Anda di halaman 1dari 22

PRINSIP-PRINSIP MEDIA PEMBELAJARAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Media&Teknologi Pembelejaran

Dosen Pengampu :

Dr. Noorhapizah, ST., M.Pd

Wahdah Refia Rafianti, S.Sn., M.Pd

Disusun Oleh : Kelompok 10

Karen Amalin Lestyani 1910125320044

Sulistia Rahmah 1910125220039

Putri Puspita Dewi 1910125220104

Muhammad Safwan Hadi 1910125310035

Selvia Rahmawati 1910125220094

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

BANJARMASIN

2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb.

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan Karunia,
Rahmat, dan Hidayah-Nya yang berupa kesehatan, sehingga makalah yang berjudul “Prinsip-
prinsip Media Pembelajaran” dapat selesai tepat waktu. Makalah ini dibuat untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Media&Teknologi pembelajaran

Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa

2. Dr. Noorhapizah, ST., M.Pd dan Wahdah Refia Rafianti, S.Sn., M.Pd

3. Ayah dan Ibu tercinta dan Teman-teman kelas 4D PGSD FKIP Universitas
Lambung Mangkurat

Makalah ini disusun sebagai tugas kelompok mata kuliah Pendidikan Multikultural. Kami
berusaha menyusun makalah ini dengan segala kemampuan, namun makalah ini
kemungkinan masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi penulisan maupun segi
penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima
dengan senang hati demi perbaikan makalah selanjutnya.

Semoga makalah ini bisa memberikan informasi mengenai “Prinsip-prinsip Media


Pembelajaran” dan bermanfaat bagi para pembacanya. Atas perhatian dan kesempatan yang
diberikan untuk membuat makalah ini kami ucapkan terima kasih.

Banjarmasin, Februari 2021

Penyusun,

Kelompok 10

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii

BAB I .................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1

A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................................................... 2

BAB II ................................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ................................................................................................................... 3

A. Pengertian Media Pembelajaran ............................................................................... 3


B. Contoh-contoh Media Pembelajaran ......................................................................... 6
C. Efektivitas Media Pembelajaran ............................................................................... 7
D. Taraf Berpikir Siswa dalam Media Pembelajaran .................................................... 8
E. Interaktivitas Media Pembelajaran ........................................................................... 9
F. Ketersediaan media pembelajaran .......................................................................... 10
G. Minat siswa Dalam Media Pembelajaran ............................................................... 10
H. Kemampuan Guru Menggunakan Media Pembelajaran ......................................... 10
I. Alokasi Waktu ........................................................................................................ 11
J. Fleksibelitas Media Pembelajaran .......................................................................... 11
K. Keamanan Penggunaan Media Pembelajaran ......................................................... 12
L. Kualitas Teknis Media Pembelajaran ..................................................................... 16

BAB III ............................................................................................................................... 18

PENUTUP ........................................................................................................................... 18

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 18
B. Saran ....................................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Media pembelajaran mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Karakteristik
tersebut dapat dilihat menurut kemampuan media pembelajaran untuk
membangkitkan rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan,
maupun pembauan atau penciuman. Dari karakteristik ini, untuk memilih suatu media
pembelajaran yang akan digunakan oleh seorang guru pada saat melakukan proses
belajar mengajar, dapat disesuaikan dengan suatu situasi tertentu. Media berasal dari
bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti
“Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan
penerima pesan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran.
Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah
teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Media pembelajaran sangat banyak macamnya, tentunya tidak digunakan sekaligus.
Untuk itu perlu dipilih secara cermat, media mana yang lebih tepat untuk mencapai
tujuan pembelajaranyang telah ditetapkan. Kriteria yang paling utama dalam
pemilihan media adalah media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau
kompetensi yang dicapai. Karena media pembelajaran merupakan faktor terpenting
dalam peningkatan kualitas pembelajaran. Hal tersebut disebabkan adanya
perkembangan teknologi dalam bidang pendidikan yang menuntut efisiensi dan
efektivitas dalam pembelajaran.
Sehubungan dengan penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran, para
pengajar perlu cermat dalam pemilihan atau penetapan media dalam kegiatan yang
akan digunakannya. Kecermatan dan ketetapan dalam pemilihan media akan
menunjang efektivitas kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Disamping itu juga,
kegiatan pembelajaran menjadi menarik sehingga dapat menimbulkan motivasi
belajar. Dan perhatian siswa menjadi terpusat kepada topik yang dibahas dalam
kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja prinsip-prinsip dalam memilih media pembelajaran ?
2. Apa saja kriteria pemilihan media pembelajaran yang baik ?
3. Apa saja langkah-langkah pemilihan media ?
4. Apa saja contoh media pembelajaran ?
C. Tujuan
1. Mengetahui prinsip-prinsip dalam memilih media pembelajaran
2. Mengetahui kriteria pemilihan media pembelajaran yang baik
3. Mengetahui langkah-langkah dalam pemilihan media pembelajaran
4. Mengetahui contoh-contoh dalam media pembelajaran

