Anda di halaman 1dari 10

AMTSALUL QUR’AN

Farid Rifai
1706129920
Sabtu, 20 Oktober 2018

Amtsalul Qur'an
PENDAHULUAN
 Allah SWT menggunakan banyak perumpamaan (amtsal)
dalam Al-Qur’an. Hal ini bertujuan agar manusia memahami,
mempelajari, berfikir, mengambil hikmah dan selalu
mengingat.
 Perumpamaan di dalam Al-Qur’an adalah salah satu metode
dalam mengungkapkan berbagai penjelasan dan segi-segi
kemukjizatan.
 Menyerupakan sesuatu yang ghaib dengan sesuatu yang ada,
sesuatu yang abstrak dengan sesuatu yang konkrit, juga
dengan menganalogikan sesuatu dengan hal yang serupa.
 Makna yang baik dapat menjadi lebih indah, menarik dan
mempesona.
Amtsalul Qur'an
PENGERTIAN
 Secara bahasa, amtsal adalah bentuk jamak dari matsal, mitsl dan matsil. Yang
berarti sama, atau sering diartikan dengan perumpamaan.
 Secara istilah, ada beberapa pendekatan:
1. Mitsl adalah ucapan yang disebutkan untuk menggambarkan ungkapan lain yang
dimaksudkan untuk menyamakan atau menyerupakan keadaan sesuatu yang
diceritakan dengan keadaan sesuatu yang dituju. Contoh: kalimat: banyak
panahan dengan tanpa ada orang yang memanah, maksudnya adalah banyak
musibah yang terjadi karena salah langkah.
2. Mitsl adalah majas atau kiasan. Contoh: sebuah syair: tiadalah harta dan keluarga
melainkan bagaikan titipan; pada suatu hari titipan itu pasti akan dikembalikan.
Penyair menyerupakan harta dan keluarga dengan benda titipan yang dititipkan
oleh seseorang kepada kita dan suatu saat bisa diambil sewaktu-waktu.
3. Mistl adalah mengungkapkan suatu makna yang abstrak dalam bentuk sesuatu
yang konkrit yang elok dan indah. Contoh: ungkapan ilmu itu seperti cahaya
Amtsalul Qur'an
PENGERTIAN
 Definisi Amtsalul Qur’an: Menampakkan pengertian yang abstrak dalam bentuk
yang indah dan singkat yang mengena dalam jiwa baik dalam bentuk tasybih
maupun majas mursal (ungkapan bebas).
 Rasulullah SAW bersabda perihal kedudukan Amtsal di dalam Al-Qur’an:
“Sesungguhnya Al-Qur’an itu turun dengan menggunakan lima sisi: halal, haram,
muhkam, mutasyabih dan amtsal. Kerjakanlah kehalalannya; tinggalkanlah
keharamannya; ikutilah muhkamnya; imanilah mutasyabihnya dan ambillah
pelajaran dari amtsalnya.” (HR Abu Hurairah)
 Ulama menggunakan istilah Amtsalul Qur’an untuk mempermudah dalam
mengungkap materi yang menjadi fokus tujuan sebuah ayat atau beberapa ayat
yang turun, dengan amtsalul Qur’an kita dapat mengungkap hakikat, makna dan
tujuan Al-Qur’an.

Amtsalul Qur'an
UNSUR-UNSUR AMTSAL
 Ada empat unsur Amtsal:
1. Wajhu Syabah/ segi perumpamaan
2. Adaatu Tasybih/ alat yang digunakan untuk tasybih
3. Musyabbah/ yang diperumpamakan
4. Musyabbah bih/ Sesuatu yang dijadikan perumpamaan

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan


oleh) orang-orang yang menafkahkan
hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan
sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir,
pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat
gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia
kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-
Nya) dan Maha Mengetahui (QS Al-Baqarah:
261)
Wajhu Syabah: “pertumbuhan yang berlipat-lipat”. Adaatu Tasybihnya
adalah kata ‘matsal’. Musyabbahnya adalah infaq atau shadaqah di jalan
Allah. Sedangkan Musyabbah bihnya adalah benih.
Amtsalul Qur'an
Macam-Macam Amtsal di dalam Al-Qur’an

Amtsalul Qur’an
Al-Amtsal Al-
Musharrahah
Al-Amtsal Al-
Kaminah
Al-Amtsal Al-
Mursalah

