dan
ayah karena tidak mampu memenuhi kebutuhan keluarganya
Tn.M mengatakan dirinya tidak memiliki peran apa-apa dalam keluarga, malah
merepotkan ibunya
Tn.M mengatakan waktu SMA merasa dirinya dijauhi oleh teman-temannya karena
menganggap dirinya bodoh.
Tn.M mengatakan tidak menyukai tubuhnya yang pendek.
DO:
Klien tampak sedih
Klien tampak lesu
Klien tampak bicara lambat
Klien tampak berbicara dengan suara yang kecil.
Klien tampak kontak mata kurang
Klien tampak sering memandang ke bawah
2. Diagnosa Keperawatan: Harga Diri Rendah
3. Tujuan Khusus:
Klien mampu membina hubungan saling percaya
Klien mampu mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
Klien mampu melatih kegiatan yang dipilih sesuai kemampuan
Klien mampu merencanakan kegiatan yang dilatih
4. Tindakan Keperawatan:
Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
Membantu klien menilai kemampuan klien yang masih dapat dilakukan
Membantu klien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan
klien
Melatih klien sesuai kemampuan yang dipilih
Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan klien
Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
RTL Perawat
1. Anjurkan klien untuk melakukan Latihan
merapihkan tempat tidur
2. Anjurkan klien memasukkan kegiatan
yang dipilih (merapihkan tempat tidur)
dalam jadwal kegiatan harian
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PADA HARGA DIRI RENDAH
SP 2 Pasien
Pertemuan ke 7
Pertemuan ke :7
Hari/ Tanggal : Kamis, 5 Januari 2023
Nama Klien (Inisial) : Tn.M
Tempat : Rumah klien
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien
DS:
Klien mengatakan masih merasa sedih dan merasa gagal sebagai seorang suami dan
ayah
Klien mengatakan dirinya tidak berguna
Klien mengatakan bisa merapihkan tempat tidur karena dibantu
DO:
Klien mampu melakukan hal positif dengan merapihkan tempat tidur
Klien tampak masih sedih
Klien tampak kontak mata kurang
Klien tampak sering menunduk
2. Diagnosa Keperawatan: Harga Diri Rendah
3. Tujuan Khusus:
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
Melatih kemampuan kedua klien
Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
4. Tindakan Keperawatan:
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
Melatih kemampuan kedua klien
Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik:
“Assalamualaikum wr.wb, Selamat pagi bang”
“Masih ingat dengan saya? Nama saya siapa?”
b. Evaluasi/ validasi:
“Bagaimana perasaan abang hari ini?”
“Apakah masih merasakan perasaan negatif?”
“Apakah sudah berkurang?”
“Bagaimana dengan kegiatan merapihkan tempat tidurnya”
“Mari kita lihat jadwal harian abang.” “Bagus sekali”
c. Kontrak:
1) Topik:
“Sesuai dengan kesepakatan kemarin, hari ini kita akan melanjutkan Latihan
kegiatan yang kedua. Hari ini kita mau latihan mencuci piring ya?”
2) Tempat: “Kita lakukan di dapur rumah abang ya ?”
3) Waktu: “Mau berapa lama kita Latihan mencuci piring, 15 menit ya bang”
4) Tujuan:
“Tujuannya agar abang dapat melakukan kegiatan sesuai kemampuan yang
dimiliki”
2. Kerja
“Baik abang kita akan melakukan kegiatan mencuci piring ya”
“Ini adalah Latihan kita yang ke 2”
“Sebelum kita mulai kegiatan mencuci piring, kita persiapkan pelengkapnya dahulu ya”
“Apa saja sih yang harus kita siapkan”
“Wah bagus sekali”
“Jadi sebelum kita mencuci piring, kita persiapkan sabun cuci, piring, spon busa, lalu air
bersih”
“Langkah-langkahnya, pertama kita buang terlebih dahulu sisa-sisa makanan yang ada
dipiring”
“Buang ketempat sampah ya”
“Kemudian ambil sabun, setelah itu cuci piringnya sampai bersih”
“Kemudian cuci gelas dan sendoknya”
“Kemudian bilas dengan air bersih”
“Setelah itu masukkan piring, gelas, sendok bersihnya kedalam rak piring”
“Boleh coba lakukan cara mencuci piring”
“Bagus sekali”
“Sekarang abang bisa membedakan piring sebelum dicuci dan setelah dicuci”
“Setiap melakukan kegiatan, jangan lupa dimasukkan kedalam jadwal kegiatan harian
ya”
3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subyektif:
“Bagaimana perasaan abang setelah kita latihan mencuci piring?”