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Media pembelajaran


Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Menurut Sadiman, dkk (2006)
bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Trianto (2010) mengatakan media sebagai komponen strategi pembelajaran
merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin diteruskan
kepada sasaran atau penerima pesan tersebut, dan materi yang ingin disampaikan
adalah pesan pembelajaran, dan tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya proses
belajar. Arsyad (2013) mengatakan bahwa media sebagai perantara yang digunakan
pengguna untuk menyampaikan pendapat kepada penerima yang dituju.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat dinyatakan media merupakan sebuah
alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau sebagai perantara saluran
komunikasi antara pemberi pesan dengan yang menerima pesan. Dengan kata lain,
media adalah alat bantu atau komponen yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan minat siswa dalam proses belajar sehingga kegiatan pembelajaran
berlangsung secara efektif.
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya
memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan
berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran dapat melibatkan dua pihak yaitu siswa
sebagai pembelajar dan guru sebagai fasilitator. Yang terpenting dalam kegiatan
pembelajaran adalah terjadinya proses belajar (learning process). Sebab sesuatu
dikatakan hasil belajar kalau memenuhi beberapa ciri berikut : (1) belajar sifatnya
disadari, dalam hal ini siswa merasa bahwa dirinya sedang belajar, timbul dalam
dirinya motivasi-motivasi untuk memiliki pengetahuan yang diharapkan sehingga
tahapan-tahapan dalam belajar sampai pengetahuan itu dimiliki secara permanen
(retensi) betul-betul disadari sepenuhnya. (2) hasil belajar diperoleh dengan adanya

3
proses, dalam hal ini pengetahuan diperoleh tidak secara spontanitas, instant, namun
bertahap (sequensial).
pengertiannya. Kata "media" berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari
kata "medium". Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar.
Akan tetapi sekarang kata tersebut digunakan, baik untuk bentuk jamak maupun
mufrad. Kemudian telah banyak pakar dan juga organisasi yang memberikan batasan
mengenai pengertian media. Beberapa diantaranya mengemukakan bahwa media
adalah sebagai berikut :
• Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Jadi media adalah perluasan dari guru.
• National Education Asociation (NEA) memberikan batasan bahwa media
merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk
teknologi perangkat kerasnya.
• Briggs berpendapat bahwa media merupakan alat untuk memberikan
perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar.
• Asociation of Education Comunication Technology (AECT) memberikan
batasan bahwa media merupakan segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk
proses penyaluran pesan.
• Sedangkan Gagne brpendapat bahwa berbagai jenis komponen dalam
lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar.
Menurut Heinich, (1993) media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal
dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata "medium" yang secara
harfiah berarti "perantara" yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima
pesan (a receiver). Heinich mencontohkan media ini seperti film, televisi, diagram,
bahan tercetak (printed materials), komputer, dan instruktur. Contoh media tersebut
bisa dipertimbangkan sebagai media pembelajaran jika membawa pesan-pesan
(messages) dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Heinich juga mengaitkan
hubungan antara media dengan pesan
dan metode (methods).
Selain pengertian media yang telah diuraikan di atas, masih terdapat pengertian
lain yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Berikut beberapa pengertian media
pembelajaran::

4
1. Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran.
2. Sarana fisik untuk menyampaikan isilmateri pembelajaran seperti buku, film, video,
slide, dan sebagainya.
3. Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar, termasuk
teknologi perangkat kerasnya.
Media pembelajaran selalu terdiri atas dua unsur penting, yaitu unsur peralatan
atau perangkat keras (hardware) dan unsur pesan yang dibawanya (message/software).
Dengan demikian perlu sekali Anda camkan, media pembelajaran memerlukan
peralatan untuk menyajikan pesan, namun yang terpenting bukanlah peralatan itu,
tetapi pesan atau informasi belajar yang dibawakan oleh media tersebut Perangkat
lunak (software) adalah informasi atau bahan ajar itu sendiri yang akan disampaikan
kepada siswa, sedangkan perangkat keras (hardware) adalah sarana atau peralatan
yang digunakan untuk menyajikan pesan/bahan ajar
tersebut. Untuk lebih jelasnya, sebaiknya perhatikan contoh sederhana berikut ini:
Pesawat televisi yang tidak mengandung pesan/bahan ajar belum bisa disebut media
pembelajaran, itu hanya peralatan saja atau perangkat keras saja. Agar dapat disebut
sebagai media pembelajaran maka pesawat televisi tersebut harus mengandung
informasi atau pesan atau bahan ajar yang akan disampaikan. Ada pengecualian,
apabila Anda misalnya saja menggunakan pesawat televisi sebagai alat peraga untuk
menerangkan tentang komponen-komponen yang ada dalam pesawat televisi dan cara
kerjanya, maka pesawat televisi yang Anda gunakan tersebut dapat berfungsi sebagai
media pembelajaran.