Amtsalul Qur'an
Macam-Macam Amtsal di dalam Al-Qur’an
1. Al-Amtsal Al-Musharrahah; Yaitu matsal yang di dalamnya
dijelaskan dengan lafadz matsal atau sesuatu yang
menunjukkan tasybih. Contohnya:
“Perumpamaan mereka (orang yang munafik)
adalah seperti orang yang menyalakan api,
maka setelah api itu menerangi sekelilingnya
Allah hilangkan cahaya (yang menyinari)
mereka dan membiarkan mereka dalam
kegelapan, tidak dapat melihat.”
(QS Al-Baqarah: 17)

Matsal yang berkenaan dengan api, karena di dalam api terdapat unsur cahaya. Salah satu kedudukan
orang munafik adalah mereka seperti orang yang menyalakan api untuk penerangan dan kemanfaatan;
Namun di sisi lain, Islam tidak memberikan pengaruh “nur” nya terhadap hati mereka, karena Allah SWT
menghilangkan cahaya yang ada dalam api tersebut dan membiarkan unsur membakar yang ada padanya.
Inilah perumpamaan orang munafik yang berkenaan dengan api.
Amtsalul Qur'an
Macam-Macam Amtsal di dalam Al-Qur’an
2. Al-Amtsal Al-Kaminah; yaitu matsal yang di dalamnya tidak disebutkan dengan jelas lafadz
tamsil tetapi ia menunjukkan makna-makna yang indah, menarik dalam kepadatan redaksinya dan
mempunyai pengaruh tersendiri bila dipindahkan kepada yang serupa dengannya.
Contohnya:
Ayat yang senada dengan perkataan: Sebaik-baik urusan adalah pertengahannya, yaitu:
Firman Allah mengenai sapi betina: “Mereka menjawab: mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk
Kami, agar Dia menerangkan kepada kami; sapi betina Apakah itu. Musa menjawab:
Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak
muda; pertengahan antara itu; Maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu“
(QS. Al-Baqarah: 68).

Firman Allah mengenai nafkah: “Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka
tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara
yang demikian” (QS. Al-Furqan: 67)

Firman Allah mengenai infaq: “Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu
dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena kamu menjadi tercela dan menyesal”
(QS. Al-Isra’ : 29)
Amtsalul Qur'an
Macam-Macam Amtsal di dalam Al-Qur’an
3. Al-Amtsal Al-Mursalah, yaitu kalimat-kalimat bebas yang tdak menggunakan lafadz
tasybih secara jelas, tetapi kalimat-kalimat tersebut berlaku sebagai tasybih.
Contoh:
a. “Bukankah subuh itu sudah dekat?” (QS Hud:81)
b. “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu” (QS Al-Baqarah: 216)
c. “Tiap-tiap diri bertanggungjawab atas apa yang telah diperbuatnya” (QS Al-Muddatsir: 38)
d. “Adakah balasan kebaikan selain dari kebaikan (pula)?” (QS Ar-Rahman: 60)
e. “untukmu agamamu, untukku agamaku” (QS Al-Kaafirun: 6)

Menurut sebagian ulama, kita boleh menggunakan amtsal mursalah dalam kehidupan sehari-
hari dengan maksud dan tujuan untuk mempengaruhi dan menyemangati jiwa. Dalam kondisi
tertentu kita butuh amtsal mursalah. Misalkan saat sedang kecewa terhadap situasi yang tidak
diharapkan, kita bisa mengingat ayat: “boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat
baik bagimu” agar kita ingat untuk tidak terlalu kecewa. Atau ketika diajak untuk mengikuti
ajaran sesat, maka kita bisa menjawab: “untukmu agamamu, untukku agamaku”

Amtsalul Qur'an
FAEDAH-FAEDAH AMTSAL
1. Menonjolkan sesuatu yang hanya dapat dijangkau dengan akal menjadi bentuk
konkrit yang dapat dirasa dan difahami oleh panca indra manusia.
2. Menyingkap hakikat-hakikat dan mengemukakan sesuatu yang tidak tampak
seakan-akan sesuatu yang tampak.
3. Mengumpulkan makna yang menarik lagi indah dalam ungkapan yang padat.
4. Memberi motivasi dan dorongan untuk mencontoh seperti yang digambarkan
dalam matsal.
5. Menjauhkan (tanfir), kebalikan dari no. 4
6. Untuk memuji orang yang diberi matsal.
7. Untuk menggambarkan sesuatu yang mempunyai sifat dipandang buruk oleh
orang banyak
8. Amtsal lebih berpengaruh pada jiwa, lebih efektif dalam memberi nasihat dan
lebih kuat dalam memberi peringatan serta lebih dapat memberikan kepuasan
hati
Amtsalul Qur'an

Anda mungkin juga menyukai