2) Evaluasi Obyektif :
“Coba abang sebutkan kambali bagaimana cara mencuci piring?”
“Wah bagus sekali, hebat”.
b. Rencana Tindak Lanjut:
“Nah sekarang mari kita masukkan kedalam jadwal kegiatan harian abang ya”
“Abang mau berapa kali melakukanya?”
“Jangan lupa setiap melakukan kegiatan dimasukkan ke jadwal harian ya””
c. Kontrak yang Akan Datang:
1) Topik:
“Besok saya akan datang kembali, untuk melatih kemampuan abang yang
ketiga ya”
2) Tempat:
“Tempatnya mau dimana bang?”
3) Waktu:
“Mau jam berapa?”
“Berapa lama? Bagaimana kalau 15 menit?
“Sampai bertemu besok ya bang”
“Saya permisi dan selamat beristirahat”.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI TINDAKAN
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
A:
Tindakan Keperawatan (SP I IPasien)
Masalah harga diri rendah
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
belum teratasi
klien
2. Melatih kemampuan kedua klien
P:
(mencuci piring)
1. Review ulang SP2P
3. Menganjurkan klien memasukkan dalam
2. Anjurkan klien memasukkan
jadwal kegiatan harian
latihan mencuci piring ke
dalam jadwal kegiatan harian
RTL Perawat 3. Melatihan kegiatan ketiga
1. Anjurkan klien untuk melakukan Latihan yang dimiliki klien yaitu
kemampuan klien mencuci piring menyapu lantai
2. Anjurkan klien memasukkan kegiatan
yang dipilih (mencuci piring) dalam
jadwal kegiatan harian
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PADA HARGA DIRI RENDAH
SP 3 Pasien
Pertemuan ke 8
Pertemuan ke :8
Hari/ Tanggal : Jum’at, 6 Januari 2023
Nama Klien (Inisial) : Tn.M
Tempat : Rumah klien
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien
DS:
Klien mengatakan masih merasa sedih
Klien mengatakan masih merasa gagal sebagai seorang suami dan ayah
Klien mengatakan merasa senang bisa mencuci piring
DO:
Klien tampak mampu mencuci piring
Klien tampak senang
Klien tampak kontak mata kurang
Klien tampak sering menunduk
2. Diagnosa Keperawatan: Harga Diri Rendah
3. Tujuan Khusus:
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
Melatih kemampuan ketiga klien
Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
4. Tindakan Keperawatan:
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
Melatih kemampuan ketiga klien
Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik:
“Assalamualaikum wr.wb, Selamat pagi bang”
“Masih ingat dengan saya? Nama saya siapa?”
b. Evaluasi/ validasi:
“Bagaimana perasaan abang hari ini?”
“Apakah masih merasakan perasaan negatif?”
“Apakah sudah berkurang?”
“Bagaimana dengan kegiatan merapihkan tempat tidurnya & mencuci piringnya?”
“Mari kita lihat jadwal harian abang.” “Bagus sekali”
c. Kontrak
1) Topik:
“Sesuai dengan kesepakatan kemarin, hari ini kita akan melanjutkan Latihan
kegiatan yang ketiga. Hari ini kita mau latihan menyapu lantai ya?”
2) Tempat:
“Kita mau menyapu lantai dimana?”