Berkembangnya paradigma pendidikan mempengaruhi perkembangan media


pembelajaran, adalah sebagai berikut:
a. Dalam paradigma pertama, media pembelajaran sama dengan alat peraga audio
visual yang dipakai oleh instruktur untuk melaksanakan tugasnya.
b. Dalam paradigma kedua, media dipandang sebagai sesuatu yang
dikembangkan secara sistemik serta berpegang kepada kaidah komunikasi.
c. Dalam paradigma ketiga, media dipandang sebagai bagian integral dalam sistem
pembelajaran dan karena itu menghendaki adanya perubahan pada komponen-
komponen lain dalam proses pembelajaran.

5
d. Media pembelajaran, dalam paradigma keempat, lebih dipandang sebagai salah satu
sumber yang dengan sengaja dan bertujuan dikembangkan dan atau dimanfaatkan
untuk keperluan belajar.

B. Contoh-Contoh Media Pembelajaran


• Media Visual
Jenis media pembelajaran visual adalah media yang mengandalkan penglihatan
penglihatan. Jenis media pembelajaran ini menampilkan materianya dengan
menggunakan alat proyeksi atau proyektor. Pesan yang akan disampaikan ke dalam
bentuk visual. Selain itu, fungsi media visual juga berguna untuk menarik perhatian,
memperjelas materi yang disajikan, menggambarkan fakta yang mungkin dapat
dengan mudah dicerna dan diingat dalam bentuk visual. Jenis media pembelajaran
visual yang dibedakan menjadi dua yaitu media visual diam dan media visual gerak.
1. Diam media visual. Diam
media visual bisa berupa foto, ilustrasi, flashcard, bingkai film, OHP, grafik, bagan,
diagram, poster, peta, dan lain-lain.
2. Media visual gerak
Media visual bergerak bisa berupa gambar-gambar proyeksi seperti film bisu dan lain-
lain.

• Media Audiu Visual


Jenis media pembelajaran audio visual merupakan media yang mampu
menampilkan suara beserta gambar. Ditinjau dari konteksnya media audio visual yang
dibedakan menjadi 2 yaitu media audio visual diam, seperti diam TV atau film
rangkai bersuara, dan media audio visual gerak, seperti film TV atau gambar bersuara.

• Media Sarbaneka
Jenis media pembelajaran serbaneka merupakan media yang dikalahkan dengan
potensi di suatu daerah, di sekitar sekolah atau di lokasi lain atau di masyarakat.
Contoh jenis media pembelajaran serbaneka antara lain adalah:
1. Papan (board) yang termasuk dalam media ini di antaranya papan tulis, papan
buletin, papan flanel, papan magnetik, papan listrik, dan papan paku.
2. Media tiga dimensi di antaranya model, mock up, dan diorama.

6
3. Realita adalah benda-benda nyata seperti apa adanya atau sekolah. Contoh
penggunaan realita misalnya guru membawa kelinci, burung, ikan atau mengajak
siswanya langsung ke kebun sekolah atau ke peternakan sekolah.
4. Sumber belajar pada masyarakat di antaranya dengan karya wisata dan
berkemah.

• Gambar Fotografi
Jenis media pembelajaran ini berasal dari beberapa sumber, misalnya dari surat
kabar, lukisan, kartun, ilustrasi. Foto yang diperoleh dari berbagai sumber tersebut
dapat digunakan oleh guru secara efektif dalam kegiatan belajar mengajar dengan
tujuan tertentu.

• Peta dan Globe


Jenis media pembelajaran berikutnya adalah peta dan globe. Media pembelajaran
ini berfungsi untuk menyajikan gambaran dan data suatu lokasi. Seperti keadaan
permukaan (bumi, daratan, sungai sungai, gunung-gunung), dan tempat- tempat serta
arah dan jarak. Kelebihan lain dari peta dan globe, dalam kegiatan belajar mengajar
adalah:
1. Memungkinkan siswa mengerti posisi dari kesatuan politik, daerah kepulauan
dan lain lain.
2. Merangsang minat siswa terhadap pengaruh-pengaruh geografis.
3. Memungkinkan siswa memperoleh gambaran tentang imigrasi dan distribusi
penduduk, tumbuh-tumbuhan dan kehidupan hewan, serta bentuk bumi yang
sebenarnya.

C. Efektivitas Media Pembelajaran

Ishak menjelaskan diantaranya:

1. Kemampuan berkomunikasi penyampai pesan seperti kemampuan bertutur dan


berbahasa dan kemampuan menulis. Sedangkan faktor dari penerima pesan
diantaranya kemampuan untuk menerima dan menangkap pesan seperti mendengar,
melihat, dan menginterpretasikan pesan.

2. Sikap dan pandangan penyampai pesan kepada penerima pesan dan sebaliknya.
Misalnya, rasa benci, pandangan negatif, prasangka,

7
merendahkan satu diantara kedua belah pihak, sehingga akan menimbulkan
kurangnya respon terhadap isi pesan yang disampaikan.

3. Tingkat pengetahuan baik penerima maupun penyampai pesan. Sumber pesan yang
kurang memahami informasi yang ingin dicapai akan mempengaruhi gaya dan sikap
dalam proses penyampai pesan. Sebaliknya, penerima pesan yang kurang mempunyai
pengetahuan dan pengalaman terhadap informasi yang disampaikan tidak akan
mampu mencerna informasi dengan baik.

4. Latar belang sosial budaya dan ekonomi penyampai pesan serta penerima pesan.
Ketanggapan penerima pesan dalam merespon informasi tergantung dari siapa dan
oleh siapa pesan itu disampaikan.

D.Taraf Berpikir Siswa dalam Media Pembelajaran

Media pembelajaran juga harus dipilih berdasarkan prinsip taraf berpikir siswa,
contohnya seperti You Tube. Pemanfaatan YouTube sebagai media pembelajaran membantu
ketersampaian pesan. Menurut Snelson (2011), YouTube adalah salah satu layanan berbagi
video di internet yang paling popular saat ini. YouTube sebagai sebuah situs web video
sharing (berbagi video) yang memungkinkan para pengguna menggunggah, mencari video,
menonton, diskusi/tanya jawab dan berbagi klip video secara gratis. Video- video-video
tersebut adalah video klip, film, TV, serta video buatan para pengguna. YouTube menjadi
situs online video provider paling dominan di dunia dan tidak membatasi durasi untuk
mengunggah video. Keunggulan lain, YouTube menawarkan layanan gratis khususnya untuk
menikmati dan mengakses video- video yang masuk dalam sistemnya. Untuk mengakses
video pengguna tidak perlu memiliki akun premium atau membayar sejumlah uang dalam
skala waktu tertentu. Pengguna dapat mengakses video- video tersebut secara gratis.
Pengguna YouTube dapat mengunduh beberapa video dan setelah berhasil terunduh, video
dapat disimpan di gadget masing-masing untuk dinikmati kapan tanpa menggunakan
sambungan internet.

YouTube digunakan sebagai media pembelajaran karena merupakan salah satu media
yang dekat dengan kehidupan siswa sehari-hari. Media pembelajaran menurut Boovee dalam
Simamora (2009) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah alat yang digunakan
dalam penyampaian dalam proses pembelajaran. Selaras dengan pendapat itu, Arsyad (2017)
mendefinisikan media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau
informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran. Dalam

8
hal ini, YouTube sebagai media untuk menyampaikan materi pengajaran berupa cerita rakyat.
YouTube sebagai media pembelajaran mempengaruhi kemampuan berpikir siswa.
Kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) diharapkan oleh pemerintah. Kompetensi
tersebut yaitu berpikir kritis (critical thinking), kreatif dan inovasi (creative and innovative),
kemampuan berkomunikasi (communication skill), kemampuan bekerja sama (collaboration)
dan kepercayaan diri (confidence). Lima hal tersebut menjadi target karakter peserta didik
menyusul masih rendahnya peringkat Programme for International Student Assessment
(PISA) dan Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dibandingkan
dengan negara lain (Ariyana, Pudjiastuti, Bestary, & Zamroni, 2018).

Kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah proses berpikir yang mengharuskan siswa
untuk memanipulasi informasi yang ada dan ide-ide dengan cara tertentu yang memberikan
mereka pengertian dan implikasi baru (Gunawan, 2003). Rosnawati (2009) menjelaskan
kemampuan berpikir tingkat tinggi terjadi ketika seseorang mengaitkan informasi yang baru
diterima dengan informasi yang sudah tersimpan di dalam ingatannya, kemudian
menghubung-hubungkannya dan atau menata ulang serta mengembangkan informasi tersebut
sehingga tercapai suatu tujuan ataupun suatu penyelesaian dari suatu keadaan yang sulit
dipecahkan.

E.Interaktivitas Media Pembelajaran

Prinsip yang juga harus diperhatikan dalam pemilihan media dalam pembelajaran di
kelas adalah interaktivitas. Seberapa besar kemungkinan siswa dapat berinteraksi dengan
media pembelajaran? Makin interaktif media, makin bagus media pembelajaran itu karena
lebih mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam belajar. Misalnya, saat mengajar materi
tentang operasi hitung bilangan bulat, contoh media dalam pembelajaran di SD yang dapat
digunakan adalah video tentang bagaimana cara melakukan operasi hitung bilangan bulat
atau guru dapat juga menggunakan media pembelajaran multimedia interaktif pembelajaran
mandiri tentang operasi hitung bilangan bulat. Bila siswa diberikan tontonan video, tentunya
interaksi yang terjadi antara siswa dengan media pembelajaran hanya satu arah saja: dari
media ke siswa. Sedangkan bila menggunakan media pembelajaran berbentuk multimedia
interaktif yang dioperasikan pada sebuah komputer, maka interaksi siswa dengan media tentu
lebih tinggi. Dalam hal ini, maka media yang paling cocok untuk dipilih adalah media
pembelajaran dalam bentuk multimedia interaktif.