3) Waktu: “Mau berapa lama kita Latihan menyapu lantai? 15 menit ya bang”
4) Tujuan:
“Tujuannya agar abang dapat melakukan kegiatan sesuai kemampuan yang
dimiliki”
2. Kerja
“Baik abang kita akan melakukan kegiatan menyapu lantai ya”
“Ini adalah Latihan kita yang ke 3”
“Sebelum kita mulai kegiatan menyapu lantai, kita persiapkan pelengkapnya dahulu ya”
“Menurut abang apa saja yang kita perlukan untuk menyapu lantai?
“Benar sekali, kita harus menyiapkan sapu dan pengki”
“Bagaimana cara menyapu yang abang ketahui?”
“Menyapu kita lakukan dari arah sudut ruangan. Kemudian menyapi bagian bawah meja
dan kursi ya. Bagian bawah tempat tidur juga harus disampu ya.”
“Jika sudah, debu dan sampahnya kita tampung di pengki. Terakhir kita buang ke
tempat sampah ya.
“Bagaimana abang sudah mengerti? Coba abang praktikan”
“Bagus sekali”
“Sekarang abang bisa menyapu lantai”
“Setiap melakukan kegiatan, jangan lupa dimasukkan kedalam jadwal kegiatan harian”
3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subyektif:
“Bagaimana perasaan abang setelah kita latihan menyapu lantai?”
2) Evaluasi Obyektif :
“Coba abang sebutkan kambali bagaimana cara menyapu lantai?”
“Wah bagus sekali, hebat”.
b. Rencana Tindak Lanjut:
“Nah sekarang mari kita masukkan kedalam jadwal kegiatan harian abang ya”
“Abang mau berapa kali melakukanya?”
“Jangan lupa setiap melakukan kegiatan dimasukkan ke jadwal harian ya””
d. Kontak yang Akan Datang:
1) Topik:
“Besok saya akan datang kembali untuk berdiskusi tentang cara mengobrol
emosi abang ya”
2) Tempat:
“Tempatnya mau dimana bang?”
3) Waktu:
“Mau jam berapa?”
“Berapa lama? Bagaimana kalau 15 menit?
“Sampai bertemu besok ya bang”
“Saya permisi dan selamat beristirahat”.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI TINDAKAN
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
Pertemuan ke :9
Hari/ Tanggal : Selasa, 10 Januari 2023
Nama Klien (Inisial) : Tn.M
Tempat : Rumah klien
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien
DS:
Ibu klien mengatakan sejak ditinggal istri dan anak, Tn.M menjadi emosional
Ibu klien mengatakan Tn.M sering menendang dan melempar barang jika sedang
kesal.
Tn.M mengatakan tidak terima dirinya dipecat dari pekerjaannya sebagai security
Tn.M merasa kesal dengan atasan yang telah memecat dirinya.
Tn.M mengatakan emosinya sering berubah-berubah dan tidak stabil
DO:
Tn.M tampak kesal jika dibahas penyebab dirinya di PHK
Wajah tampak tegang
Pandangan tampak tajam
Tangan tampak mengepal
Suara meninggi
2. Diagnosa Keperawatan: Harga Diri Rendah
3. Tujuan Khusus:
Klien mampu membina hubungan saling percaya
4. Tindakan Keperawatan:
Mengidentifikasi penyebab PK
Mengidentifikasi tanda dan dgejala PK
Mengidentifikasi Pk yang dilakukan
Mengidentifikasi akibat PK
Menyebutkan cara mengontrol PK
Membantu klien mempraktekkan Latihan cara mengontrol fisik I (Nafas dalam)
Menganjurkan klien memasukkaan dalam jadwal kegiatan harian
RTL Perawat
1. Evaluasi SP1 Pasien
2. Anjurkan untuk terus melakukan
relaksasi nafas dalam
3. Anjurkan klien memasukkan kegiatan
relaksasi nafas dalam kedalam jadwal
harian kegiatan pasien
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PADA RESIKO PERILAKU KEKERASAN
SP 2 Pasien
Pertemuan ke 10
Pertemuan ke : 10
Hari/ Tanggal : Rabu, 11 Januari 2023
Nama Klien (Inisial) : Tn.M
Tempat : Rumah klien
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien
DS:
Ibu klien mengatakan sejak ditinggal istri dan anak, Tn.M menjadi emosional
Ibu klien mengatakan Tn.M sering menendang & melempar barang jika kesal.