9
F. Ketersediaan media pembelajaran

Ketika pendidik ingin membeli media pembelajaran yang dijual di pasaran, penuhi
ketersediaan perangkat keras terlebih dahulu untuk memfasilitasi kelas guna membantu
kegiatan belajar mengajar contohnya seperti video pembelajaran, sebab perangkat keras
sangatlah bermanfaat untuk menyeimbangi media pembelajaran yang telah dirancang oleh
pendidik sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Karena media pembelajaran yang
dijual di pasaran itu biasanya sulit untuk dipahami oleh peserta didik, jadi harus ada
pendamping media lain untuk memahamkan media yang dijual di pasaran tersebut.

G. Minat siswa Dalam Media Pembelajaran

Penting sekali bagi guru untuk memperhatikan prinsip pemilihan media yang satu ini:
minat siswa.Sebuah media pembelajaran sangat berpengaruh pada minat siswa. Ada media-
media pembelajaran yang dapat membangkitkan minat siswa jauh lebih baik bila dibanding
menggunakan media pembelajaran lain. Misalnya, pada pembelajaran Bahasa Indonesia
contoh media pembelajaran di SD yang digunakan untuk mengajarkan jenis-jenis kata (kata
sifat, kata benda dan kata kerja) guru dapat menggunakan kartu-kartu berukuran 10 x 8 cm.
Kartu-kartu yang hanya memuat contoh kata yang harus diidentifikasi siswa apakah
merupakan kata kerja, kata benda, atau kata sifat tentu kurang menarik bila dibandingkan
dengan kartu-kartu serupa tetapi memiliki variasi berupa ditambahkannya gambar-gambar
kartun yang familiar dengan siswa terkait kata yang ditulis pada kartu tersebut dengan warna-
warna yang semarak.

H. Kemampuan Guru Menggunakan Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen dalam lingkungan pembelajaran


yang dapat merangsang peserta didik untuk belajar. Media pembelajaaran dapat dijadikan
stimulus untuk meningkatkan kemauan peserta didik sehingga mengikuti proses belajar
mengajar dengan baik. Media harus disesuaikan dengan kemampuan guru , baik dari
pengayaan maupun penggunaan atau pengoperasian media. Akan lebih efektif lagi jika guru
memiliki sendiri media yang akan digunakan seperti laptop, jika materi yang akan
disampaikan berkaitan dengan pelajaran komputer atau pelajaran yang lainnya jika
membutuhkan media tersebut. Media pembelajaran juga dapat membantu agar tidak adanya

10
kesimpangsiuran antara pesan yang ingin disampaikan oleh guru dengan pesan yang diterima
oleh peserta didik.

I. Alokasi Waktu
Isu ketersediaan waktu dalam pembelajaran memang sangat krusial. Guru selalu
dikejar waktu untuk menyelesaikan tuntuntan kurikulum. Oleh karena itu, penggunaan
media pembelajaran, yang notabene efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran,
mempunyai relevansi yang baik dengan materi pelajaran, dan berbagai kelebihan lainpun
kadang-kadang terpaksa harus dikesampingkan bila alokasi waktu menjadi pertimbangan
yang penting. Akan tetapi ketersediaan waktu seringkali bisa disiasati dengan berbagai
cara berdasarkan pengalaman yang dimiliki oleh guru.

J. Fleksibelitas Media Pembelajaran

Kemajuan dan perkembangan teknologi tidak dipungkiri memberikan perubahan pada


proses-proses yang terjadi di masyarakat, tak terkecuali berkaitan dengan proses interaksi
sosial, termasuk proses belajar mengajar atau proses pembelajaran. Seiring dengan kemajuan
dan perkembangan teknologi maka proses belajar mengajar yang semula menggunakan
metode tatap muka dan terbatas ruang dan waktu saat ini dapat menjadi lebih fleksibel.
Kegiatan tatap muka di kelas yang memerlukan kehadiran pengampu dan peserta dalam satu
kesempatan yang sama saat ini sudah memiliki alternatif lain dengan memanfaatkan
kemajuan teknologi informasi berupa pembelajaran berbasis media teknologi informasi.

Metode pembelajaran berbasis media teknologi informasi merupakan bentuk jejaring


sosial edukasi yang semakin berkembang seiring dengan perkembangan dari teknologi
informasi itu sendiri terutama berkaitan dengan macam dan jenis media yang dapat
digunakan dalam proses pembelajaranatau disebut juga sebagai multimedia.

Multimedia yang menggunakan komputer dapat dimanfaatkan untuk menggabungkan


teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menghubungkan link
dengan perangkat-perangkat yang memungkinkan pengguna untuk melakukan navigasi,
berinteraksi, berkreasi serta berkomunikasi. Selain itu penggunaan multimedia akan
memberikan stimulus yang lebih kompleks pada panca indera yang membuat proses
pembelajaran dipersepsikan menjadi lebih menarik sehingga dapat diasumsikan akan
membantu meningkatkan pemahaman tentang materi pembelajaran serta meningkatkan
motivasi belajar yang pada akhirnya diharapkan akan dapat merangsang pengembangan ide

11
dan kreativitas, menghasilkan inovasi-inovasi baru yang berkaitan dengan materi
pembelajaran serta meningkatkan keefektifan dari proses pembelajaran itu sendiri.
Selanjutnya pemanfaatan berbagai media dalam metode pembelajaran berbasis teknologi
informasi diharapkan dapat lebih memberikan kemudahan dalam proses pembelajaran
termasuk memberikan fleksibilitas untuk menjembatani batas ruang, jarak dan waktu yang
ada dalam metode pembelajaran tatap muka konvensional.

K. Keamanan Penggunaan Media Pembelajaran

Kecermatan dan ketepatan dalam memilih media pembelajaran dipengaruhi oleh


banyak faktor seperti luas sempitnya pengetahuan dan pemahaman tenaga pengajar tentang
kriteria dan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan serta prosedur pemilihan media
pembelajaran. Untuk menunjang keamanan penggunaan media pembelajaran perlu adanya
prosedur dalam memilih media pembelajaran lebih tepat yaitu :

1) Kriteria pemilihan media:

a. Tujuan pembelajaran.

Media hendaknya dipilih yang dapat menunjang pencapaian tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan sebelumnya, mungkin ada sejumlah alternatif yang dianggap cocok
untuk tujuan-tujuan itu. Sedapat mungkin pilihlah yang paling cocok. Kecocokan banyak
ditentukan oleh kesesuaian karakteristik tujuan yang akan dicapai dengan karakteristik
media yang akan digunakan.

b. Keefektifan.

Dari beberapa alternatif media yang sudah dipilih, mana yang dianggap paling efektif
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

c. Peserta didik.

Ada beberapa pertanyaan yang bisa diajukan ketika kita memililı media pembelajaran
berkait dengan peserta didik, seperti: apakah media yang dipilih sudah sesuai dengan
karakteristik peserta didik, baik itu kemampuan/taraf berpikirnya, pengalamannya,
menarik tidaknya media pembelajaran bagi peserta didik? Digunakan untuk peserta didik
kelas dan jenjang pendidikan yang mana? Apakah untuk belajar secara individual,

12
kelompok kecil, atau kelompok besar/kelas? Berapa jumlah peserta didiknya? Di mana
lokasinya? Bagaimana gaya belajarnya? Untuk kegiatan tatap muka atau jarak jauh?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut perlu dipertimbangkan ketika memilih dan menggunakan
media dalam kegiatan pembelajaran.

d. Ketersediaan.

Apakah media yang diperlukan itu sudah tersedia? Kalu belum, apakah media itu
dapat diperoleh dengan mudah? Untuk tersedianya media ada beberapa alternatif yang
dapat diambil yaitu membuat sendiri, membuat bersama-sama dengan peserta didik,
meminjam menyewa, membeli dan mungkin bantuan.

e. Kualitas teknis.

Apakah media media yang dipilih itu kualitas baik? Apakah memenuhi syarat sebagai
media pendidikan? Bagaimana keadaan daya tahan media yang dipilih itu?

f. Biaya pengadaan.

Bila memerlukan biaya untuk pengadaan media, apakah tersedia biaya untuk itu?
Apakah yang dikeluarkan seimbang dengan manfaat dan hasil penggunaannya? Adakah
media lain yang mungkin lebih murah, tetapi memiliki keefektifan setara?

g. Fleksibilitas (lentur), dan kenyamanan media. Dalam memilih media harus


dipertimbangkan kelenturan dalam arti dapat digunakan dalam berbagai situasi dan pada
saat digunakan tidak berbahaya.

h. Kemampuan orang yang menggunakannya.

Betapapun tingginya nilai kegunaan media, tidak akan memberi manfaat yang banyak
bagi orang yang tidak mampu menggunakannya.

i. Alokasi waktu.

Waktu yang tersedia dalam proses pembelajaran akan berpengaruh terhadap


penggunaan media pembelajaran. Untuk itu ketika memilih media pembelajaran kita
dapat mengajukan beberapa pertanyaan seperti; apakah dengan waktu yang tersedia
cukup untuk pengadaan media, apakah waktu yang tersedia juga cukup untuk
penggunaannya.