Tn.M mengatakan emosinya sering berubah-berubah dan tidak stabil
Tn.M mengatakan mengerti cara mengendalikan emosi dengan teknik napas dalam
DO:
Tn.M tampak mampu mempraktikan cara mengendalikan emosi dengan teknik napas dalam
Tn.M tampak kesal jika dibahas penyebab dirinya di PHK
Wajah tampak tegang
Pandangan tampak tajam
Tangan tampak mengepal
Suara meninggi
2. Diagnosa Keperawatan: Resiko perilaku kekerasan
3. Tujuan Khusus:
Melatih cara mencegah/ mengontrol perilaku kekerasan secara fisik kedua
Mengevaluasi latihan nafas dalam
Melatih cara fisik ke-2: pukul kasur dan bantal
Menyusun jadwal kegiatan harian cara kedua
4. Tindakan Keperawatan:
Evaluasi jadwal kegiatan harian klien
Latih klien mengontrol PK dengan cara fisik II (Memukul bantal)
Anjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik:
“Assalamualaikum wr.wb, Selamat pagi bang”
“Masih ingat dengan saya? Nama saya siapa?”
b. Evaluasi/ validasi:
“Bagaimana perasaan abang hari ini?”
“Apakah abang semalam bisa tidur?”
“Bagaimana perasaan mba saat ini, adakah hal yang menyebabkan abang marah?”
c. Kontrak
1) Topik:
“Sesuai dengan kesepakatan kemarin, hari ini kita belajar cara mengendalikan
emosi atau marah dengan cara fisik kedua yaitu dengan memukul bantal.”
2) Tempat: “Kita mau berbincang-bincang dimana?”
3) Waktu: “Mau berapa lama kita berbincang-bincang? 10 menit ya bang”
4) Tujuan: “Tujuannya agar abang tau cara mengendalikan emosi”
2. Kerja
”Kalau ada yang menyebabkan abang marah dan muncul perasaan kesal, selain nafas
dalam abang dapat memukul kasur dan bantal.”
“Jadi kalau nanti abang kesal atau marah, abang langsung kekamar dan lampiaskan
marah tersebut dengan memukul bantal dan kasur”
“Nah coba abang lakukan memukul bantal dan kasur ya”
“Bagus sekali abang bisa melakukannya!”
“ Nah cara ini pun dapat dilakukan secara rutin jika ada perasaan marah.”
“Jangan lupa ketika abang marah dan abang lakukan latihan ini, abang tuliskan dibuku
catatan harian abang ya.”
3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subyektif:
“Bagaimana perasaan abang setelah kita latihan mengendalikan emosi dengan
memukul bantal?”
2) Evaluasi Obyektif :
“Bisakah abang sebutkan cara mengendalikan emosi yang sudah kita pelajari?”
“Coba dipraktekan kembali cara mengendalikan emosi dengan cara fisik 2?”
b. Rencana Tindak Lanjut:
“Jangan lupa setiap melakukan kegiatan dimasukkan ke jadwal harian ya”
c. Kontak yang Akan Datang:
1) Topik:
“Baik, besok saya akan datang kembali untuk latihan megendalikan emosi atau
merah dengan cara verbal/ bicara yang baik?”
2) Tempat: “Tempatnya mau dimana bang?”
3) Waktu: “Mau jam berapa?” “Berapa lama? Bagaimana kalau 10 menit?
“Sampai bertemu besok ya bang”
“Saya permisi dan selamat beristirahat”.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI TINDAKAN
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
RTL Perawat
1. Evaluasi SP1 dan SP2 Pasien
2. Evaluasi jadwal kegiatan harian
3. Anjurkan untuk terus melakukan relaksasi
nafas dalam dan memukul bantal
4. Anjurkan klien memasukkan kegiatan
memukul bantal kedalam jadwal harian
kegiatan pasien