13
2) Langkah – Langkah Pemilihan Media
a) Langkah 1: Penerangan atau Pembelajaran
Langkah pertama menentukan apakah penggunaan media untuk keperluan
informasi atau pembelajaran. Media untuk keperluan informasi, penerima
informasi tidak ada kewajiban untuk dievaluasi kemampuan/keterampilannya
dalam menerima informasi, sedangkankan media untuk keperluan pembelajaran
penerima pembelajaran harus menunjukkan kemampuannya sebagai bukti bahwa
mereka telah belajar.
b) Langkah 2 : Tentukan Transmisi Pesan
Dalam kegiatan ini kita sebenarnya dapat menentukan pilihan, apakah dalam
proses pembelajaran akan digunakan 'alat bantu pengajaran' atau 'media
pembelajaran'. Alat bantu pengajaran alat yang didesain, dikembangkan, dan
diproduksi untuk memperjelas tenaga pendidik dalam mengajar. Sedangkan media
pembelajaran adalah media yang memungkinkan terjadinya interaksi antara
produk pengembang media dan peserta didik/pengguna. Atau dengan kata lain
peran pendidik sebagai penyampai materi pembelajaran digantikan oleh media.
c) Langkah 3: Tentukan Karakteristik Pelajaran
Asumsi kita bahwa kita telah menyusun disain pembelajaran, dimana kita telah
melakukan analisis tentang mengajar, merumuskan tujuan pembelajaran, telah
memilih materi dan metoae. Selanjutnya perlu dianalisis apakah tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan itu termasuk dalam ranah kognitif, afektif atau
psikomotor. Masing-masing ranah tujuan tersebut memerlukan media yang
berbeda.
d) Langkah 4: Klasifikasi Media
Media dapat diklasifikasikan sesuai dengan ciri khusus masing-masing media.
Berdasarkan persepsi dria manusia normal media dapat diklasifikasikan menjadi
media audio, media video, dan audio visual. Berdasarkan ciri dan bentuk fisiknya
media dapat dikelompokkan menjadi media proyeksi (diam dan gerak) dan media
non proyeksi (dua dimensi dan tiga dimensi). Sedangkan jika diklasifikasikan
berdasarkan keberadaannya, media dikelompokkan menjadi dua yaitu media yang
berada di dalam ruang kelas dan media-media yang berada di luar ruang kelas.
Masing-masing media tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan bila
dibandingkan dengan media lainnya.
e) Langkah 5: Analisis karakteristik masing-masing media.

14
Media pembelajaran yang banyak macamnya perlu dianalisis kelebihan dan
kekurangannya dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Pertimbangan pula dari aspek ekonomi dan ketersediaannya. Dari berbagai
alternatif kemudian dipilih media yang paling tepat.

3) Prinsip – Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran


Penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran perlu
mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu:
 Tidak ada satu media pun yang paling baik untuk semua tujuan. Suatu media
hanya cocok untuk tujuan pembelajaran tertentu, tetapi mungkin tidak cocok
untuk pembelajaran yang lain.
 Media adalah bagian integral dari proses pembelajaran. Hal ini berarti bahwa
media bukan hanya sekedar alat bantu mengajar guru saja, tetapi merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Penetapan suatu media
haruslah sesuai dengan komponen lain dalam perancangan pembelajaran. Tanpa
alat bantu mengajar mungkin pembelajaran tetap dapat berlangsung, tetapi tanpa
media itu tidak akan terjadi.
 Media apapun yang hendak digunakan, sasaran akhirnya adalah untuk
memudahkan belajar peserta didik. Kemudahan belajar peserta didik haruslah
dijadikan acuan utama pemilihan dan penggunaan suatu media.
 Penggunaan berbagai media dalam satu kegiatan pembelajaran bukan hanya
sekedar selingan/pengisi waktu atau hiburan, melainkan mempunyai tujuan yang
menyatu dengan pembelajaran yang berlangsung.
 Pemilihan media hendaknya objektif, yaitu didasarkan pada tujuan pembelajaran,
tidak didasarkan pada kesenangan pribadi tenaga pengajar.
 Penggunaan beberapa media sekaligus akan dapat membingungkan peserta didik.
Penggunaan multi media tidak berarti menggunakan media yang banyak
sekaligus, tetapi media tertentu dipilih untuk tujuan tertentu dan media yang lain
untuk tujuan yang lain pula.
 Kebaikan dan kekurangan media tidak tergantung pada kekonkritan dan
keabstrakannya saja. Media yang konkrit ujudnya, mungkin sukar untuk dipahami
karena rumitnya, tetapi media yang abstrk dapat pula memberikan pengertian
yang tepat.

15
4) Langkah – Langkah Penggunaan Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang telah dipilih agar dapat digunakan secara efektif dan efisien
perlu menempuh langkah-langkah secara sistematis. Ada tiga langkah yang pokok
yang dapat dilakukan yaitu persiapan, pelaksanaan/penyajian, dan tindak lanjut.
I. Persiapan Persiapan, maksudnya kegiatan dari seorang tenaga pengajar yang akan
mengajar dengan menggunakan media pembelajaran. Kegiatan-kegiatan yang
dapat dilakukan tenaga pengajar pada langkah persiapan diantaranya: a) membuat
rencana pelaksanaan pembelajaran/perkuliahan sebagainiana bila pelaksanaan
mengajar seperti biasanya. Dalam akan rencana pembelajaran/perkuliahan
cantumkan media yang akan digunakan. b) mempelajari buku petunjuk atau bahan
penyerta yang telah disediakan, c) menyiapkan dan mengatur peralatan yang akan
digunakan agar dalam pelaksanaannya nanti tidak terburu-buru dan mencari-cari
lagi serta peserta didik dapat melihat dan mendengar dengan baik.
II. Pelaksanaan/Penyajian Tenaga Pengajar, pada saat melakukan proses
pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran perlu
mempertimbangkan seperti: a) yakinkan bahwa semua media dan peralatan telah
lengkap dan siap untuk digunakan. b) jelaskan tujuan yang akan dicapai, c)
jelaskan lebih dahulu apa yang harus dilakukan oleh peserta didik selama proses
pembelajaran, d) hindari kejadian-kejadian yang sekiranya dapat mengganggu
perhatian/konsentrasi, dan ketenangan peserta didik.
III. Tindak lanjut, kegiatan ini perlu dilakukan untuk memantapkan pemahaman
peserta didik tentang materi yang dibahas dengan menggunakan media.
Disamping itu kegiatan ini dimaksudkan untuk mengukur efektivitas pembelajaran
yang telah dilakukannya. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan diantaranya
diskusi, eksperimen, observasi, latihan dan tes.

L. Kualitas Teknis Media Pembelajaran

Sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar, pendidik harus mempersiapkan


semuanya terlebih dahulu terutama media. Media ini sangat penting dan sangat berperan
baik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan adanya media peserta didik bisa lebih
memahami suatu materi pembelajaran yang sulit untuk di nalar. Ketika pendidik membuat
media harus benar-benar menentukan media mana yang cocok untuk suatu materi agar
bisa terlaksana pembelajaran yang efisien. Apabila pendidik memilih medianya salah,

16
sangatlah berakibat fatal bagi peserta didiknya, bukannya peserta didik faham dengan
materi tersebut malah peserta didik semakin bingung. Agar guru tidak salah dalam
memilih media, ada beberapa kriteria dalam pemilihan media salah satunya yaitu kualitas
teknis media pembelajaran. Media yang sangat baik dan sangat bermanfaat ketika media
itu memiliki kualitas teknis yang baik pula. Apabila media memiliki kualitas teknis yang
bisa digunakan untuk segalaya, untuk beberapa materi, maka media itu bisa dikatakan
media yang memiliki kualitas teknis baik untuk memahamkan siswa dalam belajar.

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media pembelajaran


merupakan bagian dari sistem intruksional secara keseluruhan. Untuk mendapatkan
kualitas media pembelajaran yang baik agar dapat memberikan pengaruh yang signifikan
dalam proses belajar mengajar , maka diperlukan pemilihan dan perencanaan
penggunaan media pembelajara yang baikdan tepat. Pemilihan media pembelajaran yang
tepat ini menjadikan media pembelajaran efektif digunakan dan tidak sia-sia jika
diterapkan.
Media pembelajaran harus dipilih berdasarkan tujuan instruksional dimana akan
lebih baik jika mengacu setidaknya dua dari tiga ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik. Hal ini bertujuan agar media pembelajaran sesuai dengan arahan dan tidak
melenceng dari tujuan. Media pembelajaran juga bukan hanya mampu mempengaruhi
aspek intelegensi siswa, namun juga aspek lain yaitu sikap dan perbuatan.

B. Saran
Tidak semua materi dapat disajikan dengan gamblang melalui media
pembelajaran, terkadang harus disajikan dalam konsep atau symbol atau sesuatu yang
lebih umum baru kemudian disertakan penjelasan. Ini memerlukan proses dan
keterampilan khusus dari siswa untuk memahami hingga menganalisis materi yang
disajikan. Media pembelajaran yang dipilih hendaknya mampu diselaraskan menurut
kemampuan dan kebutuhan siswa dalam mendalami isi materi.

18
DAFTAR PUSTAKA

Ramen, A Purba. 2020. PENGANTAR MEDIA PEMBELAJARAN. Medan: Yayasan Kita


Menulis.

Susilana, R, Riyana, C. 2009. MEDIA PEMBELAJARAN. Bandung: CV WACANA


PRIMA.

Pratiwi Brillianing, Kusnindyah Puspito Hapsari. 2020. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Dalam Pemanfaatan YouTube Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Indonesia. (Jurnal
Ilmiah Sekolah Dasar). Vol 4 N0.2 Hal : 282-289

Widowati, Asri. 2008. PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN. Makalah. Dalam : Diklat


Mapel UAN IPA Kabupaten Cilacap Bagi guru-guru IPA Kab.Cilacap. 4 Agustus.

Prapunoto, Susana, dkk. 2013. V-Class dan Fleksibel Learning : Aplikasi Metode
Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Pada Universitas Gunadarma dan Universitas
Kristen Satya Wacana. Proceeding PESAT. 5: 23-24.

Sungkono. 2008. Pemilihan dan Penggunaan Media dalam Proses Pembelajaran. Majalah
Ilmiah Pembelajaran. 4(1):72-78.

Wahyuni, Indah. 2018. Pemilihan Media Pembelajaran. Universitas Muhammadiyah


Sidoarjo.

19

Anda mungkin juga menyukai